Old Title: '(Senior) High School Season of This Age (SHSSOTA)'
Yes, this is a rewrite and a come-back!
Mengisahkan cerita seorang gadis remaja yang duduk di bangku SMA di UK tentang keanehan mimpinya. Apakah itu merupakan sebuah petunjuk atau bukan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mataku sibuk memerhatikan sosok cowok tampan, yaitu Thomas, yang sedang giat berolahraga. Namun, tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundakku dan berhasil membuatku menoleh.
Perhatianku menjadi terpusat akan kehadiran cowok lain yang kini duduk di sampingku.
"Lu kok malah di sini sih, Lex? Bukannya lu seharusnya ikut berolahraga sama yang lain?" diriku bertanya-tanya.
"Lu kaget sekaligus bingung ya?" ia balas bertanya padaku sambil mempersembahkan senyuman lugunya.
"Ya iyalah! Kenapa lagi tuh muka babak belur begitu? Pasti lu kena masalah lagi sama pihak sekolah, kan?" selidikku, "Hayo, lu harus cerita sama gue!"
"Ya ampun Mersie, lu jahat banget sih menghakimi gue kayak gitu. Tapi, dugaan lu emang selalu tepat sih," ia menyengir, sementara aku memberikannya tatapan tajam.
"Haduh, Lex! Kenapa lagi kali ini?" tanyaku dalam mengkhawatirkan dirinya.
"Gue terlibat dalam kasus pertengkaran hebat, Mers."
"Apa?! Kok bisa?" aku sungguh terkejut akan ucapannya hingga tidak memedulikan betapa melengkingnya suaraku terdengar.
"Gasphard datang menemui tim lacrosse saat jam latihan sepulang sekolah kemarin. Dia ribut sama kapten tim gue. Cuman karena gue udah gak tahan lagi sama sikapnya, akhirnya gue tonjok dia dan mulailah pertengkaran. Kebetulan posisi kami bertengkar tuh dekat dengan gawang, sehingga gawang sekolah pun jadi rusak karena dia. Teman-teman berusaha untuk memisahkan kami berdua dan akhirnya Mr Falls datang dengan berteriak ketika melihat apa yang sedang terjadi. Barusan aja kami disuruh untuk menghadap Kepala Sekolah. Alhasil, gue dan Gasphard dikasih hukuman untuk menjalankan community service. Hukuman gue hanya berlangsung tiga hari, sedangkan si Gasphard kena lima hari. Ada tambahan hukuman lagi yaitu dilarang keras mengikuti eskul olahraga selama seminggu," ia bercerita dengan suara yang cenderung kecil.
"Lu tuh ya! Lebih tahan amarah kek kalau berhadapan sama dia. Jangan buat masalah terus. Masalahnya, nama baik lu udah buruk di mata kebanyakan para guru. Gue takut lu dikeluarin, Lex! Jangan macam-macam deh," aku memarahinya demi kebaikannya. "Gue bodoh amat kalau Gasphard dikeluarin dari sekolah ini, tapi gue gak bakal bisa tenang kalau sampai-sampai malah lu yang dikeluarin, Lex," lanjutku berpesan padanya. "Lagian, pihak sekolah juga akan agak berat hati untuk keluarin Gasphard, karena orang tua dia kan udah lama menjadi donatur terbesar sekolah kita."
"Iya, gue tahu, Mers. Tenang aja. I don't want to get expelled either, because I don't want to be away from you."
"Me too, Lex. You don't know how much worried I am now to see your face like this. And, I'm more upset that your handsomeness is already damaged," ujarku menunjukkan perhatianku padanya sambil menampar iseng pipinya.
"Don't lose your faith in me, Mers," balasnya sederhana yang masih saja bisa berlagak membenarkan kemeja seragamnya di hadapanku.
This is why sometimes I hate attractive guy, especially the one like him, but I think there'll never be anyone that can duplicate every single thing about him.