24. Author.

2.2K 101 2
                                    

Ada cukup ruang di langit, untuk perasaan mengudara malam ini, dengan bantuan yang sah dari otoritas rasa sunyi.

● ● ●

Kepulan asap dari cigarette menguar di udara yang semakin hari semakin panas.

Seorang pria berwajah asing duduk sendirian sambil menunggu seseorang yang sudah ia telepon.

Srek!

Kursi terseret ke belakang dan duduklah seorang wanita berwajah asia dengan rambut curly di bagian bawah.

"Kenapa lo telepon gue?" Tanya wanita itu to the point. Dia tidak ingin membuang waktunya hanya untuk bersantai-santai.

Dia mempunyai rencana yang harus segera ia laksanakan agar impiannya tercapai.

Mendapatkan Christian Adlay Miller untuk menjadi miliknya selamanya tanpa ada yang namanya penganggu.

Pria tampan itu mengepulkan asap cigarette nya. Membuang sisa pembakaran cigarette nya di wadah yang sudah di siapkan restoran.

"Oh ayolah Jackson.. gue ada urusan nih.." kata wanita itu dengan wajah memelas.

Dia membuang sisa pembakaran cigarette nya. Menatap wanita itu datar.

"Aurel hamil.." dua kalimat yang meluncur dari bibir pria itu berhasil membuat wanita itu melotot dan menganga.

"Apa?! Gak mungkin!" Pekik wanita itu tak setuju akan ucapan pria tampan di hadapannya itu.

"Dia hamil, Diana! Christian sendiri yang bilang ke gue!" Bentak pria itu.

"Dia pasti bohong! Jalang itu pasti hamil pria lain!" Pekik wanita itu.

"Jaga mulut lo itu! Aurel gak kayak lo. Lo bahkan jual keperawanan lo demi mendapatkan kecantikan lo itu!" Pria itu membentak wanita di hadapannya itu.

Wanita itu hanya tersenyum miring untuk menanggapi pria yang menatapnya penuh amarah.

"Aurel gak mungkin bisa milikin anak itu. Karena, hanya gue satu-satunya yang bakalan ngelahirin pewaris Miller Company.." kata wanita itu. Dia tersenyum licik.

"Lo gak bakalan lakuin sesuatu kan ke Aurel?" Tanya pria tampan itu. Dia membuang puntung cigarette nya.

"Oh tenang aja.. yang bakalan gue celakain cuman janin yang ada di perutnya itu.." wanita itu tersenyum licik.

"Sampai Aurel kenapa-napa, gue bakalan bunuh lo di tempat itu juga!" Ancam pria itu.

Wanita itu tertawa hambar. "Oh tenang saja, buddy.."

* * *

Mereka tak menyadari jika sedari tadi mereka jadi obyek mata-mata orang yang ada di sebelah barat meja mereka.

"Semuanya akan terungkap.." bisik orang itu. Kemudian ia beranjak berdiri dari tempatnya.

Hallo..
Author pov bakalan ada beberapa part.
Tapi, lompat-lompat. Hehe..

Jangan lupa vommentnya yaw! Makasih:*

Something Big ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang