Chapter 11

229 9 0
                                        

Delisha dan Tantry menggila dilantai dansa. Mereka berjoget dan tertawa-tawa seperti orang bodoh.

Tidak ada yang mabuk diantara mereka, hanya saja Tantry terlalu excited dengan suasana malam itu. Begitu juga dengan Delisha yang memang seorang Ratu Pesta sejati.

Mereka sampai di club malam sekitar jam sebelas karena sepanjang jalan tadi macet parah. Ini malam minggu, kemacetan sudah pasti terjadi malam ini.

Chacha berdiri disamping Khalilah dan ikut menggoyangkan kepalanya mengikuti alunan lagu. Ia tidak menggila seperti dua kawannya yang lain, tetapi cukup relax  untuk menikmati malam ini.

Khalilah berdiri dengan tidak nyaman dimeja bar. Seorang bartender menanyakan pesanannya.

"Air putih saja." Jawab Khalilah mengeraskan suaranya.

Bartender tidak berkomentar apa-apa dan segera menghidangkan pesanannya.

Shaka berdiri tepat disamping gadis itu. Matanya awas memperhatikan kekasihnya yang sedang menggila di lantai dansa.

Beberapa lelaki memang berdiri disekeliling Delisha dan mencuri-curi pandang kearahnya. Tantry pun meski tomboy, ia memiliki wajah yang manis dan gaya yang menarik. Sudah pasti keduanya menjadi incaran banyak pria malam itu.

Shaka sangat was-was jika Delisha akan dilecehkan atau Tantry mengalami kejadian yang buruk. Itu kenapa ia mengawasi gerak gerik kedua perempuan gila itu dengan seksama.

"Lu sinting, Cha...!!" Teriak Khalilah dikuping Chacha. "Pake acara setuju segala sih kesini...!"

Chacha menggeleng tanda tidak setuju dengan perkataan Khalilah. "Udah sih Kha! Enjoy aja! Gw tau lu sebenernya juga sumpek kaaann?"

"Ya ga gini jugaaaa kali... ini gila!!"

"Enjoy Kha!!"

Shaka berlalu meninggalkan Khalilah dan Chacha. "Bentar gw kesana dulu." Ucap Shaka sekilas.

Delisha tampaknya sedang bermasalah dengan seorang cowok yang banyak bertingkah dengannya. Dan Tantry ikut membelanya disana. Mau tak mau Shaka harus ikut turun tangan menangani kondisi itu. Khalilah prihatin melihat keadaan teman-temannya. Tetapi ia ragu untuk turut serta kesana karena suasananya terlalu ramai. Ia takut bukannya meredakan masalah akan timbul masalah baru yang diperbuatnya.

Khalilah maju beberapa langkah dari tempatnya berdiri. Ia ingin lebih mendekat agar tau apa yang terjadi disana.

"Sorry..." seseorang menabrak Khalilah yang saat itu terlalu fokus memperhatikan Shaka mengatasi keadaan disana. Minuman yang dipegang orang tersebut tumpah diatas bajunya.

Khalilah kaget. Bajunya basah. Ia menoleh dan mendapati seorang pria dengan tinggi 187cm berwajah indo menatap bingung kearahnya. "Are you ok?" Pria itu bertanya. "Kamu ga papa?" Tanyanya lagi saat Khalilah tak juga menjawab.

"Yeah.. I'm ok. Sorry minuman Anda jadi tumpah karena saya terlalu fokus pada yang lain." Jawab Khalilah kemudian. "Akan saya ganti."

"Never mind." Jawab lelaki itu santai sambil mengibaskan tangannya. Ia tersenyum dengan ramah. "Sepertinya saya pernah melihat anda sebelumnya."

Khalilah tersenyum mendengar jawaban tersebut, yaelah.. trik murahan. "Saya rasa tidak. Kita belum pernah bertemu sebelumnya."

"No. I'm sure. Saya mengenal anda. Let me think first... Khalilah, right?"

Khalilah melotot tidak percaya. Bohong! Mana mungkin dia tau namaku!

"That's you,beb...!!" Jawab lelaki itu dan memaksa memeluk Khalilah.

Khalilah berusaha melepaskan pelukannya. Siapa sih cowok berengsek ini! Rutuknya dalam hati.

"Don't you remember?" Lelaki super tampan itu menatap lekat mata Khalilah. Ia menarik Khalilah ketempat dengan pencahayaan yang lebih baik. Chacha yang sedari tadi melihat sesuatu yang aneh terjadi pada Khalilah segera mengikuti dari belakang.

"Fabian...!" Pekik Chacha tertahan.

Khalilah menoleh, "Fabian who?"

Chacha menunjuk laki-laki dihadapan Khalilah.

"Fabian...?" Khalilah membeo masih dengan kebingungannya.

Obsession [COMPLITE!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang