Chapter 34 - Fabian Special Part

244 9 4
                                    

Hari ini adalah hari pernikahanku.
Aku tak menyangka setelah dua tahun bersama, kami memutuskan untuk menikah.

Hubunganku dan Khalilah bukanlah hubungan yang "normal" terjadi pada pasangan lain pada umumnya.

Awal aku mengenal Si Cantik ini adalah ketika aku duduk di bangku SMA.

Ssstt.... dan ada satu rahasia yang tidak pernah Khalilah ketahui hingga detik ini... aku sebenarnya menyukai ia terlebih dahulu daripada Delisha.

Mungkin ia tak menyadarinya, namun dua tahun yang lalu saat aku bertemu dengannya di sebuah night club, secara tidak sadar aku berucap

"Shit!! Kalah langkah lagi gw ya Sha dari lo...!" Kataku pada Shaka waktu itu. "Dulu Khalilah, sekarang Delisha.. you are a lucky man, dude!!"

Dan benar.. Shaka memang beruntung! Kedua gadis yang kucintai, well aku akan meralat, gadis yang kucintai dan yang pernah kucintai - keduanya mencintai si brengsek Arshaka Bramastya itu.

Ups!! Seharusnya aku tak mengumpat dihari spesial ini.

Well, back to my story....

Mendapatkan hati Khalilah memang lebih susah dari mendapatkan hati wanita lain yang pernah kukejar, tetapi toh aku pernah mengejar wanita yang lebih banyak mau dan berubah-ubah ketimbang dirinya,
Delisha Sophiè Marceau... maka untuk mendapatkan Khalilah aku punya seribu akal.

Kau mungkin bertanya padaku apa alasanku mencintai Khalilah... saat SMA, perasaan cintaku padanya tidak sebesar saat ini. Aku hanya mengagumi keindahan bola matanya. Aku mengagumi karakternya yang periang dan santun. Aku juga mengagumi sifatnya yang penuh perhatian pada orang-orang disekelilingnya. Secara simple aku bisa bilang dia adalah type idealku!

Namun seiring berjalannya waktu, aku yang tidak berani mengutarakan perasaanku padanya hanya bisa melihat ia bersama Shaka.

Bahagia... tertawa lepas... dan ia sangat cantik saat seperti itu.

Aku hanya tau itu saja. Perasaanku pada Delisha sedikit berbeda, ia mungkin cinta pertamaku di masa SMA.

Hey, dude... siapa yang tidak akan jatuh hati pada pesona bak dewi dari gadis seperti Delisha?

She's perfect, yah jika kau mau mengesampingkan kenyataan bahwa ia sedikit tempramen dan bitchy... upss! Tapi kami pria menyukai type seperti Delisha.

What we say? Hot!!

Setelah enam tahun lamanya, aku bertemu kembali dengan Khalilah. Malam itu, aku jatuh cinta pada pandangan pertama.

Sumpah... wajahnya sedikit berbeda dari enam tahun yang lalu. Ia wanita dewasa sekarang, dan aura kedewasaannya... oh God! Aku harus sering-sering menyadarkan diriku untuk tidak menyentuhnya. Karena jika tidak, mungkin aku akan terbakar oleh rasaku sendiri. Hahahaha....

Ada sesuatu pada gadis itu yang tidak aku pahami. Ia menawarkan sebuah misteri yang ingin kuungkap seluruh hidupku.

Derai tawanya adalah tawa terindah yang pernah kudengar sepanjang hidupku. Apa aku terdengar terlalu bullshit?? Tapi itulah kenyataannya.

Khalilah "mengundangku" untuk hadir ke dalam hidupnya hanya dari tawa dan tatapan matanya.

Dan aku? Fabian Javier Dimitri, aku menawarkan seluruh duniaku pada Khalilah. Seluruh jiwa dan ragaku, bahkan aku menawarkan ia masa depan yang tak pernah kutawarkan kepada gadis mana pun di dunia ini.

Penawaran apa yang lebih baik dari penawaranku?

Si tolol Shaka tentu tidak dapat memberikannya penawaran tersebut karena ia hanya lelaki pengecut yang menunggu Khalilah kembali padanya tanpa satu pun usaha.

Aku ingat ciuman pertamaku dengan Khalilah malam itu di kolam renang. Awalnya kupikir itu hanya permainanku saja, sesuatu yang aku rencanakan bersama Delisha untuk menarik perhatian Khalilah...

But really, ada hal-hal diluar kendaliku yang tak kupahami dari mana datangnya.

"Dia boleh jadi cinta pertama kamu, tapi aku pastikan aku yang akan menjadi cinta sejati kamu. I'm the last one for you..." Dengan percaya diri kuucapkan kalimat tersebut.

Hey... aku si Casanova ini berani menjanjikan seseorang sebagai yang terakhir?

Tuhan Maha Segalanya!!

Oh Holly God... dan benar saja. Aku jatuh hati padanya. Jatuh sedalam-dalamnya tanpa bermaksud untuk keluar ke permukaan lagi. Hahahaha

Dan setelah segala usaha dan kerja kerasku, kerja keras kami bersama by the way, akhirnya luka yang telah lama dipendamnya itu dapat kuobati sepenuhnya.

Dia sekarang disini... disisiku... eh loh... Khalilah dimana?

Fabian mengedarkan seluruh pandangannya mencari sosok istri yang dicintainya.

Shit!! Si tolol itu ngapain sih pake acara dansa segala sama istri gw!!

Fabian berjalan ke dance floor. Sudah cukup enam tahun Khalilah bersama dengan Shaka, sekarang, setelah ia resmi menjadi istrinya, Fabian tidak akan pernah membiarkan Shaka berdekatan dengan istrinya. Tidak akan pernah!!

"Ehem...," deheman Fabian menyadarkan Khalilah dan Shaka. "May I..?" Tanya Fabian seraya setengah membungkuk kepada Khalilah.

Shaka melepaskan genggaman tangannya pada Khalilah. Ia tersenyum tulus kepada keduanya.

"Selamat menempuh hidup baru Yan." Ucap Shaka ditelinga Fabian. "Jaga istri lo yang baik, sebelum gw culik dia dari hidup lo."

Fabian tertawa mengejek. "Just in your dream!!"

Kuraih tangan Khalilah yang terulur padaku. Kudekap ia dalam pelukanku.

Kami berdansa dengan ditatap banyak orang.

Senyum bodoh tersungging dibibirku. "Mrs. Dimitri. . . Are you happy tonight?"

"I'm so happy, Mr. Dimitri. Thank you for everything."

"But honey... I've something spesial for you." Fabian mengangkat tubuh istrinya kedalam gendongannya.

Suara riuh sorakan dan tepuk tangan membahana mengiringi mereka.

"Something that you never imagine before... full of love. Dikamar kita... malam ini."

Wajah Khalilah merah semerah tomat. Ia tersipu malu dan menyembunyikan wajahnya didalam dadaku. Aku mengecup sekilas dahinya. . .

Now... you're mine.

Obsession [COMPLITE!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang