"Mereka tahu aku hamil?" Rihany bertanya pelan. sejujurnya dia juga takut menghadapi keluarga Aaron. Terlebih setelah melihat ekspresi pria tua tadi.
"Tahu," jawab Aaron pendek. Tidak mungkin keluarganya tidak tahu mengenai masalah ini. Bukti nyatanya adalah kedatangan mereka ke apartemennya.
Rasa takut Rihany semakin besar. Jika dilihat dari penampilan keluarga Aaron satu per satu, dia yakin kalau mereka bukanlah orang sembarangan. Rihany kembali mengamati penampilan Aaron.
Merasa diperhatikan Aaron balik menatap Rihany sembari bertanya, "kenapa?" tanyanya.
"Kalau dilihat-lihat, keluargamu sepertinya bukan orang-orang biasa. Tapi kenapa kamu bekerja sebagai pria bayaran?" Aaron mengubah ekspresi wajahnya datar. Rihany ternyata masih mengira kalau dia bekerja sebagai lelaki bayaran. Aaron membiarkan pikiran Rihany, dia sama sekali tidak berniat menjawab pertanyaan perempuan itu. Atau bahkan meluruskan pemikiran Rihany tentangnya.
"Saya sudah selesai. Kamu habiskan sarapan setelah itu bergabung dengan kami di ruang tengah." Aaron tidak menunggu balasan dari Rihany. Dia langsung melangkah meninggalkan dapur. Sementara Rihany tetap berada di dapur, sesekali dia melirik ke arah ruang tengah di mana keluarga Aaron berkumpul.
"Opa sama sekali tidak menyangka kalau kamu akan mengikuti jejak Papa kamu yang bajingan itu." Doni, Opanya dari pihak Mamanya menunjuk Alex yang merupakan papanya. Pria itu duduk di hadapan Aaron sembari mengusap wajahnya.
"Aku berusaha bertanggung jawab agar tidak sama dengan Papa, Opa." Aaron menahan Rihany di apartemennya agar dia bisa memantau perkembangan anaknya.
"Tanggung jawab seperti apa yang kamu lakukan?" Salah satu dari perempuan yang paling dia hormati membuka suara.
"Kami tinggal satu rumah, Oma" jawab Aaron lugas.
"Kamu ini!" Oma Janeta hendak melayangkan tangannya pada Aaron namun, Rihany sudah lebih dulu menghalangi.
"Maaf sebelumnya, tapi Nyonya jangan melakukan kekerasan." Rihany menatap takut-takut. Dia kemudian memperhatikan Aaron lalu kembali menatap Janeta dan Yuna. kedua wanita itu menatap Rihany dengan pandangan penuh arti.
"Aaron tidak salah dalam hal ini. I-itu aku yang lebih dulu menggodanya." Rihany terus membela Aaron. Dia tidak bisa melihat Aaron disalahkan seluruh keluarga pria itu. Karena, dia yang memulai lebih dulu. Jika ada yang harus disalahkan itu adalah dia.
"Jadi kamu yang salah?" Yuna menatap Rihany dengan tatapan mengintimidasi. Menjawab pertanyaan Yuna, Rihany mengangguk ragu-ragu sembari menatap ke arah Aaron.
"Oma, kami sudah sepakat akan menikah dalam waktu dekat." Aaron semakin yakin menikah dengan Rihany setelah melihat sikap perempuan itu. Ada rasa senang saat melihat Rihany membelanya
"Kami mohon restu dari kalian semua," kata Aaron lagi. Sementara Rihany hanya diam, melihat tatapan Yuna membuat nyalinya ciut.
"Bagaimana dengan keluarga kamu?" Lukas menatap pada Rihany. Nada suaranya saat bertanya tidaklah lembut namun juga tidak kasar.
"Mereka tidak peduli denganku," jawab Rihany pelan. Akan tetapi, masih pantaskah mereka disebut keluarga?
tatapan prihatin langsung di berikan Yuna dan Janeta pada Rihany. Janeta tahu bagaimana rasanya tidak dipedulikan keluarga. Sementara Yuna tahu bagaimana sepinya ketika tidak punya siapapun untuk bersandar.
"Kalau begitu, mulai sekarang kami adalah keluarga baru kamu. Setiap masalah yang kamu hadapi kamu harus memberitahukannya pada kami." Keputusan sudah dibuat. Baik Rihany maupun Aaron tidak bisa lagi mundur dari rencana pernikahan itu.
"Pernikahan kalian akan dilaksanakan bulan depan. Kamu ... Maaf siapa nama kamu?"
"Rihany, Tuan."
"Panggil saya Opa. Dan Rihany, jaga kandungan kamu dengan baik." Pembicaraan mereka kemudian berlanjut ke kandungan Rihany. Banyak pertanyaan yang harus Rihany jawab dari para wanita di keluarga Aaron. Sementara para pria satu per satu mereka mulai membubarkan diri. Tidak lama dua wanita paling tua di keluarga Aaron tersebut juga keluar dari apartemen Aaron. Yang tinggal hanyalah Bianca. Wanita cantik yang telah melahirkan Aaron ke dunia ini. Sejak tadi Bianca hanya diam membiarkan tetua keluarga mereka yang mengambil alih pembicaraan. Lalu kini gilirannya yang berbicara dengan Rihany.
"Apa Aaron bersikap kasar sama kamu?" tanya Bianca lembut. Dia mengambil tempat duduk di samping Rihany. Bianca memiliki pengalaman buruk dengan kehamilan pertamanya namun, bukan berarti dia tidak menyayangi putranya itu.
"Tidak, Tante. Aaron sangat lembut," jawab Rihany dengan wajah tersipu malu. Dia teringat dengan kelakuannya ketika berada di bawah kukungan Aaron. Rihany benar-benar tidak mengenal dirinya saat itu.
Melihat rona merah di wajah Rihany, Bianca merasa lega. Sejujurnya dia takut, Aaron melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh Alex dulu.
"Keluarga kamu tinggal di mana?"
Rihany tidak langsung menjawab pertanyaan itu. Dia sedang menimbang harus jujur pada Bianca atau tidak mengenai kondisi keluarganya yang sebenarnya.
"Mereka tinggal di Medan, tapi aku tidak tahu mereka masih bisa kusebut keluarga atau tidak." Rihany memilih jujur pada Bianca. Jika ternyata Bianca nanti tidak menyetujui dia menikah dengan Aaron karena kondisi keluarganya, dia tidak akan sakit hati, justru itulah yang dia inginkan. Sesungguhnya dia sendiri belum siap untuk menjalin hubungan pernikahan dengan Aaron. Dia hanya tidak berani menolak di hadapan seluruh keluarga pria itu tadi.
"Apa mereka marah karena kehamilan kamu?" Bianca mengira keluarga Rihany mengusir perempuan itu karena dia hamil di luar pernikahan.
"Ibuku menikah dengan pria lain setelah ayahku meninggal." Kemudian mengalirlah cerita tentang hidupnya sejak dia kecil. Rihany mencurahkan seluruh rasa sakitnya pada Bianca tentang bagaimana ibu kandungnya memperlakukannya. Dia bahkan tidak sadar saat air matanya jatuh.
Bianca menarik tubuh Rihany ke dalam pelukannya. Dia marah mendengar cerita Rihany tentang bagaimana ibunya sendiri memperlakukannya seperti orang lain. Bagaimana mungkin ada seorang ibu yang mengabaikan perasaan anaknya.
"Tante, aku tidak masalah kalau seandainya tidak jadi menikah dengan Aaron karena kondisi keluargaku."
"Apa yang kamu bicarakan, Sayang? Tante tidak mungkin membiarkan cucu Tante tumbuh tanpa seorang ayah. Kamu akan tetap menikah dengan Aaron. Kami akan menjadi keluarga kamu yang baru." Bianca mengelus kepala Rihany dengan lembut.
Tidak jauh dari mereka, Aaron mendengar semua cerita Rihany. Dia ingin tahu bagaimana rupa pria yang meninggalkan Rihany demi uang. Aaron sekarang memiliki keinginan yang tinggi untuk melindungi Rihany.
.
.
Bersambung ...
Di Karya karsa sudah update sampai Bab 27
Terima kasih sudah mampir baca ...

KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Kamu
RomanceBerniat melupakan mantan yang masih menghuni hatinya, Rihany mengikuti saran temannya untuk pergi ke club malam. Di sana kemudian dia bertemu dengan Aaron Marvel Harisson. Dia mengira pria itu pria malam. "Saya akan memberikan kamu uang, sebagai gan...