Obsession [COMPLITE!!]

Chapter 15

"Gw serius. Gw suka sama Lo. Ayo kita jadian." Ujar Fabian dengan mantap.

Derit kursi menghentikan ucapan Fabian. Shaka berdiri dari tempatnya duduk, tiga pasang mata memandang ia penuh tanya "Gw ngerokok bentar." Ujarnya menjawab tatapan heran wajah Delisha.

Delisha tersenyum. Ia mengangguk singkat.

"Jadi gimana Kha? Terima ga nih...," Goda Delisha setelah Shaka berlalu.

"Apa-apaan sih De.." Omel Khalilah. "Dasar playboy cap tai kucing lu Yan." Elak Khalilah.

Fabian mengangkat bahu dan tertawa. Sesaat kemudian ia memandang Khalilah lagi. "Tapi bener loh... gw mulai suka sama lu." Ia mengedipkan matanya sebelah.

Senyum manisnya tersungging lagi.

Khalilah membuang muka. "Terserah lo!"

------------------------------------------------------

"Lo tuh lucu ya Sha..," tegur Fabian yang baru saja berdiri disamping Shaka.

Shaka tengah sibuk merokok di smoking area. Ia berdiri bersandar pada dinding sambil menyesap nikmat rokoknya.

Kepulan asap bermain-main dihadapan wajahnya. Ditatapnya dengan bosen.

Fabian mengambil rokok dari tangan kanan Shaka dan menyalakan untuk dirinya sendiri.

"Lo kaya gini buat apa sih?" Nada bicara Fabian semakin tajam menusuk. "Gw tau lo cinta sama Khalilah, tapi lo malah jadian sama Delisha. Gw rasa ada yang salah sama otak lu, bro."

"Bukan urusan lo, Yan." Jawab Shaka ketus.

"Mulai sekarang bakalan jadi urusan gw."

"Lo ga berhak untuk...."

"Gw serius sama omongan gw tadi Sha. Gw suka sama Khalilah. Dan mulai sekarang gw kasih lo warning yang sangat jelas.... gw akan ngerebut hati Khalilah."

Shaka menatap nanar pada Fabian.

"Lo.. ga berhak buat main-mainin hidup dua sahabat kaya gitu Sha." Fabian menatapnya sengit. "Lo udah ngambil keputusan buat jalan bareng Delisha. Dan gw udah ngambil keputusan untuk memulai langkah baru dengan Khalilah."

Shaka tersenyum mengejek. "Lo ga akan bisa."

"Gw akan pastikan Khalilah bisa nerima gw. Dan gw akan pastikan Khalilah bahagia sama gw."

Fabian berjalan menjauhi Shaka. "Dan lo harus pastikan Delisha bahagia sama lo. Kalau nggak, lo bakalan abis sama gw." Desisnya dengan mata menatap Shaka dengan tajam.