L i m a

2.7K 430 112
                                    

"Dek, temen-temen lo udah di bawah tuh." Panggil Savier menyembulkan kepalanya di pintu kamar Savia.

"Oke, Kak."

Savier dan Savia berjalan keluar. "Pergi naik apa?" Tanya Savier.

"Ga tau. Lo mau nganterin kita ga, Kak?"

"Mau kok. Asalkan tar pulang beliin Piza yah." Savier mengedipkan matanya. Yang di balas decakan Savia.

"Hai, Sav." Sapa Angeline.

"Lo nyapa gue atau kakak gue?" Tanya Savia bingung. Angeline ikut bingung.

Tifanny cekikikan. "Panggil Savia, Vi atau Via aja, Gel. Soalnya nama kakaknya tuh Savier. Jadi kalo manggil Sav jadi kayak manggil mereka berdua." Jelas Tifanny panjang lebar.

Angeline hanya mangut-mangut. "Bukannya kemarin-kemarin lo udah manggil gue pake Vi yah?" Tanya Savia bingung.

"Ada yah? Mungkin gue kebawa arus kemaren?" Kata Angeline bingung. Anita hanya menatap Angeline malas. Temannya yang satu itu emang sedikit lamban.

"Loh kalian janjian samaan baju yah? Geli banget." Ejek Savier.

"Samaan? Ga nih beda kok." Jawab Anita.

Savia menggunakan kaus lengan panjang yang berwarna biru muda ditengahnya ada gambar spongebob dan celana jeans panjang berwarna hitam gelap.

Sedangkan Anita berwarna putih memiliki tulisan "Me perfect? Always." dengan celana jeans ripped. Tifanny berwarna putih bergambar minnions dengan celana skinny jeans. Angelin berwarna merah polos dengan celana jeans biru dongker.

"Cuma samaan modelnya kok, Kak." Jawab Angeline.

"Makanya jangan bego-bego amat, Kak." Jawab Savia yang langsung menerima jitakan dari Savier.

"Perasaan pakaian Anita sama Angeline enak dipandang. Lah kita minnions sama spongebob." Kata Tifanny sambil memandang kausnya dan kaus Savia bergantian.

Dan sontak itu membuat semua orang yang ada disitu tertawa. Kecuali Savia dan Tifanny yang cemberut.

Drtdrt.

Angeline melihat handphone-nya yang bergetar.

Dian : kmi ud d sn. Lo pd d mn?

Angeline : otw.

"Manteman. Dian Line gue bilang mereka udah di cafe." Kata Angeline.

"Serius? Yaudah yuk otw. Ga enak kalau mereka nunggu kita terlalu lama. Naik apa nih?" Kata Tifanny.

"Tenang. Gue ada sopir pribadi." Jawab Savia sambil menunjuk Savier.

Savier hanya memutar bola matanya malas. "Untung adek gue lo."

Savia hanya nyengir. "Kalian tunggu di sini. Gue mau ke garasi ambil mobil."

Mereka berempat hanya mengangguk serentak. Setelah beberapa menit terdengar suara klakson mobil.

Savia membuka pintu penumpang dan menyilakan temannya masuk. Sedangkan ia duduk di kursi depan bagian penumpang. Tepatnya sebelah Savier.

"Kemana?" Tanya Savier.

"Ke Cafe Amour, Mas." Kata Savia menggoda Savier.

Savier menatap tajam Savia. "Lo kira gue mas-mas sopir gitu?"

"Kan emang." Jawab Savia.

"Semerdeka lo aja, Dek. Pokoknya piza nya di tunggu." Savier smirk.

Laf AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang