D u a p u l u h d u a

1.4K 121 25
                                    

"Nyatain perasaan lo ke Savia sekarang juga." Kata Jason.

Yang lain kaget akan permintaan Jason.

Termasuk Savia yang sudah merasa ingin memaki Jason karena menyuruh melakukan hal yang menurutnya sangat privasi.

Suasana menjadi hening seketika.

Sial lo, Jas. Gue bakal nyatain tapi ga di depan kalian. Sial.

Gerutu Zelvian dalam hati sambil menatap Jason yang menatapnya dengan senyum manisnya.

"Buruan. Perlu gue kasih background music ga?" Kata Jason sambil mengambil gitarnya.

Ia memetik gitar dengan sepenuh hatinya.

Anita, Angeline dan Tifanny heran. Bagaimana Jason bisa setenang itu dan sesemangat itu ketika orang yang dia suka akan di nembak oleh sahabatnya sendiri?

Sedangkan Dian dan Leo memikirkan. Apakah Zelvian berani menyatakan perasaannya di depan mereka semua?

Zelvian menghela nafas sebentar. Lalu menatap ke arah Savia.

"Zelvian suka sama Savia udah lama. Sejak Savia bicara sama Zelvian. Bercanda bareng Zelvian. Keluar bareng. Zelvian cinta sama Savia."

"Jadi, Savia mau ga jadi pacarnya Zelvian?" Tanya Zelvian sambil tersenyum manis menatap Savia.

"Awwwwww." Jerit yang lain. Tidak termasuk Jason dan Savia tentunya.

"Jawab. Jawab. Jawab." Kata Jason pelan dan langsung diikuti yang lain.

"Loh? Ini cuma dare kan? Jadi ga perlu gue jawab kan?" Tanya Savia menatap Zelvian heran.

"Ini bukan sekedar dare tapi ini perasaan gue yang sesungguhnya. Dan itu dari hati yang terdalam gue." Kata Zelvian dengan senyum manisnya.

"Ha?"

"Jadi gimana?" Tanya Zelvian sambil menatap Savia dengan penuh harap.

Savia yang menatap mata itu langsung membuang mukanya lalu berdiri.

"Kasih gue waktu buat mikir, Zel."

Setelah mengatakan itu Savia langsung pergi meninggalkan teman-temannya yang kaget dengan reaksi Savia.

Termasuk Zelvian.

❤❤❤

Sudah dua hari berlalu semenjak Zelvian menyatakan perasaannya kepada Savia. Dan Savia masih belum menjawab apa-apa.

Bahkan ia terkesan menghindari Zelvian jika mereka saling bertemu. Savia akan membuang mukanya dahulu dan berpura-pura berbicara kepada orang yang saat itu ada di sampingnya.

Contohnya seperti saat ini. Savia dan teman-temannya sedang berjalan menuju kantin. Tanpa sengaja ia berpaspasan dengan Zelvian dan teman-temannya.

Zelvian menatapnya lalu tersenyum.

"Savi-"

Belum selesai Zelvian memanggil namamya Savia segera menarik tangan Tifanny agar berjalan lebih cepat.

"Cepat. Gue laper nih." Kata Savia kepada Tifanny yang ditarik hanya bisa pasrah dan memberi kode kepada Anita dan Angeline yang di belakangnya.

Zelvian hanya bisa menatap kepergian Savia dengan wajah murung.

"Salah ya gue nyatain perasaan gue ke dia? Tau gini, mending dari awal gue ga usah nyatain." Keluh Zelvian.

Anita dan Angeline hanya bisa menatapnya iba lalu pergi setelah memberi senyum kepada yang lain.

Laf AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang