39. Virsye.

1.8K 77 1
                                    

Aku tidak dapat membencimu walau kamu berbuat kesalahan fatal padaku. Hal itu disebabkan karena aku sangat mencintaimu.

● ● ●

Kembali kepada saat Virsye berumur 21 tahun dan Christian 24 tahun. Semuanya berawal disini. Dan saat itu Aurel masih 18 tahun. Dan Daffa masih umur 1 tahun lebih 8 bulan. Aurel masih memiliki nama panggilan Vale.

Perkenalkan, gue Virsye Singh. Anak pertama dari pasangan James Singh dan Anita Singh. Kakak dari Aurelia Valeria Singh dan Rubhi Singh.

Gue menyukai seorang perempuan. Kalau gak salah, dia dulu adik kelas beberapa tingkat di kampus.

Sejak gue bertemu dengannya, gue mulai mencari tahu tentangnya dan mulai mendekatinya.

Namanya Elena Lazuardi. Anaknya cantik, dengan rambut coklat sepunggung, mata coklat terang, hidung mancung, badan proposional.

"Ngelamunin apa lo?" Tanya Christian padaku.

Gue dan Christian 1 kelas. Walau umurnya berbeda 3 tahu denganku, tapi dia kembali sekolah S2 nya denganku.

"Enggak, gue lagi mikirin adik kelas. Cantik banget orangnya," kata gue. Gue tersenyum tipis.

"Oh ya? Siapa namanya?" Tanyanya.

"Elena Lazuardi." Gue menjawabnya.

"Ohh.. perempuan dengan rambut coklat sepunggung itu bukan sih?" Tanyanya.

"Iya, lo kenal?" Tanya gue balik.

"Enggak sih. Cuman denger dari Aldo sama Valdo, kalau perempuan itu diperebutin banyak cowok di kampus ini. Maklumlah, dia bening." Christian tertawa kecil.

"Lo suka juga?" Tanya gue.

"Enggak. Gue sudah ada Alexis sama Daffa. Gue cinta mereka berdua." Katanya.

"Repot ya jadi bapak?" Gue menatapnya yang sedang tersenyum.

"Enggak. Karena, ini kemauan gue buat nikah sama Alexis umur segitu." Jawabnya.

Oh ya, sekedar info, Christian dan Alexis menikah saat umur mereka 21 tahun.

"Itu Elena bukan sih?" Tanya Christian.

Gue mengikuti arah pandangnya. Dan benar, Elena disana. Sedang mengambil jatah makan siangnya.

"Samperin gih," usul Christian.

"Lo gak apa nih gue tinggal?" Gue menatapnya gak enak.

"Gak apa. Lagian bentar lagi gue ada kelas tambahan." Jawabnya.

"Oke, gue tinggal dulu ya.." gue menepuk bahunya kemudian dia mengangguk.

● ● ●

Gue dan Elena semakin dekat setiap hari. Kadang aku juga membantu pekerjaannya yang ia tidak bisa.

"Kenapa lo gak nembak dia aja?" Tanya Christian. Dia menyesap kopi panasnya.

Something Big ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang