Ditempat berbeda Shaka sedang membanting berkas ditangannya ke atas meja. "Silvie," panggilnya melalui interkon. "Ke ruangan saya sekarang."
Tak berapa lama kemudian wanita yang bernama Silvie masuk ke ruangan Shaka, "Ya Pak?"
"Ini kamu perbaiki laporan-laporan ini. Dan siapkan ruangan rapat. Panggil Pak Dio dan tim untuk rapat dengan saya."
Shaka adalah seorang CEO Start Up terkenal. Ia memiliki Perusahaan IT yang sudah dirintisnya dari sejak masih Kuliah. Awalnya Ayahnya tidak mempercayai bahwa DI Corps yang dirintisnya akan sukses. Sempat ditentang dan dipaksa untuk menjadi seorang Pengusaha Pertambangan seperti Ayahnya, Shaka kekeuh bahwa ia bisa mandiri.
Dalam waktu tiga tahun start up yang dirintisnya berkembang dengan baik. Ia mengalami kemajuan pesat dan mulai membangun start up dengan ide-ide gemilangnya yang lain. Dan setelah 5 tahun, kini start up nya berada di jajaran atas start up terpopuler dan terbaik di Indonesia.
Kepala Shaka berdenyut-denyut, ia memijit kepalanya dengan tangan kirinya. Kurang tidur nih gw.
Sejak perbincangannya dengan Fabian kemarin, Shaka tidak bisa tidur dengan nyenyak. Ada perasaan bersalah dan ketakutan di dalam hatinya saat memikirkan ancaman Fabian.
Ia memang salah sudah menerima Delisha disaat hatinya masih dimiliki Khalilah. Namun ia punya alasan tersendiri kenapa ia tidak dapat kembali bersama Khalilah.
Pilihan Shaka sangat berat memutuskan bahwa ia harus berpisah dari Khalilah. Ia berharap dengan keputusannya berpisah akan membuat gadis itu lebih bahagia. Mungkin gw salah dulu.... Tapi nyatanya toh Khalilah bisa berhubungan dengan orang lain. Tertawa bahagia dan tanpa beban. Khalilah menjalani kehidupannya dengan baik, dan menawarkan persahabatan bukan percintaan. Itu tanda bahwa gadis itu telah sukses melupakannya.
Hanya saja permasalahannya entah kenapa mendengar ucapan Fabian, Shaka merasa bahwa apa yang dilakukan laki-laki itu hanya kepura-puraan semata.
Ia pasti ingin membalas perbuatan Shaka karena telah merebut Delisha dari Fabian. Dan Shaka takut jika Fabian akan menyakiti Khalilah sebagai balas dendam atas keputusannya bersama Delisha.
Ya Tuhan...
Shaka berjalan cepat keluar ruangan, Silvie yang melihatnya tergesa menegurnya singkat.
"Tunda meeting hingga esok. Saya ada urusan. Sampaikan permintaan maaf saya pada Pak Dio dan tim." Ujarnya sambil berlalu.
"Baik Pak." Jawab Silvie singkat.
------------------------------------------------------
Disinilah Shaka berdiri sekarang. Di depan pintu ruangan kerja Khalilah di The Capital Hotel. Langkahnya ragu untuk menghampiri Khalilah. Ia berniat untuk masuk keruangan tersebut namun kakinya berat melangkah.
"Pak Shaka?" Tegur Sinta sekretaris Khalilah melihat pria itu hanya berdiri saja di pintu depan. "Silahkan masuk Pak." Sinta membukakan pintu untuknya. "Ibu Khalilah ada di dalam. Akan saya beritahu Bapak ada disini."
"Jangan Sin... nanti saja."
"Tapi Pak, sebentar lagi Ibu mau keluar untuk makan siang. Apa Bapak akan makan siang bersama?"
Shaka menggeleng. "Aku masuk saja. Di dalam dia sedang tidak ada meeting atau tamu kan?"
"Tidak Pak."
"Terima kasih Sinta."
Shaka melangkah mendekat kearah pintu tempat Khalilah berada, ia membuka pintu ruangan kerja Khalilah dengan perlahan.
Gadis itu mengangkat wajahnya dari tumpukan berkas. "Shaka..." tegurnya kaget.
"Hay.. Kha. Sibuk?" Tanya Shaka kikuk. Ia masih berdiri di ambang pintu.
"Masuk Kha. . Nggak nih. Hanya berkas biasa. Butuh tanda tangan." Jawab Khalilah sambil tersenyum manis.
Shaka berjalan mendekat kearah meja Khalilah. Ketika jaraknya hanya terpisah oleh meja di hadapan Khalilah, Shaka terdiam mematung.
Ia melihat sebuket bunga mawar di atas meja Khalilah. Dengan sebuah kartu ucapan di dalamnya. Shaka tidak tau itu dari siapa. Ia tidak bisa membacanya dengan jelas. Namun ia rasa ia bisa menduga dari siapa bunga mawar itu.
"Kenapa Sha?"
"Gw punya permintaan Kha..."
"Permintaan apa?"
"Jangan berhubungan lagi sama Fabian..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession [COMPLITE!!]
Roman d'amourA story about love, friendship, and obsession of someone. I hope you will enjoy this story. Terinspirasi dari kisah nyata tetapi tidak 100% sama terjadi Ssstt.... awas. Nanti akan ditambahkan konten untuk 18++ Yang belum cukup umur, harap "taubat"...