Chapter 33

221 5 2
                                    

Dua Tahun Kemudian
------------------------------------------------------

Gadis itu menatap pantulan dirinya dicermin.

"Perfect!!" Puji Delisha mengagumi kecantikan sahabatnya yang sempurna.

Khalilah mengenakan kebaya berwarna coklat tua dengan aksen tradisional yang kental. Rok yang dikenakannya pun masih dengan konsep trandisional, terbuat dari kain batik semata kaki, namun dengan belahan dibagian tengahnya. Ada slendang yang menjuntai indah dibelakang punggung Khalilah. Menambah aksen tersendiri bagi kebayanya.

Kebaya itu benar-benar pas dan sangat cocok dengan bentuk tubuh Khalilah. Penampilannya sempurna. Persis seperti kata Delisha.

"Hay, bride." Seseorang hadir diruangan tersebut. Seorang pria dengan senyuman yang menawan. "Congratulation for both of you... I hope you will be happy with him."

Khalilah mengangguk. Meraih uluran tangan pria tersebut dan menyalaminya.

"Terima kasih." Khalilahnya tersenyum tulus. Delisha ikut tersenyum dan merangkul keduanya.

------------------------------------------------------

Si Pengantin pria tampak gugup. Ia duduk berhadapan dengan penghulu, tangannya berjabat dengan wali dari mempelai wanita.

Jantungnya berdebar tak karuan. Harus fokus.. harus fokus. Satu tarikan nafas. Dan selesaikan ini semua. Fokuuusss!!

"Bismillaahirrohmaanirroohiim
Astaghfirulloohal'adziim 3x
Asyhadu allaa ilaaha illallooh,
Wa asyhadu anna muhammadarrosuulullooh...
Mr. Fabian Javier Dimitri son of James Pieter Dimitri I marry off and I wed off my real daughter Khalilah Rasyikah to you, with the dowry in term of fifty grams of gold and the praying aid, cash."

"I accept her marriage and wedding Khalilah Rasyikah daughter of Mr. Haris Ibraihim with the dowry mentioned above in cash."

"Syah!!"

"Syah!!"

Lalu penghulu membacakan doa. Dan semua hadirin ikut menengadahkan tangan ke atas.

Perasaan lega memenuhi seluruh rongga dada Fabian.

"Mempelai wanita, dipersilahkan untuk masuk ke dalam ruangan."

Khalilah melangkah dengan anggun diantara tamu undangan, Fabian berdiri menyambut mempelainya.

Dihadapan seluruh hadirin, khalilah menyalami tangan Fabian dan pria yang kini telah sah menjadi suaminya tersebut mengecup keningnya.

"Aku akan membuatmu bahagia dengan seluruh kemampuan yang kumiliki. Dan akan kupastikan bahwa kamu tidak akan pernah menyesali keputusanmu memilihku."

"Cuuiittt.... cuiiitt....," suara siulan membahana seketika. Khalilah menoleh dan mendapati Tantry dan Delisha sedang bersiul menggodanya.

Suasana yang tadinya khidmat menjadi riuh rendah oleh tawa dan tepuk tangan.

Khalilah menghapus air matanya. Ia tertawa bahagia.

Aku ingin selalu melihatmu tertawa seperti ini, sayang... ucap Fabian di dalam hatinya sambil memandang dengan penuh kasih pada mempelainya.

Selamat menempuh hidup baru, my obsession. Shaka bergumam didalam hatinya dan tersenyum.

Ia memandang Delisha yang sudah berhenti menggoda Khalilah. Merasa ada yang memperhatikannya, Delisha memandang kearah Shaka.

Mata mereka bertemu. Senyum Delisha tersungging dengan manis. Begitupun dengan Shaka. Ada kelegaan dihati mereka.

Flashback....

"Aku mencintaimu Sha..," potong Delisha kemudian.

Shaka terperangah dengan pengakuan Khalilah. Senyumnya tersungging dengan indah. Ia menyentuh tangan Khalilah.

"Dan akupun mencintaimu Khalilah Rasyikah."

"Selama enam tahun ini, aku sudah menyimpan kata-kata ini Sha. Dan aku tidak mau untuk menyimpannya lebih lama lagi." Khalilah menarik tangannya dari Shaka. "Terima kasih untuk semua yang sudah terjadi diantara kita. Cinta itu masih tetap ada, namun kini telah berubah menjadi sesuatu yang baru. Aku telah melepaskanmu Sha.. dan kuharap kau juga bisa melepaskanku."

Meski hatinya hancur berkeping-keping Shaka juga merasakan kelegaan yang luar biasa. Ia menerima keputusan Khalilah dengan berlapang dada. "Terima kasih kembali untuk semuanya Kha."

Khalilah bangkit meninggalkan Shaka.

Air mata Shaka jatuh tak terbendung. Dirogohnya rokok dari celana belakangnya. Diremas dan dibuangnya ke atas meja.

"Aku ga tau sampai kapan... tapi aku pasti akan bisa melupakanmu my obsession."

Flasback End.

Obsession [COMPLITE!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang