Chapter 25

170 4 0
                                    

#DAY2

Hari ini Khalilah izin untuk tidak masuk kantor.

Fabian memaksa lebih tepatnya merengek agar Khalilah menemani ia ke Puncak hari ini. Sudah sejak jam tujuh pagi Fabian menunggunya.

Masih dengan mata mengantuk Khalilah turun dari kasurnya dan bersiap-siap.

Maka disinilah ia berada, dengan sedikit mengantuk, dijok mobil sebelah Fabian. "Kenapa harus pagi banget sih Yaaaan..." rengek Khalilah dengan mata yang dipaksanya terbuka.

"Kalau kita ga pergi dari pagi, nanti curugnya keburu tutup." Jelas Fabian dengan nada merengek yang tidak kalah dari Khalilah.

"Yaelaaahhh Yaaann... lama tinggal di Yunani, kok nyarinya curug siiihhh.." cela Khalilah.

"Lhaa.. emang kenapa? Sekali-kali wisata alam curug kan asyik Kha."

"Males ah curug-curug segala." Protes Khalilah yang lalu merebahkan dirinya di atas jok mobil Fabian yang nyaman. "Bangunin gw kalau udah sampai."

Fabian menggelengkan kepala melihat kelakuan Khalilah. Belum seminggu ia bersama gadis ini, namun sifatnya membuat Fabian sangat penasaran. Ada sesuatu dalam diri Khalilah yang membuat Fabian sangat penasaran dengan gadis itu. Sifatnya yang "berpasangan."

Khalilah sangat mudah tersinggung layaknya anak dengan sifat manja pada umumnya. Namun ia tidak pernah terlihat menyimpan amarahnya apalgi sampai mendendam. Ia sangat manja disatu waktu, dan mampu untuk sangat tenang dan dewasa pada kondisi yang lain.

Khalilah adalah type orang yang dapat menempatkan diri dengan baik dimana pun ia berada. Ia periang dan memberikan keceriaan pada banyak orang.

Serta sangat perhatian dan mudah terharu.

Fabian senang mengerjai gadis ini, karena meski Khalilah menolak, pada akhirnya ia akan selalu menuruti permintaan Fabian.

Dan ada satu hal lagi yang Fabian suka dari Khalilah, pipinya akan merona merah jika ia sedang malu. Merah seperti tomat. Ditambah dengan bentuk tulang pipinya yang tinggi... Khalilah sangat menggemaskan!

Dua jam kemudian

"Wake up princess..." Fabian berbisik ditelinga Khalilah. Khalilah menggelinjang geli dan bukannya bangun dari tidur ia melah memutar tubuhnya membelakangi Fabian dan kembali pulas tertidur.

"Dasar sleeping beuty." Goda Fabian seraya turun dari mobilnya. "Gw kerjain juga lu." Tawa usil menghiasi wajah Fabian.

Fabian membuka pintu mobil pada sisi Khalilah. Ia mengangkat dan menggendong gadis itu di dalam pelukannya. Khalilah bergerak gelisah mengatur posisi tidurnya agar nyaman dalam pelukan Fabian masih dengan mata tertutup. "Nyengak banget siiihh..." Bisik Fabian masih dikuping Khalilah.

Dan ditiupnya kuping gadis tersebut. Khalilah menggelinjang kegelian. Fabian tertawa terbahak. Tiba-tiba Khalilah terbangun dari tidurnya dan meronta melepaskan diri.

Fabian melepaskan pelukannya dan sebelum ia benar-benar jatuh berdebam ditanah, Fabian segera menarik tangannya dan membantunya berdiri mejaga keseimbangan.

Jarak keduanya hanya beberapa centimeter. Khalilah menatap Fabian, dan Fabian balas menatapnya. Mereka saling tatap selama beberapa menit hingga suara deheman seseorang merusak moment itu.

"Shit!" Rutuk Fabian. "Ada apa?" Bentaknya seraya membalikan badan menghadap sumber suara.

"Eheemm... sorry mas Fabiaann..." suara merdu Delisha terdengar. "Ini tuh tempat umum, ngapain lu mesra-mesraan disini?" Wajah Delisha menyelidik.

Mata Fabian dan Khalilah membulat berbarengan. Mereka tidak menyangka, dari ribuan tempat seantero Jabodetabek kenapa mereka harus bertemu ditempat ini????

Obsession [COMPLITE!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang