Memandang Khalilah adalah salah satu kegiatan yang paling Shaka favoritkan.
Saat gadis itu tersenyum, lesung pipi dan lesung dagunganya akan sangat menggoda. Saat ia berbicara nada suaranya riang dan menyenangkan dalam pendengaran.
Shaka nyaman berada disisi Khalilah, terlepas dari perasaan resahnya yang ingin merengkuh gadis tersebut dalam pelukannya.
Jangan gila Sha... Rutuknya dalam hati.
Sebesar apapun cinta Shaka pada Khalilah, ia teramat sangat takut untuk kembali menjalin hubungan dengan gadis itu. Keputusannya menerima Delisha adalah keputusan paling tolol, egois, dan tidak bertanggung jawab yang pernah dibuatnya.
Delisha dan Shaka sama-sama mengetahui kenyataan bahwa Shaka sama sekali tidak mencintai Delisha, tapi entah kenapa keputusan bodoh itu mereka pilih sebagai jalan terbaik untuk saat ini.
Shaka tersenyum miris menatap Delisha disisinya. Gw emang cowok paling brengsek yang ada dibumi ini..
-----------------------------------------------------
Delisha bertekat untuk membuat Shaka mencintainya. Aku telah berada disisinya sejak dulu, kenapa hatinya masih juga tak bisa kumiliki?
Flashback...
Dua minggu yang lalu Shaka menjemput Delisha usai kegiatan pemotretannya. Dengan tubuh tinggi rampingnya yang indah Delisha mencoba untuk meniti karirnya di dunia modeling.
"How was your day?" Tanya Shaka membuka pembicaraan mereka.
Delisha memeluk Shaka sekilas dan langsung masuk ke dalam mobil melalui pintu yang dibukakan Shaka.
"Great!" Jawabnya begitu Shaka sudah duduk disebelahnya.
"Kita kemana sekarang ,De?"
"Lo udah makan Sha? Makan dulu yuk.. gw laper banget." Delisha menimbang sebentar. "Makan nasi goreng kambing aja gimana?"
"Oke... gw setuju." Shaka melajukan mobilnya ketempat tujuan.
Delisha dan Shaka mempunyai tempat makan nasi goreng kambing langganan. Nasi goreng kambing di kawasan Kebon Sirih itu menjadi langganan keluarga mereka sejak lama. Rasanya lezat, porsinya banyak, dan buka 24 jam.
"Pesan satu aja ya Sha.. gw sepiring sama lo." Ujar Delisha setiba mereka ditempat langganan.
Shaka mengangguk dan turun dari mobilnya. "De, makan di mobil aja ya." Tegur Shaka begitu melihat Delisha hendak menyusulnya turun dari mobil.
"Kenapa Sha?"
Shaka tak menjawab. Ia hanya tersenyum seraya memberikan kode singkat pada Delisha. Delisha paham.
Pakaian yang dikenakannya saat ini sangat mengundang perhatian, rok mini span dan atasan tanpa lengan. Sedangkan warung makan yang mereka datangi adalah warung kaki lima dengan tempat duduk dari kursi plastik atau lesehan dipinggir trotoar.Delisha tersenyum melihat sikap Shaka. Salah satu alasan kenapa ia jatuh cinta pada Shaka adalah karena pria itu selalu menjaganya. Selalu bersikap baik dan menyayanginya.
Beberapa saat kemudian Shaka kembali lagi ke mobil. "Udah laper belum, De?"
"Laper sih.. tapi aku masih kuat nunggu. Asal nunggunya sama kamu." Jawab Delisha seraya mengedipkan sebelah matanya.
"Hahaha... mulai lagi deh lo."
"Seriously, darl. Cumpah miapahpun." Canda Delisha lagi.
Tiba-tiba seseorang mengetuk jendela kaca mobil. "Misi mas, ini nasi goreng dan dua es teh manisnya."
Shaka mengulurkan tangan meraih piring nasi gorengnya dan disodorkannya kepada Delisha, "Makasih ya mas." Kemudian diambilnya dua es teh manis dan ditelakkannya pada tempat yang tersedia di samping jok mobilnya. "Ini uangnya mas." Ia mengambil selembar lima puluh ribuan dan memberikannya pada si penjual. "Kembaliannya ambil aja."
"Makasih yaa mas.." pemuda itu berlalu meninggalkan Delisha dan Shaka kembali berdua di dalam mobil.
"Yuk Sha.. makan." Delisha menyodorkan nasi goreng kambing yang sedang dipegangnya. Sesuai permintaan Shaka, nasi goreng tersebut tanpa garpu tetapi dengan dua sendok makan. Jadi mereka tidak perlu berganti-gantia tetapi bisa melahapnya bersama-sama.
"Enak ya..." puji Delisha.
"As always.." Jawab Shaka menyetujui.
Delisha memandang Shaka dengan seksama. Jarak wajahnya dan Shaka hanya beberapa centimeter saat mereka sama-sama menunduk untuk menyuap nasi goreng.
Bibir Shaka tidak terlalu merah karena ia seorang perokok. Tetapi bibir itu berbentuk sangat menggoda. Pikiran gila terlintas dalam benak Delisha, Shit!! I want to kiss him!!!
Cup
Delisha mencium bibir Shaka sekilas saat pria itu menundukan kepalanya lagi. Mata Shaka membulat dan melotot. Ada ekspresi yang tidak bisa terungkapkan disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession [COMPLITE!!]
Storie d'amoreA story about love, friendship, and obsession of someone. I hope you will enjoy this story. Terinspirasi dari kisah nyata tetapi tidak 100% sama terjadi Ssstt.... awas. Nanti akan ditambahkan konten untuk 18++ Yang belum cukup umur, harap "taubat"...