Obsession [COMPLITE!!]

Chapter 6

Flashback end... Kembali ke masa kini.

"Shaka...," suara lembut Delisha membuyarkan lamunan Shaka. "Masuk yuk, itu pesanannya udah disiapin." Delisha menyentuh lengan Shaka dengan jari-jarinya yang lentik.

Shaka bergeming. Perasaan tidak enak menjalar kedalam hatinya menerima sentuhan itu. Ia menepis tangan Delisha dengan refleks.

"Iya." Jawab Shaka sekenanya.

Delisha tersenyum riang. Dengan segera ia bergelayut manja disisi Shaka. Meski Shaka kembali menepisnya, tetapi Delisha tetap bertahan.

Delisha wanita yang cantik dan modis. Tingginya 170cm berbadan model, berwajah rupawan. Jika Shaka sedang berdiri disisinya, mereka hanya berbeda 7cm saja.

Delisha memiliki darah Pranciss didalam tubuhnya. Itu kenapa ia sangat cantik, bermata biru, dan berambut pirang.

Siapa yang tidak akan jatuh cinta dengan wanita yang menyajikan segala keindahan visual ini? Tubuhnya proposional dan sexy bagaikan bentuk gitar spanyol. Tentu saja lelaki manapun yang melihat Delisha akan menelan salivanya dengan tanpa sadar. Shaka mengakui kecantikan Delisha, tetapi mencintai Delisha.. ia tidak yakin.

Shaka mengenal Delisha sejak kecil. Ibunya dan Ibu Delisha bersahabat. Tidak ada satu pun wanita selain Ibunya di dunia ini yang memperhatikannya seperti Ibu Delisha.

Shaka mencintai Delisha.. cinta sebagai seorang Kakak kepada adik perempuannya. Bukan sebagai seorang pria dewasa kepada wanita dewasa.

Lalu kenapa ia memilih Khalilah? Secara fisik Khalilah dan Delisha memang tidak bisa dibandingkan.
Khalilah murni berdarah Indonesia. Ayah Ibunya asli Indonesia. Tetapi kecantikan Khalilah berbeda dengan kecantikan Delisha.

Wajah Khalilah ayu dan mempesona. Ia berkulit kuning langsat dengan bola mata bundar dan bulu mata yang lentik. Rambutnya hitam legam, bergelombang dengan indah sepunggungnya. Khalilah memiliki lengsung pipit dan lengsung dagu. Ia campuran wajah manis dan cantik khas Indonesia.

Tidak bosan untuk dipandang. Namun mencintai Khalilah bagi Arshaka bukanlah semata karena fisiknya. Ada sesuatu pada diri Khalilah yang entah bagaimana sangat menarik bagi Shaka.

Ketika Shaka menatap ke dalam mata gadis itu, ia seolah menemukan potongan-potongan puzzle dirinya menjadi utuh. Seolah menemukan oase ditengah padang pasir bagi dahaganya. Seolah menemukan rumah tempatnya untuk kembali.

Ia teramat sangat mencintai Khalilah. . . Seakan tidak pernah dan tidak akan pernah ada wanita lain yang mampu dicintainya.

Shaka terobsesi pada gadis itu...

-----------------------------------------------------

Sorry kisahnya nggantung, aku lagi kurang inspirasi ni.
Tungguin chapter selanjutnya ya..

Jangan lupa komen dan starnya biar makin semangat nulis.
Makasiiihhh 😉