Chapter 22: Holiday

191 11 1
                                    

>>Eps. Lalu...
Suara Tony membuyarkan lamunanku. Ah, perasaan sukaku ini lebih baik kusimpan saja menjadi rahasia pribadi, atau aku bilang saja padanya? Tapi aku kan bukan manusia! Aaaaaa!! Ini membuatku bingung! >///<
.
.
.
.
.

>>2 hari kemudian<<

Hari ini adalah hari terakhir kami bersekolah di semester 1. Seperti yang dilakukan oleh sekolah-sekolah pada umumnya, sekolah kami akan dibagikan kartu nilai. Itu loh, rapor kalau dalam bahasa manusia.

Aku dan Tony sudah datang ke sekolah lebih awal dari biasanya. Seperti biasa, kedatangan Tony disambut murid-murid perempuan di kelasku, terkadang ada murid dari kelas lain yang sengaja menghampirinya hanya untuk menyapanya.

TRINGGGGGG!!!

Bel masuk berbunyi, wali kelas kami masuk ke dalam kelas membawa tumpukan rapor yang akan dibagikan kepada kami. Wali kelas kami (yang tidak lain dan tidak asing lagi (?)), Ms. Myla hadir dengan kemeja putih dengan garis-garis biru tipis dan bawahan rok pensil hitam.

"Selamat pagi semua!"

"Selamat pagi, miss!"

"Ya, seperti yang kita sudah tahu, hari ini adalah pembagian rapor akhir semester 1, semoga semua hasil yang ada pada hari ini bisa kalian terima dengan baik adanya."

Aku, Tony, dan satu per satu murid lainnya maju ke depan untuk menerima rapor dan konsultasi dari Ms. Myla. Aku mendapat raporku lebih cepat karena absenku yang berada di awal, sementara Tony harus sedikit lebih bersabar karena absennya yang letaknya cukup jauh dariku.

Selesai sudah semua rapor kelasku diberikan, Ms. Myla maju ke depan kelas sambil membawa sebuah folder. Dia sedikit merapihkan bajunya dan melegakan tenggorokannya.

"Ehem... kalian semua telah menerima rapor. Saatnya membacakan ranking 3 besar di kelas ini. Untuk ranking 4 dan selanjutnya bisa melihatnya nanti pulang sekolah kepadaku."

Kelas menjadi berisik. Mereka berdiskusi satu sama lain.

"Wah, ini sih Tony yang ranking 1 lagi!"

"Menurutku, Anabeth lebih pintar daripada Tony!"

"Ngga bisa dipungkiri, Tony tidak ada tandingannya!"

"Eh, jangan lupa, Anabeth kan saingan berat Tony!"

"Tidak tidak, bisa aja ranking 1 nya ada 2 orang, ya siapa lagi kalau bukan mereka berdua!"

"Sudah-sudah, harap jaga ketenangannya, saya akan bacakan hasilnya setelah kalian diam."

Kelas menjadi sunyi kembali. Aku merasa cukup tegang terhadap hasil belajarku. Kira-kira di antara aku dan Tony, siapa ya yang akan ranking 1? Menarik, muncul ide dalam pikiranku yang aku ingin sampaikan kepada Tony. Aku pun berputar menyoleknya.

" *berbisik* hey, Tony, aku mau taruhan sama kamu..."

" *berbisik* hah?"

" *berbisik* kalo aku yang ranking 1, kamu beliin aku kaca 2x lebih banyak daripada sebelumnya untuk sekali pembelian selanjutnya..."

" *berbisik* kau menantangku ya? Hmmm . . . Kalo aja aku yang ranking 1, kamu musti makan makanan manusia yang aku buat 1 minggu penuh. Deal?"

" *berbisik* deal..! *berjabat tangan* "

" *Berjabat tangan* "

"Untuk ranking 3 didapatkan oleh Monique Lawn dengan rata-rata nilai 89!"

Para murid menghadap dan bertepuk tangan kepada Monique yang duduk di samping kelas. Aku semakin berdebar menanti ranking 2 dan 1! Ayo miss, ayo cepat bacakan!

Black HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang