18. Aurelia.

2.5K 117 2
                                    

Relakan yang sudah pergi dan jangan berharap dia kembali.

-Jailangkung.

● ● ●

Aku berpikir keras mengenai perkataan yang dikatakan oleh Evelyn. Benar juga apa yang ia katakan baru saja.

Berarti.. aku harus berjuang memenangkan cinta yang aku inginkan. Oke! Aku akan berjuang mendapatkannya!

"Lo mau makan apa, Rel?" Tanya seseorang yang langsung membuatku sadar dari lamunanku.

Aku membaca buku menu dengan bingung. "Ehm.. apa ya? Terserah kalian aja deh.." kataku akhirnya.

"Jangan seafood." Kata Christian. Aku menoleh padanya. Dia tahu segalanya tentang apa yang gak boleh aku makan? How's sweet him? Bolehkah aku baper sekarang?

"Cieee tahu makanan yang gak boleh dimakan oleh Aurel.." goda teman-temanku.

Aku melihat wajah Christian sedikit memerah. How's cute him?  "Gue dikasih tau sama Virsye.." katanya.

Aku menunduk. Aku langsung diterpa badai kekecewaan yang mendalam. Aku pikir, dia tahu segalanya tentang diriku.

"Aurel kecewa tuhh.." goda teman-temanku lagi. Aku hanya memutar kedua bola mataku malas.

"Oh ayolah.. kalian jangan mengangguku!" Kataku malas ikut pembicaraan.

"Hahahaha..." yang lainnya tertawa sedangkan aku menatap mereka semua malas.

● ● ●

"Tante.. ajari aku yang ini.." aku langsung menoleh saat mendengar suara Daffa dari pintu kamarku.

"Kemarilah.." dia langsung berlarian dan duduk di kasurku.

Aku sih tak masalah jika ia memanggilku tante. Yang terpenting adalah, dia mau mengajakku berbicara dan tidak cuek padaku.

"Yang mana?" Tanyaku.

Daffa membuka buku yang ia bawa. Kemudian, menunjukkan halaman berapa.

"Yang ini." Daffa memberikan buku cetaknya ke diriku. Aku menerimanya kemudian membacanya.

"Ini gampang banget.."

"Ajari.." dia langsung memberikanku pensilnya. Aku menuliskan caranya.

"Tante.. aku masih tidak paham apa yang kau tuliskan disana.." Daffa menatapku dan buku itu bergantian.

"Ehm.. gimana ya?" Gumamku. "Ah iya!" Pekikku tiba-tiba.

"Gimana tante? Aku masih enggak paham sama sekali sama soal yang tante tuliskan disana.."

"Gini.. kamu punya hutang sama papa kamu.." Daffa memotongnya.

"Aku gak pernah punya hutang apapun sama papa, tante.." katanya.

"Itu perumpamaan Daffa." Kataku berusaha sabar menghadapi bocah ini.

"Ohh.. yaudah cepetan lanjutin, tan.." katanya. Dia kembali fokus.

"Terus kamu hutang lagi ke papamu. Jadinya kan utang kamu nambah. Otomatis kan jadi negatif. Jadi hasilnya yang ini negatif.."

"Kalian belajar apa sih sampe papa di ikut-ikutin.." kata Christian tiba-tiba. Dia langsung duduk di sebelahku.

"Matematika pa.. jangan berisik pa. Ayo tan ajari yang ini.." Daffa menunjuk nomer berikutnya.

Aku menoleh pada Christian. Dia tersenyum simpul saat melihat kedekatan kami. Dia menatapku balik.

Something Big ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang