T u j u h b e l a s

1.9K 157 32
                                    

Jason berjalan menuju kantor guru dengan tumpukan buku yang ada di tangannya. Bu Amel, guru Matematika menyuruh Jason agar membantunya membawakan buku itu ke kantor.

"Letak disana, Nak." Kata Bu Amel sambil menunjuk meja yang penuh buku.

Jason mengangguk. Setelah meletakkannya, Ia pamit pergi kepada Bu Amel.

Saat keluar dari kantor guru, ia melihat Savia dan teman-temannya yang sedang berjalan dikoridor seberangnya. Jason langsung berlari menyusul mereka.

Namun langkah Jason langsung terhenti ketika ia mendengar Anita berkata sesuatu.

"Zelvian suka sama Savia."

Zelvian? Zelvian itu? Zelvian sih kutu kupret itu? Zelvian sahabat gue? Ha? Gue ga salah dengar kan?

Jason diam-diam mengikuti Savia dan teman-temannya agar ia bisa mendengar penjelasan mereka. Dan ternyata benar. Zelvian yang mereka maksud adalah sahabatnya.

Jason berjalan sambil berfikir keras. Sehingga ia tidak sadar bahwa dari tadi Savia yang di depannya menoleh ke arahnya.

"Jason?" Panggil Savia.

Yang dipanggil hanya bergumam. Savia melihat Jason dengan bingung.

"HAYOLOH." Anita memukul lengan Jason kuat dan berteriak.

"HOI." Jerit Jason kaget.

Anita dan Angeline ketawa ngakak. Savia dan Tifanny hanya terkekeh melihat reaksi Jason.

"Lo kenapa?" Tanya Savia ketika Jason sudah sembuh dari kekagetannya.

"Gapapa. Gue duluan. Mau nyusul teman-teman di kantin. Tar kalau ngga ada gue mereka kecarian. Biasa deh gue kan moodbooster-nya mereka." Kata Jason dengan senyum PD-nya.

Savia hanya tersenyum dan mengangguk. "Dah."

"Dah." Jason mengacak rambut Savia pelan dan berjalan meninggalkan Savia yang tersenyum malu.

Jason berjalan menuju kantin dengan linglung. Pikirannya masih di penuhi oleh perkataan Anita.

Sahabatnya menyukai gadis yang sama dengannya. Haruskah ia mengalah kepada sahabatnya itu? Atau bertahan? Ia bingung sangat bingung.

Di lain sisi, Ia juga tidak mau kehilangan Savia. Tapi di sisi lain ia juga merasa tidak enak dengan Zelvian.

Apa yang harus ia lakukan sekarang?

❤❤❤

Jason merebahkan dirinya di kasur kesayangannya. Ia menutup matanya berniat untuk tidur sebentar. Baru saja ia menutup matanya sebentar. Tiba-tiba terdengar suara pintu di banting dengan keras.

Jason langsung terlonjak kaget dan melihat kearah pintu. Disana berdiri seorang gadis dengan senyum lebarnya. Ia berjalan menghampiri Jason.

"MBAK JANICE?" Teriak Jason.

"Iya. Ini gue. Jangan kaget gitu dong. Rindu yah sama gue?" Tanya Janice dengan santainya.

"Ga. Gimana kuliah disana? Asik? Kenapa ga bilang-bilang kalo pulang?" Tanya Jason kepada kakaknya itu.

Jason sebenarnya sangat rindu dengan kakaknya itu. Dulu saat masih kecil, ia selalu bermain berdua dengan kakaknya itu. Banyak yang bilang Jason beruntung memiliki kakak sebaik dan secantik Janice. Dan kadang Jason mengakui itu.

"Asik. Biar kejutan gitu."

"Gue ga terkejut tuh."

"Apaan tadi teriak buka terkejut?"

Laf AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang