"I didn't believe in love at first sight, until I saw you."
❤❤❤
Dian berjalan menuju kelasnya barunya di sepuluh dua bersama teman-temannya.
"Sepuluh dua nih. Sama temen-temen Savia lagi nih." Kata Zelvian tersenyum senang.
"Tapi Anita kok bisa beda ya?" Tanya Leo.
"Terdampar dia." Kata Dian cuek.
Sedangkan Jason hanya diam saja karena tidak begitu kenal dengan yang lain. Tentu saja, ia baru sekolah disini. Walaupun ia mengenal salah satu nama tadi.
"Yan. Ada cewek cantik tuh." Kata Leo menunjuk kearah gerombolan perempuan yang berkumpul di depan kelas sepuluh satu.
Dian hanya melihat sebentar lalu mengalihkan pandangannya lagi. Ia tidak tertarik. Ia tidak seperti Leo yang selalu tidak tahan jika melihat permpuan yang cantik.
Brak.
Tiba-tiba ia merasakan seseorang menabraknya dengan kuat. Ia tidak terjatuh tentu saja. Ia laki-laki.
Ia melihat perempuan yang sedang membereskan bukunya yang jatuh berhamburan. Dian mengambil buku yang berada di depannya.
"Nih. Maaf ya."
Perempuan itu mendongak dan tersenyum melihat Dian. "Makasih. Maaf juga ya. Permisi."
Ketika melihat senyumnya. Satu hal yang Dian dapat pastikan.
Ia jatuh cinta dengan perempuan itu. Pada pandangan pertama.
"Woi, Yan! Bengong aja. Kesambet loh tar." Kata Leo memukul bahu Dian kuat.
"Gais. Kayaknya gue jatuh cinta." Kata Dian masih tersenyum menatap kearah dimana perempuan tadi berdiri dan tersenyum kepadanya.
"Sama siapa, anjir?" Tanya Zelvian yang kaget melihat temannya yang satu ini.
"Jangan bilang sama cewek tadi." Kata Jason serius.
Dian menatap Jason. "Emang kenapa sama yang cewek tadi?"
"Dia sepupu gue. Namanya Angeline Maurier."
Dian tersenyum. Ia rasa, ia memang di takdirkan untuk bertemu dan jatuh cinta dengan perempuan tadi.
"Kenalin ke gue." Kata Dian menatap Jason dengan senyum lebarnya.
❤❤❤
Dian : hi? addback dong?
Angeline : done. siapa ya?
Dian : org yg kmren lo tabrak hehe
Angeline : ooo dpt line gw dr mn?
Dian : jason
Angeline : ooo
Dian hanya membaca chat tadi. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Ia rasa mendekati perempuan ini akan susah dan membutuhkan waktu yang panjang.
❤❤❤
Dian mendengar obrolan Zelvian dengan Savia, tentu saja. Mereka merencanakan besok untuk pergi keluar bersama.
"Yaudah. Gue ngajak Anita, Tifanny sama Angeline yak." Kata Savia yang dapat di dengar jelas oleh Dian.
Ia bersorak dalam hati, Angeline sang pujaan hatinya ikut. Ia sangat berterimakasih kepada Savia karena berteman baik dengan Angeline yang otomatis juga bisa membuat Dian mudah mendekatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laf Amour
Ficção AdolescentePada awalnya Savia menganggap semua orang akan tetap bersamanya. Tapi semua pikiran itu lenyap. Ketika sahabat masa kecilnya, Jason Maurier. Menghindarinya tanpa berkata apapun. Lalu, Savia berusaha mati-matian agar Jason kembali berteman dengannya...