17. Author.

2.3K 88 0
                                    

Sometimes you have to let go, because you will never find the right person if you're still holding on to the wrong one.

● ● ●

Di suatu tempat yang jauh. Tepatnya di pantai yang jarang sekali di datangi orang.

Seorang wanita cantik sedang mengumpat dengan lantang. Matanya sangat menusuk ke dalam mata orang yang mungkin akan berpapasan dengannya.

"Fuck you, Aurel!!" Begitulah yang ia ucapkan dari tadi.

Sumpah serapah, nama setan dan iblis ia keluarkan semua untuk mengumpat perempuan yang ia maksud itu.

"Bajingan.. lo cewek sialan!!" Umpatnya untuk kesekian kalinya.

"Dosa lo nambah deh kayaknya, Na.." seorang pria datang. Senyum miring, bukan.. bukan.. lebih tepatnya senyum jahat tercetak di wajahnya yang tampan.

Wanita yang dipanggil Na itu langsung menoleh. Mendapati pria tampan itu tersenyum jahat.

Wanita itu menatap pria tampan itu dengan kesal. "Mana janji lo yang bilang bakalan berhasil hancurin hubungan mereka?! Mana?! Jangan ngomong doang lo!" Amuknya.

"Lo kalo ngomong seenaknya. Lo gak mempengaruhi otak Christian dan beri tahu sifat jelek Aurel yang lo karang sendiri. Lo sendiri juga ngomong doang.." Kata pria tampan itu dengan kesal.

Wanita itu tersenyum miring di bibirnya yang terpoles lipstick warna merah itu. "Seorang Diana Larasati tidak akan pernah melakukan hal yang tidak ia tepati. Dia akan menepati janjinya itu.."

Alis pria itu terangkat satu. Senyum meremehkan terukir di bibirnya. "Buktinya mana?! Lo gak bisa mempengaruhi otak Christian dengan pemikiran kotor yang lo rencanakan itu! Lo bodoh banget jadi cewek!" Pria itu menyesap cigarrete yang ia selalu bawa di kantung suit yang ia kenakan.

Diana menggeram dalam hatinya yang terdalam. Dia ingin membunuh pria sialan tampan di depannya ini, tapi ia tidak bisa. Ia sudah terikat kontrak dengan dirinya.

"Lo sendiri gimana?! Lo sendiri aja gak bisa membuat Aurel jatuh hati ke lo! Lo kalo ngomong itu juga dipikir!" Kesal Diana.

Kepulan asap mengudara sisa bakaran cigarrete nya, terjatuh begitu saja di lantai. "Sudah.. gue gak mau cari masalah sama lo. Mending lo diem dan cari rencana yang bisa buat kita dapetin orang yang kita sayang kembali.." pria tampan itu membuang puntung rokoknya yang telah habis ke tanah berpasir itu.

"Ohh.. tuan Jackson Wood yang terhormat, gue hampir stres gara-gara mikirin hal ini! Lama-lama gue tua kalau lo terus-terusan memikirkan hal ini!" Gerutu Diana sebal.

Jackson meminum winenya. Menaruhnya ke meja kembali. "Kau tidak akan tua jika kau ke salon dan spa kemudian melakukan perawatan disana..." kata Jackon cuek.

Diana mengangkat 1 alisnya. Bagaimana orang ini bisa cuek sekali. Rasanya ia ingin membunuhnya dan membuangnya jauh ke laut sana.

"Ah sudahlah! Gue gak mau tahu, lo harus bisa menghancurkan hubungan mereka. HARUS." Diana menekankan kata di akhir.

"Dasar penyuruh!" Gerutu Jackson. "Dan lo juga harus bisa merayu atau apapunlah yang bisa membuat Aurel membencinya."

"No.. no.. gue punya rencana lain." Diana tersenyum licik. Jackson hanya menatap gadis itu bingung.

Hai? Memang aku sudah rencanakan kalau ini memang dikit.

Jadi, jangan marah. Jangan teriak-teriak apalagi banting hp. Gak tahu kapan, ini bakalan di lanjut kok..

Aku juga (lagi) sibuk banget. Gak bisa nuntasin ini dulu. Hehe..

Oke. See u babaayy..

Something Big ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang