38. Random Pov.

1.9K 95 2
                                    

Jika kamu masih terfokus pada masa lalumu, kamu tidak akan bisa melihat apa yang ada di depanmu. 

- Ratatouille.

● ● ●

Diana POV.

Sial sial sial!

Aku terus mengumpat sepanjang jalan. Oh god! Kenapa mereka kemarin berani sekali menamparku?! Apa mereka tidak tahu, berapa biaya perawatan yang harus aku lakukan setiap bulannya?!

Oke, mereka sudah mencurigaiku. Ini bahaya. Sangat bahaya.

Aku harus mencari bukti itu dan tidak akan membiarkan mata-mata sialan milik Christian berhasil memberikan bukti terakhir yang dapat membuatku jauh dari Christian.

Oh tidak!

Aku tidak ingin hal itu.

Oke, sekarang aku harus apa?! Menelepon Jackson? Oh itu sangat tidak berguna! Dia pasti akan marah-marah dan mungkin dia masih marah perihal aku menabrak Aurel.

Aku tidak salah dalam hal itu. Ingat.

Aku hanya memberikan karma pada Aurel. Karena, dia sudah berani-beraninya merebut milikku!

Aku harus mencarinya di kantor Christian. Iya! Kantornya. Pasti si bajingan itu sudah memberikan semua buktinya pada Christian.

Oh Diana.. kau sangat pintar.

Aku melajukan mobil dengan cepat menuju perusahaan milik Christian. Aku akan mendapatkan bukti itu dan tidak akan membiarkan Christian jauh dariku.

Aku sangat mencintainya, kalian tahu? Aku tidak salah ketika ingin merebut kembali sesuatu yang seharusnya jadi milikku!

Mobilku berhenti tepat di cafe depan kantor Christian. Aku memarkirkan mobilku disana.

Gimana caranya biar mereka gak curiga? Hmm.. aku harus bilang apa? Entahlah.

Aku keluar dari mobil dan berjalan cepat menuju kantor Christian.

"Diana? Ngapain kesini?" Tanya satpam yang sedang berjaga.

"Saya hanya ingin mengambil beberapa barang saya yang tertinggal dan saya baru ingat hari ini." Jelasku.

"Ohh.. yasudah. Silahkan masuk," satpam itu membukakan pintu dengan lebar.

Haha.. bodoh sekali satpam ini.

Aku menekan tombol lift. Menunggunya sebentar. Setelah pintu terbuka, aku menekan tombol 20.

Ting!

Lift terbuka di lantai 20 dan aku langsung berjalan cepat menuju ruangan yang sudah ku hafal.

"Ada apa anda kemari?" Tanya sebuah suara. Aku menoleh dan mendapati pria tampan berdiri dibelakangku sambil menenteng tumpukan map.

Pasti dia sekretaris pengganti diriku.

"Gausah ikut campur deh. Gue disuruh Christian ambil dokumen." Kataku mengarang bebas.

"Pak Christian? Kalau ada sesuatu, bapak pasti bakalan kasih tahu saya. Jadi, jangan mencoba untuk membohongi saya." Jawabnya.

Cukup pintar ternyata sekretaris barunya Christian. Bakalan susah.

"Yaelah.. ngapain gue bohong sih? Kurang kerjaan apa?" Elakku.

Something Big ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang