Sejak ibunya menikah lagi, sejak saat itu jugalah Rihany kehilangan kasih sayang dari ibunya. Untuk menarik perhatian suami barunya sang ibu lebih menyayangi Netta saudara tirinya dibandingkan dengannya yang merupakan anak kandungnya sendiri. Hubungannya dengan Netta pun tidak baik. Netta membencinya. Rihany tidak tahu apa alasalannya dan dia juga tidak tertarik untuk bertanya mengenai alasannya.
Sejak kecil Rihany lebih sering berusaha sendiri untuk bisa memenuhi kebutuhannya. Terkadang dia tidak makan karena tidak ada yang peduli padanya. Satu hal lagi yang membuat Rihany membenci seluruh keluarganya, dia terus dipaksa untuk mengalah pada Netta bahkan untuk hal kecil sekalipun. Selama masa sekolah Rihany dipaksa bersekolah di sekolah yang sama dengan Netta. Tujuannya untuk membantu Netta lulus sekolah. Jujur saja, Netta itu bodoh dan payah.
Satu hal lagi yang membuat Rihany muak pada saudari tirinya itu. Netta selalu menginginkan semua hal berharga milik Rihany dan dia selalu mendapatkannya. Sama halnya seperti sekarang ini. Perempuan itu mengatakan kalau dia menginginkan Demon. Satu-satunya orang yang paling dekat dengan Rihany. Hubungan Rihany dengan Demon awalnya hanya bersahabat dan baru satu minggu yang lalu hubungan mereka naik menjadi sepasang kekasih. Rihany menikmati setiap waktu yang dia habiskan bersama pria itu. Dia mencintai Demon, satu-satunya orang yang peduli terhadapnya.
Demon yang selalu mendukungnya saat dia merasa sedih karena perlakuan ibunya. Dia mengenal pria itu saat kelas satu SMA. Demon dua tahun lebih tua dibandingkan dirinya. Pertemuan mereka sangat klasik, saat itu Rihany berada di taman. Dia baru saja bertengkar dengan ibunya lalu menyendiri di taman. Demon datang dan memberikannya sapu tangan karena tanpa sadar Rihany menangis kala itu. Kemudian sejak itu hubungan mereka semakin dekat. Demon mengetahui segala hal tentangnya dan juga tentang keluarganya.
"Kamu bisa mengambil apapun dariku. Tapi, tidak dengan Demon." Kali ini Rihany tidak ingin mengalah pada Netta. Demon adalah satu-satunya orang yang peduli padanya. Dia tidak akan membagi perhatian Demon pada wanita mana pun termasuk Netta.
"Kamu tidak bisa menolak. Lagi pula Demon sendiri sudah setuju untuk menjalin hubungan denganku," kata Netta sembari tersenyum sinis.
"Tidak mungkin. Demon hanya mencintaiku." Rihany tidak naif. Demon sendiri yang mengatakannya satu minggu lalu ketika Demon memintanya menjadi kekasihnya.
Netta tertawa keras. "Karena kamu bodoh makanya Demon mudah sekali membohongimu."
"Aku beritahu kamu supaya kamu menjauh dari Demon. Minggu depan dia dan keluarganya akan datang untuk melamarku." Netta kembali tertawa puas melihat ekspresi wajah Rihany.
Setelah Netta pergi dari kamarnya. Rihany langsung mencari ponselnya, dia ingin mengkonfirmasi ucapan Netta. Demon rupanya sudah menghubunginya lebih dulu.
"Halo," sapa Rihany riang. Dia melupakan perkataan Netta tadi.
"Ada yang ingin aku bicarakan, Ri. Bisa kita ketemu sekarang?" Perasaan Rihany mendadak tidak enak. Dia langsung kepikiran dengan perkataan Netta tadi. Rihany tidak ingin berpikiran buruk namun, dia tidak bisa menahan hal positif tetap berada di kepalanya.
"Bisa, kita ketemu di taman seperti biasa." Setelah setuju, Demon memutus sambungan telepon lebih dulu. Untuk pertama kalinya selama mereka berteman Demon mengakhiri panggilan telepon mereka.
Tidak ingin membuang waktu, Rihany segera bersiap untuk bertemu dengan pria itu. Hanya membutuhkan waktu lima belas menit dengan menggunakan motor untuk bisa sampai di taman. Rihany memang memiliki motor yang berhasil dibelinya dari gajinya. Butuh waktu tiga tahun untuk bisa melunasi benda tersebut. Berbeda dengan Netta yang memiliki mobil hasil meminta dari papanya.
Rihany sudah berada di taman selama tiga puluh menit dan hingga saat ini tidak terlihat tanda-tanda kalau Demon akan datang. Rihany menghela napasnya. Dia sudah mencoba menghubungi pria itu namun, panggilan teleponnya tidak dijawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Kamu
RomanceBerniat melupakan mantan yang masih menghuni hatinya, Rihany mengikuti saran temannya untuk pergi ke club malam. Di sana kemudian dia bertemu dengan Aaron Marvel Harisson. Dia mengira pria itu pria malam. "Saya akan memberikan kamu uang, sebagai gan...