S e p u l u h

2.4K 325 92
                                    

"Zel, zel." Panggil Leo heboh.

Zelvian menoleh sebentar dan melanjutkan acara bermain playstation bersama Dian.

Saat ini mereka bertiga sedang berkumpul di rumah Dian. Awalnya mereka berempat tapi Jason duluan pulang karena kebelet buang air besar.

Pas dibilang buang air besar disini aja. Jason malah bilang ia tidak nyaman jika buang air besar dirumah orang lain.

"Kenapa?" Tanya Zelvian malas.

Leo melemparkan batal ke arah Zelvian dan tepat mengenai kepala Zelvian. Zelvian meringis.

"Apa sih, bangke?"

"Eh, biasa aja. Ini gue ngasih info ke lo. Tentang Savia."

Zelvian langsung meletakkan PS-nya dan fokus menatap Leo. Ia khawatir dengan Savia karena hari ini tidak hadir kesekolah.

"Kenapa? Dia kenapa? Dia gapapa kan?"

Rasanya Leo ingin sekali menenggelamkan Zelvian ke laut saat itu juga. "Bokapnya Savia meninggal."

"Bercanda lo ga lucu."

Leo mengernyit tidak suka menatap Zelvian. "Gue ga lagi bencanda, kampret. Gue serius. Gue di chat sama Tifanny nih." Leo menunjukkan chat dari Tifanny.

Tifanny : bkpny savia ninggal. Kbri yg lain mksh.

Setelah membaca, Zelvian langsung bangkit dan mengambil kunci motornya. "Eh mau kemana lo?" Tanya Dian melihat Zelvian membuka pintu kamar.

"Gue mau ke tempat Savia. Gue duluan." Kata Zelvian dan pergi dengan cepat.

Leo dan Dian bangkit dan menyusul Zelvian.

"Kita juga mau ikut, Zel." Kata Dian.

Zelvian yang sedang memakai helmnya mengangguk. "Bawa motor kalian sendiri."

Zelvian menghidupkan motornya dan melesat pergi dengan cepat. Ia sangat khawatir dengan Savia saat ini. Ia menancapkan gasnya lagi.

Ketika sampai Zelvian langsung masuk dan melihat teman-temannya.

"Nyari Savia? Di belakang tuh. Tapi dia-" Zelvian langsung pergi tanpa memberi waktu Anita untuk menyelesaikan kalimatnya.

"Sama Jason." Lanjut Anita melihat Zelvian pergi.

"Itu. Nahan Zelvian dong." Kata Angeline.

"Lah kenapa?" Tanya Tifanny bingung.

Angeline menghela nafas kasar. "Kasih waktu Savia sama Jason dong. Gue lebih nge-ship SavSon. Dari pada ViaVian."

"Ah. Gue lebih suka ViaVian. Namanya aja keliatan sama. Jodoh kali. Ga suka gue liat Jason. Taunya bikin Savia sedih mulu." Gerutu Anita tidak suka.

"Dia begitu kan ada alasannya." Balas Angeline sengit.

Tifanny hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat mereka yang adu mulut siapa yang cocok untuk Savia.

Tifanny hanya melihat kearah belakang. Melihat Zelvian berlari kencang untuk menyusul Savia.

Zelvian merasa menubruk bahu seseorang tapi tidak ia perdulikan. Ia tidak peduli jika seseorang itu marah kepadanya dan mengatakan bahwa ia tidak sopan. Yang terpenting baginya sekarang adalah Savia.

Ia melihat Savia sedang menangkupkan tangan ke wajahnya. Zelvian berlari dan memeluk Savia. Ia sangat benci melihat Savia menangis. Jika melihat Savia menangis rasanya hatinya sangat sakit.

Laf AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang