Chapter 10

263 11 1
                                    

Flashback end... Kembali ke masa kini.

Delisha mencoba mengabaikan semua sikap Shaka yang tidak mengenakan hatinya. Ia mencoba pura-pura tidak perduli jika Shaka terus menatap kepada Khalilah.

Siapa sih yang tidak tau bahwa Shaka masih mencintai Khalilah? Mungkin hanya Khalilah yang tidak tau. Dan Delisha berjanji bahwa ia akan mengambil sedikit peluang ini untuk merebut hati Shaka.

Shaka pasti akan mencintainya.

Ia menggenggam tangan Shaka yang berada di atas meja. Menunjukan bahwa Shaka adalah miliknya.

Shaka tidak menunjukan bahwa ia protes pada apa yang dilakukan Delisha, namun Delisha tau itu hanya kepura-puraannya. Karena secara tak disadari Shaka, tangannya yang lain mengepal di kolong meja.

Shaka sedang menahan emosinya.

"Kita lansung pulang aja nih? Masih sore kalii....," Tantry memecah keheningan diantara mereka.

"Sore apaan sih,Tan. Ini kan udah jam delapan malam," protes Chacha sembari menatap kesal pada Tantry.

Sudah tiga jam mereka bercerita dan bercengkrama di kafe tersebut. Waktu berlalu begitu saja jika lima sekawan berkumpul dan menceritakan banyak hal. Awalnya suasana memang tegang dan tak nyaman, namun kehadiran Chacha dan Tantry dapat menetralkan suasana tersebut.

Khalilah pun terlihat ceria dan biasa-biasa saja. Delisha tidak melihat ada rona cemburu atau sakit hati diwajah sabatanya itu.

Lo hebat ya, Kha.. Maafin gw.. kali ini gw mau berusaha untuk hati gw sendiri, Kha.

"Karaokean aja yuk, mau ga?" Saran gila Tantry kembali tercetus.

"Norak amat sih Lu, Tan." Protes Delisha seraya tersenyum mengejek kearah sahabatnya tersebut.

"Ga ah.. nggak. Gw ga suka karaokean," Tolak Khalilah seraya menggelengkan kepalanya kuat-kuat.

"Tauk ih artis pantura norak bener," Chacha menimpali. "Elo tuh anak Jendral, Tan. Ya kali dah hobinya karaokean lagu dangdut?"

"Sialan lo!" Tantry ngamuk dan disahuti tawa oleh teman-temannya. "Yang demen lagu dangdut juga siapa? Gw demennya lagu Raisa. R A I S A!!"

"Yee mana asyik sih lagu Raisa di karaokein.. yang ada ntar lu mewek lagi." Delisha kembali mengejek sahabatnya.

"Siapa bilang? Lagu Raisa tuh enak untuk semua suasana kali. Yaudah deh lagu Korea, SNSD? Miss A? Big Bang? Big Bang aja Big Bang."

"OGAAHH!!" Jawab ketiga temannya bersamaan.

Setelah perdebatan seru dan ide gila Tantry tercetus berkali-kali mereka akhirnya memutuskan kalau malam ini mereka akan hang out ke club malam. Awalnya Khalilah menolak dengan keras ide gila ini, ia memang pernah pergi ke club malam karena undangan beberapa temannya, tetapi pergi dengan alasan tidak jelas seperti ini membuatnya was-was.

Delisha tau Khalilah memang type anak rumahan yang menolak segala bentuk "kenakalan". Ia benci dengan rokok, minuman keras, suara berisik, dan free seks. Khalilah type anak yang lurus dan apa adanya, dan meskipun Chacha type anak yang pendiam dan baik hati, namun ia tidak terlalu risih berada ditempat seperti club malam. Chacha memang berkepribadian unik, ia sangat mudah penasaran dengan hal-hal baru yang tidak biasa dilakukannya. Dan clubbing adalah salah satu hal yang ingin "dicobanya" malam ini.

Shaka memandang Khalilah dengan tatapan yang intens. Ia tau gadis itu tidak nyaman dengan keputusan teman-temannya. Tapi kalau wanita-wanita gila ini sudah mengambil keputusan, sangat sulit untuk ditolak.

"Let's go to the Party beibeehh...!!" Cetus Tantry.

"Celebrate my new relationship!!" Sahut Delisha dengan bersemangat.

Ketiganya kemudian tertawa terbahak-bahak, menyisakan kekosongan yang dalam dihati Shaka dan Khalilah.

Obsession [COMPLITE!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang