1. Aurelia.

7.2K 269 3
                                    

Keep VOMEENTS yaw! Dont be too a stingy person guys!

Aku membuka mataku saat mama berteriak keras sambil menggedor-gedor pintu kamarku dengan keras.

"Iya ma.. Aurel bangun." Kataku seperti gumaman. Maklum, baru bangun.

"Cepat mandi lalu segera turun." Kata mamaku dengan sedikit teriakan.

"Iya ma.." aku menutup mataku kembali.

Ini sudah menjadi kebiasaanku. Mengatakan iya, tapi malah kembali tertidur.

"AUREL! Jangan coba-coba tidur lagi!" Teriak mamaku dari luar.

Aku menggerutu. Mengutuk kenapa pagi ini datangnya cepat sekali.

"AUREL! Jangan menggerutu terus! Cepat mandi lalu sarapan! Kalau kamu tidak cepat, kamu akan terlambat." Kata mamaku.

Aku dengan malas bangkit berdiri. Membuka jendela. Menghirup udara pagi.

"Aku benar-benar membutuhkan tidur lebih!" Kataku. Aku menguap.

Aku bergegas mandi, sebelum suara mama kembali merusak pagiku yang indah.

Setelah aku selesai berurusan dengan kegiatan yang biasa aku lakukan, aku segera turun ke ruang makan untuk sarapan.

"Pagi semua." Sapaku dengan wajah masih mengantuk.

"Pagi princess." Sapa papiku.

"Pi.. aku sudah 25 tahun. Aku bukan anak kecil lagi. Rubhi aja sana papi panggil princess." Gerutuku.

"Ngakunya 25 tahun tapi, masih jomblo." Kata kakakku.

"Hei.. Virsye Singh... diamlah." Kataku kesal dan benar-benar tidak ingin diganggu. Kakakku selalu merusak pagiku.

"Sudah-sudah. Daripada kalian berantem, mending kalian berangkat kerja sana." Usir mamaku.

"Aku belum sarapan ma." Kataku. Aku mengambil makananku. Dan menghiraukan segala ejekan sialan dari kakakku.

Setelah selesai. Aku mengendarai mobilku menuju tempat kerjaku.

"Aurel.." panggil seseorang.

Aku menoleh. Lalu tersenyum. "Κenapa pak?" Tanyaku.

Orang itu adalah atasanku. Namanya Jackson Wood, pria yang memiliki keturunan orang USA-Indonesia. Dan masih berumur 28 tahun.

"Kamu hari ini harus memandu orang-orang yang berasal dari France." Katanya.

"Loh.. kok saya pak? Saya kan belum sepenuhnya menguasai bahasa Prancis." Kataku.

"Kamu bisa bahasa Inggris kan?" Tanyanya. Aku mengangguk. "Kamu pakai bahasa Inggris saja." Katanya.

"Oke. Saya masuk dulu ya pak." Pak Jackson mengangguk. Aku langsung bergegas pergi.

"Woy.." aku menganggeti sahabatku. Namanya Anisa Nabilah.

"Sialan. Untung gak punya riwayat punya penyakit jantung." Katanya. Dia menggampar tanganku.

Aku meringis. "Sakit ah elah." Kataku.

"Biarin. Salah ndiri kagetin gue yang imut ini." Katanya.

Aku mendengus. Antar jijik dan kesal. "Jijik gue Nis.." kataku sambil berlalu ke mejaku.

Dia tertawa melihat ekspresi yang aku berikan padanya.

"Eh Rel.." aku langsung menoleh. Memberi tatapan Apa?

"Gue denger-denger nih ya, katanya Pak Jackson suka loh sama lo." Katanya.

Aku memberi tatapan Terus? Apa hubungannya sama gue?

Something Big ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang