S t o r y o f : Z e l v i a n ft A n i t a.

938 75 26
                                    

"At first, i just want to make you smile. But, in the end i falling in love with that smile."

❤❤❤

Anita menghela nafas panjang melihat sikap Zelvian dan Jason yang bertarung merebut hatinya Savia dengan cara kekanak-kanakan.

Dan ia yakin seberapa keras Zelvian mencoba. Ia akan kalah. Karena, dari awal Jason sudah mengambil hati Savia.

Anita sangat ingin memberitahu Zelvian bahwa hal yang ia lakukan adalah sia-sia. Tapi ia tidak berani mematahkan semangat bertarung Zelvian. Lalu, ia pun hanya membiarkannya.

Dan disini lah dia. Melihat Zelvian yang memandang kosong kearah Savia dan Jason. Ia menghela nafas sejenak.

Ia sudah tahu ini akan terjadi. Dan ia bertekad untuk menghibur cowok itu. Ia tidak tega melihat cowok itu.

Anita pun menghampirinya lalu mengejeknya sekaligus menghiburnya.

"Yuk. Kelas jangan galau mulu ah. Jelek lo." Kata Anita sambil merangkul Zelvian.

Zelvian hanya bisa memutar bola matanya malas. Anita nyengir lebar.

"Zel, Zel. Tau ga perbedaannya--"

"Jangan ngelawak. Karena lawakan lo selalu garing." Celeteuk Zelvian.

Anita melepas rangkulannya lalu memukul kepala Zelvian kuat.

"Jahat."

Zelvian meringis kesakitan. "Loh kan emang?"

"Padahal gue mau ngehibur lo." Kata Anita sambil cemberut lalu pergi meninggalkan Zelvian.

Zelvian tersenyum lalu berlari mengejar Anita. "Makasih." Gumam Zelvian.

Anita melihat Zelvian yang tersenyum pun ikut tersenyum.

Ia berjanji akan membuat senyum itu selalu muncul.

❤❤❤

"Zelvian!"

Zelvian yang di panggil pun menoleh dan melihat Anita berlari menghampirinya yang saat ini bersiap-siap untuk menghidupkan kendaraannya.

"Apa?"

"Anterin gue pulang." Perintah Anita yang membuat Zelvian menatapnya bingung.

"Untuk?"

"Yah anterin gue pulang lah. Pertanyaannya aneh banget." Keluh Anita lalu bersiap-siap menaikki motor Zelvian.

Tapi Zelvian menahannya untuk naik. "Kalau gue ga mau?"

"Lo harus mau."

"Kenapa gue--"

Omongan Zelvian di potong oleh suara telefon Anita. Anita langsung mengangkatnya.

"Ini mau pulang. Di anter temen." Kata Anita sambil melihat Zelvian.

Zelvian hanya menatapnya malas. Ia bukannya tidak mau mengantarkan Anita. Ia hanya malas. Dan sedikit sibuk.

"Oh? Oke! Dikirim aja lewat sms. Oke. Babai, Mama." Jawab Anita lalu mematikan sambungan telefonnya.

Anita melihat Zelvian dengan cengirian lebarnya. "Lo ga sibuk kan? Gue tau kok lo ga ada kerjaan. So, temenin gue ke supermarket. Ga ada penolakan."

Laf AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang