Chapter 49: Reconnect Things

39 2 0
                                    

Author's PoV:

Warning adegan 17+! Yang di bawah umur, ini bukan bacaannya. Makasih.

===========================  

The same day.

Binnie PoV:

Aku telah makan siang. Perutku menampung banyak makanan yang membuatku begitu kenyang. Kissy telah berbaik hati menemaniku makan di kantin tadi, sehingga aku menyuruhnya untuk segera menuju ke kelas lebih dahulu dibandingkan ikut denganku ke kamar kecil. Kuoleskan lipstik merah gelap ke bibir.

Selanjutnya, aku berdiri cukup lama di depan cermin sambil merenungi betapa sungguh kasihan nasibku yang selalu merasa hampa dan sendiri. Bahkan, Georgie, Elle, dan Catherine—ketiga teman yang menggantikan kelima sahabat lamaku, cenderung tidak selalu berada di sisiku karena akhir-akhir ini, aku merasakan hubungan pertemananku dengan mereka merenggang seperti sedang berjaga jarak dariku. Firasatku berkata demikian, tetapi diriku masih belum yakin dan tidak mau berprasangka buruk terhadap mereka. Sebelum aku semakin larut melamun, kuputuskan segera untuk mengejar kelas berikutnya. Maka, aku pun menata rapi rambutku sekali lagi. Barulah aku keluar secepat-cepatnya dari sana.

Di tengah jalan, smartphone-ku tiba-tiba menampilkan notifikasi obrolan terbaru dari Kissy. Ia menanyakan keberadaanku dan mengingatkanku bahwa kelas kimia akan dimulai sekitar 7 menit lagi dan berhubung Mr Northman sudah sedari tadi berada di dalam kelas.

Perhatian dan pandanganku teralihkan. Aku tidak terfokus pada arah yang ada di depanku sehingga akhirnya diriku menabrak seseorang. Begitu aku menengadahkan kepalaku ke atas untuk mengetahui siapakah orang yang kutabrak ini, ia adalah Gasphard.

Kenapa dari ratusan orang yang bersekolah di sini, orang yang tidak sengaja kutabraki adalah dia? Kenapa bukan orang lain?!

Gasphard menatapiku. Begitulah, kemudian tanganku sebelah kiri langsung ditarik olehnya untuk ikut pergi bersamanya.

"Let me go, Gasphard!"  pintaku dengan tegas. Aku tidak mau lagi berhubungan dengannya, "Gasphard! Do you hear me?! Let go of my hand! Don't fucking touch me!"

Namun, ia tidak mengindahkan perkataanku sama sekali. Hatiku benar-benar terpaksa mengikuti kehendaknya yang keras itu.

Ia membawaku memojok di area koridor sekolah yang sangat jarang dilewati oleh banyak siswa. Aku sangat terkejut ketika ia mendorong tubuhku ke tembok secara kasar dan mendadak, yang menyebabkan smarphone  milikku langsung terlepas dari genggaman tanganku dan membentur lantai cukup keras.

"My phone!"

Aku berusaha melepaskan diri darinya untuk mengambil benda tersebut, tetapi tangan Gasphard semakin kuat mencengkeram lengan atasku sehingga sungguh sulit bagiku untuk bergerak.

Aku begitu takut ketika ia mulai mendekatkan wajahnya perlahan kepadaku, tetapi aku tetap menegarkan diriku di hadapannya, "We're over, Gasphard. I'm not yours anymore. That's your last warning from me!"  ucapku dengan berani dan lantang.

Entahlah, aku sangat berharap bahwa sikap beserta peringatanku tadi mampu menyadarkan sekaligus menakutinya!

Ia tidak menanggapi perkataan, tetapi malah meneliti wajahku. Hal itu benar-benar menyebabkanku merasa risi. Aku memandangnya dengan tajam.

Barulah kali ini, ia mengeluarkan suaranya. Kewaspadaan menggambarkan nada bicaranya.

"What is once mine will always be mine forever. Oh, I crave for your lips, Binnie."

Unknowingly Beloved Unbeloveds / UBU (TBS fanfic) [REWRITE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang