Chapter 18

211 10 0
                                        

"Jangan berhubungan lagi sama Fabian..."

Mata Khalilah membulat. "Kenapa Sha?"

"Pokoknya kamu jangan dekat-dekat dia lagi."

"Lho... aku kan ga bisa gitu aja ngejauhin Fabian, Sha." Bantah Khalilah sengit. "Aku butuh alasan."

"Alasannya..." Shaka ragu. Ia tidak memiliki alasan yang bisa diungkapkannya kepada Khalilah. Semua hanya pikiran dan ketakutannya semata. Tidak ada bukti kongkrit jika Fabian akan menyakiti Khalilah. "Dia bukan orang yang tepat untuk kamu."

"Kamu ga punya hak untuk menentukan dia orang yang tepat atau nggak buat aku."

"Kamu harus percaya sama aku Kha.. dia nggak pantes buat kamu."

"Terus alasannya apa Sha? Kenapa dia ga pantes buat aku?"

Shaka nampak frustasi. "Karena aku ga suka lihat kamu dekat sama dia Kha!"

Pengakuan Shaka membuat Khalilah tertegun. Sedetik berlalu. Dua detik berlalu. Tiga detik berlalu...

"Aku ga suka kamu sama dia!"

Kali ini Khalilah tersenyum hambar. "Ini hidup aku Sha. Aku bebas nentuin sama siapa aku jalan dan sama siapa aku mau."

"Asal jangan Fabian, Kha. Jangan dia."

"Trus siapa? Kamu?" Khalilah tertawa. Namun tiba-tiba air matanya jatuh tak terbendung. Perasaan marah dan jengah dirasakannya saat itu. "Kalau aku ga boleh jalan sama Shaka, terus kamu juga bisa, ga jalan sama Delisha?"

Khalilah menutup mulutnya. Ia sendiri kaget mendengar kalimat yang terucap dari bibirnya. Ya Tuhan... jangan ngomong gitu Khaaaa.... Rutuknya dalam hati.

"Kamu ga bisa kan Sha?" Khalilah bangkit dari tempat duduknya. Ia berdiri dihadapan Shaka. "Dulu bukan aku yang mutusin hubungan kita. Dulu kamu yang milih buat pisah. Sekarang kamu ngelarang aku buat jalan sama seseorang yang buat aku nyaman. Kamu maunya apa? Kamu selalu nyakitin aku. Kamu selalu egois!!"

Shaka menarik Khalilah ke dalam pelukannya. Gadis itu meronta melepaskan diri. "Maafin aku... tapi aku mohon jangan Fabian, Kha." Katanya lembut ditelinga Khalilah.

Khalilah berhenti melakukan penolakan. Ia diam dalam pelukan Shaka.

"Kamu boleh sama siapa pun asal jangan Fabian. Aku takut kamu terluka karena dia, Kha."

"Aku udah cukup sering terluka Shaka... Fabian ga akan cukup mampu untuk melukai aku lagi. Karena aku udah ga punya cinta lagi yang bisa aku bagi ke dia. Jadi dia ga akan pernah bisa ngedapetin hati aku, atau nyakitin hati aku lagi."

Shaka melepaskan rengkuhannya pada tubuh Khalilah. Khalilah mendekatkan wajahnya pada wajah Shaka.

"Aku udah terluka hanya dengan kelakuan kamu. Dan itu udah lebih dari cukup buat aku sampai detik ini." Ia mencium pipi Shaka sekilas. "Jadi sekarang... kamu ga usah urusin hidup aku lagi. Dan kamu boleh pergi sekarang."

Shaka menatap nanar pada Khalilah. Ia melihat amarah dan luka pada sorot mata gadis itu. "Maafin aku Kha."

Khalilah menggeleng cepat. "Makasih buat semuanya Sha. Kamu bisa keluar sekarang."

Obsession [COMPLITE!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang