Chapter 35 - END

487 15 3
                                    

The whispers in the morning
Of lovers sleeping tight
Are rolling like thunder now
As I look in your eyes

I hold on to your body
And feel each move you make
Your voice is warm and tender
A love that I could not forsake

'Cause I am your lady
And you are my man
Whenever you reach for me
I'll do all that I can

Lirik lagu The Power of Love itu terngiang dengan jelas ditelinga Khalilah.

Ditatapnya lelaki yang tengah terbaring disisinya tersebut. Wajah damai Fabian membuat Khalilah tersenyum. "Honey..." bisiknya ditelinga Fabian.

Fabian bergeming. Tangannya yang berada dibalik selimut menyentuh kulit Khalilah.

Tubuh Khalilah meremang mendapat sentuhan itu. "Udah... bangunnya nanti aja." Fabian menarik Khalilah lebih dekat dengannya. Memeluknya dengan erat. "Aku masih pengen kamu...."

Wajah Khalilah memerah. Ia tidak tau sampai kapan wajahnya akan berubah merah setiap mendengar ucapan Fabian seperti ini.

Yang jelas, ia tau, bahwa mulai detik ini... ia akan selalu mendapati dirinya terbangun bersisian dengan lelaki yang paling dicintainya seumur hidupnya ini.

"Thank you for everything hubby..." Bisik Khalilah dikuping Fabian. Ia hendak turun dari tempat tidur ketika Fabian menarik wajah Khalilah mendekat.

Ia mengecup bibir istrinya itu dengan penuh hasrat dan damba. "I'm not a jeaslous type, but whats mine is mine." Ditariknya Khalilah kebawah selimut. "So don't go anywhere until I finish with you."

--------------------------END---------------------

Heeiii... wait!! It's no end here!!

Sudah dua jam lamanya Shaka duduk di bangku taman itu. Ia merenungi apa yang sudah terjadi di dalam hidupnya, setiap perjalanan hidupnya. Setiap rasa yang telah diperolehnya hingga detik ini.

Sekelebat ingatannya memutar kembali perbincangannya setahun yang lalu dipesta pernikahan Khalilah saat ia sedang berdansa dengan wanita itu..

"Sha.. kamu mungkin nggak pernah menyadarinya. Tapi obsesimu terhadap aku harusnya sudah usai dihari dimana kukatakan semuanya padamu. Dihari dimana kita telah memaafkan kesalahan yang kita perbuat satu sama lain.Ada seseorang yang sudah mencintai kamu bertahun-tahun lamanya, dan ia masih mencintaimu hingga detik ini."

Khalilah tersenyum. "Tidakkah kau ingin mengobati obsesinya padamu dengan memberikannya satu kesempatan lagi?"

Maka disinilah Shaka berada. Di sebuah taman tempat pemotretan. Delisha adalah model utama untuk sesi pemotretan kali ini.

Shaka memperhatikan gadis itu dari kejauhan. Delisha sangat profesional dengan pekerjaannya. Namun entah kenapa, melihat posenya yang sedikit berani membuat perasaan Shaka menjadi ketakutan. Pikirannya terbang kemana-mana, seolah-olah banyak suara meneriakan padanya untuk menghentikan Delisha berpose "mengundang" seperti itu. Weeww.... sikap posesif Shaka tampaknya mulai lagi nihh.

Delisha berjalan menghampirinya. Shaka segera menyambut Delisha dengan tatapan mata penuh selidik. Ia melepaskan jaketnya dan memakaikannya pada Delisha.

"Kamu kenapa sih harus pose kaya gitu? Aku risih lihatnya." Jelas Shaka dengan nada tajam menusuk.

Delisha hanya mengangkat bahunya dengan santai dan duduk disamping Shaka. Ia mendekatkan bibirnya ke kuping Shaka, "Aku akan berhenti jadi model kalau kamu berhenti mencari."

"Maksudnya?" Tanya Shaka tak percaya.

"Sudah bertahun-tahun lamanya aku menunggu kamu Arshaka Bramastya. Masih dengan perasaan yang sama seperti saat aku pertama kali jatuh cinta padamu. Mungkin ini tidak wajar, tidak wajar bagi seorang wanita, but I want to ask you... will..."

"Will you marry me, Delisha Sophie Marcéau?" Shaka mengeluarkan sekotak cincin dari saku kemejanya. "Maaf sudah membuatmu menunggu terlalu lama. I hope you can forgive me and marry me, please.... Will you?" Shaka membuka kotak tersebut dan menawarkan isinya pada Delisha.

Delisha mengangguk mantap dan dan tangis haru jatuh dari kedua bola mata birunya. Shaka memakaikan Delisha cincin permata tersebut. Pas sekali untuk jari-jari lentik Delisha.

"I love you," ucap Shaka seraya memeluknya.

------------------------------------------------------

Finally END!!

Kali ini benar-benar END yaaaa 😁😁

Terima kasih banyak semuanya sudah membaca kisah ini. Ada beberapa hal yang perlu aku jelaskan mengenai Obsession.

Pertama, ini adalah karya pertamaku yang ku publikasikan dan memiliki sebuah ending.

Thanks God, aku ga hangat-hangat tai ayam untuk ngelarin kisah ini.

Kedua, aku tentu masih punya banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan, pendeskripsian, pemilihan kata, maupun pemilihan tokoh dan alur. Tapi aku harap kalian bisa menerima cerita ini dan menyukainya.

Siapapun Team kalian..... PENULISNYA TETAP AKU soooo dilarang Baper. Karena keempat tokoh tersebut berasal dari satu pemikiran yang sama kok. Hihihi...

Tapi aku mau ucapin makasih banyak untuk semua dukungan, kritik, saran, dan semangat yang sudah diberikan. Nantikan ceritaku yang lain yaa....

Dan aku harap kalian akan terus memberiku saran dan kritik untuk memperbaiki tulisanku.

Terima kasih 😉😉

Ini bonus untuk pasangan kita kali ini.

Ini bonus untuk pasangan kita kali ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Delisha & Shaka ❤👄

Obsession [COMPLITE!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang