19. Christian.

2.5K 130 0
                                    

Tugas saya hanya sebatas mencintai, bukan memaksa agar dicintai. -Nathan.

● ● ●

Aku tersenyum terus sepanjang hari ini. Tapi, senyumku langsung pudar saat melihat wajah orang yang sedang aku tidak ingin lihat.

"Kenapa kau kesini?" Tanyaku pada Diana. Aku lagi malas menatap wajahnya.

"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu, Christian.." katanya dengan suara yang sengaja ia buat bahwa suaranya benar-benar manja.

"Cepat katakan.." kataku yang masih sibuk dengan kertas di hadapanku.

"Aku kemarin melihat Aurel sedang jalan dengan teman prianya. Dan mereka saling menatap dengan mesra.." katanya.

Aku langsung meletakan penaku di meja dengan kasar. Aku menatapnya marah.

"Terima kasih atas pemberitahuanmu. Pintu di sebelah kanan. Silahkan keluar." Usirku dengan kesal.

"Ini benar, Christian. Percayalah padaku.." cicitnya dengan suara yang sangat rendah.

Aku merentak berdiri. Lalu aku berdiri di depannya. "Jangan membuatku marah, Diana."

"Aku tidak bercanda, Christian. Aku benar-benar melihatnya kemarin!" Katanya sedikit meninggi.

"Keluar Diana.." cicitku.

"Yasudah kalau kamu gak percaya. Aku akan memberimu bukti.." kata Diana.

Diana berbalik. Entah dia benar-benar kesandung atau dia sengaja.

Dan aku juga reflek menangkap pinggangnya agar pantatnya itu tidak menyentuh tanah.

Posisi kami saat ini membelakangi pintu ruanganku.

"Aku bawa makan siangmu, Christ.." aku mendengar suara Aurel. Dengan cepat aku menoleh dan menatap suara tersebut.

Aurel berdiri disana. Matanya menatapku penuh dengan kekecewaan. Astaga.. dia akan mengira aku dan Diana sedang berciuman.

"Maaf menganggu.." suaranya bergetar dan dia menutup pintu ruanganku lagi.

Aku melepaskan tanganku dari pinggang Diana dan menyebabkan bunyi gedebuk dari Diana.

"AUREL!" Teriakku. Aku melihat dia memasuki lift dan pintu lift tertutup dengan rapat.

Aku melihat ke meja Diana. Disana ada makan siang yang di bawakan Aurel.

"KELUAR DIANA!!" Teriakku. Aku menarik perempuan sialan itu untuk keluar dari ruanganku.

"JANGAN PERNAH MASUK LAGI!! KECUALI ADA PROPOSAL!!" Bentakku.

Aku mengejar Aurel. Aku berlari ke lift. Pintu terbuka kemudian aku segera masuk ke dalam.

Pintu lift terbuka di lantai dasar.

"Istri saya kemana pak?" Tanyaku pada satpam yang kebetulan ada di depan pintu.

"Ohh.. nyonya Aurel.. baru saja dia pergi meninggalkan halaman kantor.." jelasnya.

Something Big ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang