Bab 30

245 16 0
                                    

Jean mengangkat tangannya ketika dia melihat kedatangan Aaron. Sejujurnya dia merasa tidak tenang apalagi mengingat apa yang dia rencanakan untuk sahabatnya itu. Jean harusnya memiliki hak  untuk menolak permintaan Gita. Namun, dia memilih untuk melakukannya. Dia memilih mengorbankan persahabatannya daripada perasaannya pada Gita. Dia ingin menebus rasa bersalahnya pada kekasihnya itu. Setelah ini dia tidak akan pernah merasa bersalah lagi. 

"Rihany tahu kau datang ke sini?" tanya Jean saat Aaron sudah duduk di hadapannya. Aaron memberikan jawaban melalui anggukan di kepala. Dia kemudian tersenyum tipis ketika mengingat ekspresi istrinya saat dia minta izin ke club malam. Tatapan curiga langsung perempuan itu layangkan padanya. Namun meskipun begitu Aaron berhasil meyakinkan istrinya kalau dia tidak berbuat hal yang aneh-aneh. Dia juga berjanji akan kembali ke rumah sebelum jam sebelas malam. 

"Aku hanya punya waktu satu jam. Rihany tidak bisa ku tinggalkan sendirian terlalu lama," kata Aaron yang menambah rasa bersalah Jean pada sahabatnya itu. Dia tidak yakin kalau Rihany tidak akan tahu masalah ini ke depannya. 

"Sejak bersama Rihany, waktumu di luar bertambah sedikit," gurau Jean. Pria itu kemudian menekan sebuah bell kecil di atas meja untuk memanggil pelayan. 

"Non alkohol saja. Rihany nggak suka kalau aku bau alkohol," kata Aaron sebelum Jean memesan minuman untuk mereka. Ingatan Aaron kembali pada saat dia pulang ke apartemennya beberapa waktu lalu. Di mana dia hanya mengonsumsi satu gelas minuman beralkohol dan berujung tidur di ruang tamu. Bukan Rihany yang mengusirnya namun, dia yang berinisiatif keluar dari kamar karena tidak tega melihat wajah pucat Rihany yang menahan mual. Aaron sudah mandi hanya saja menurut Rihany baunya tidak hilang. 

Jean memberikan kode pada pelayan agar pelayan tersebut tidak melupakan rencana mereka. Sementara dari kejauhan Gita sudah menunggu dengan wajah penuh senyum. Perempuan itu melambaikan tangannya dan memberikan kode tanda dia menunggu di kamar hotel yang sudah mereka pesan sebelumnya. Dia begitu meyakini kalau rencana mereka akan berhasil. 

Pelayan itu kemudian meninggalkan meja mereka setelah mencatat pesanan. Tidak lama setelahnya dia kembali dengan pesanan Aaron dan juga Jean. 

"Ini pesanannya, Pak." Pelayan menaruh minuman non alkohol di depan Aaron dan minuman yang mengandung alkohol rendah di hadapan Jean. Pelayan itu mengangguk pada Jean memberikan tanda kalau dia sudah menjalankan apa yang pria itu perintahkan. Jean membalas anggukan pelayan itu dengan senyum samar. 

Jean membuka topik pembicaraan mereka dengan membahas masalah pekerjaan. Sesekali dia melirik gelas Aaron yang belum tersentuh sama sekali. Lalu ketika Aaron mengangkat gelasnya dan meminum setengah dari isi gela tersebut, Jean mengepalkan tangannya. Setelah ini persahabatan mereka tidak akan sama lagi. 

"Ngomong-ngomong masalah pasangan ... Bagaimana pendapatmu kalau aku melamar Gita?" Aaron menaikkan alisnya. Sejak awal dia tidak terlalu suka dengan Gita yang penuh dengan kepalsuan. Hanya saja Jean sangat mencintai Gita. Masukan apapun tidak akan didengar oleh Jean.

"Kalau kau sudah yakin lanjutkan saja," kata Aaron tidak ingin berkomentar banyak. Dia sudah pernah mengatakan pada sahabatnya itu kalau Gita bukanlah perempuan yang baik. Dan jean masih ngotot untuk tetap bersama perempuan itu. 

Jean memikirkan nasib percintaannya yang tidak semulus Aaron. Andai saja dia tidak pernah bertemu Gita mungkin hidupnya akan berubah. Rencana untuk melamar Gita hanya tinggal rencana. Kemarin saat membahas pernikahan dengan kekasihnya itu, Gita mengatakan kalau dia belum siap menikah. 

Perhatian Jean teralih ketika seorang perempuan datang ke meja mereka. 

"Aaron, ponselmu tidak bisa dihubungi. Rihany tadi meneleponku katanya, perutnya sakit." Jean menggali ingatannya, dan kemudian dia ingat kalau perempuan itu adalah Bunga. Sahabat Rihany. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Karena KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang