Bab 6 : Drop Out

69.2K 4K 38
                                    

[Buat kalian yang mau tau tentang seputar cerita Kinara's Diary atau sequel atau ceritaku yang lain-lain, kalian bisa follow aku di instagram @claxiee.rouse. Disana aku bakalan update seputar cerita-ceritaku❤]

●●●

5 September 2016

Hari ini, Kinara bisa bernafas sedikit lega karena Artha tidak lagi mengusik ketenangannya. Lebih tepatnya, Artha yang ternyata sedang tidak hadir di sekolah itu. Kenapa Kinara bisa mengetahuinya? Karena Dian-lah yang memberitahukan Kinara bahwa hari ini gadis itu terbebas dari segala jeratan bully Artha. Bagus deh.

Kinara berjalan ke kantin sendirian untuk mengisi kekosongan perutnya. Dia berniat untuk membeli sepiring berisi nasi disertai dengan ayam gulai sebagai hidangan lauknya. Kemudian gadis itu duduk di salah satu meja yang terletak di bagian paling pojok dinding kantin. Itu tempat favorit Kinara saat pertama kalinya makan di kantin itu. Kinara memilih itu karena tidak satupun ada seseorang yang duduk disana.

Baru saja Kinara hendak menyendokkan sesuap nasi ke dalam mulutnya, ia sudah harus mendapatkan kejutan yang mampu membuat jantungnya hampir saja copot dari sarangnya.

Brak!

Sendok yang tadi berada di tangan kanan Kinara, terjatuh begitu saja di atas meja disertai dengan nasi yang terletak di atas sendok tersebut.

"Hebat ya lo, merasa tenang karena gue gak sekolah gitu?".

Kalau bukan karena suara itu adalah milik seseorang yang sudah dimasukkan Kinara ke dalam daftar blacklist orang orang yang tidak disukai oleh Kinara, sudah pasti gadis itu tidak akan terkejut seperti ini. Lihat saja, kedua bola mata Kinara rasanya sudah seperti ingin keluar di detik itu juga.

Kenapa dia ada disini sih?!

"Heh!".panggilnya lagi sekaligus membentak Kinara.

Kinara masih menatap cengo orang tersebut.

"L-l-lo?".tanya Kinara tak percaya.

"Iya, gue! Kaget lo?!".tanya Artha balik dengan tampang sarkastiknya.

Kinara kembali membuang pandangannya dan merubah ekspresi terkejutnya dengan ekspresi biasa. Bukan karena Kinara tidak takut dengan pria yang ada di hadapannya ini, hanya saja dia ingin terlihat seolah Artha tau kalau dirinya berani menghadapi Artha.

Tapi.. kalau gue sok berpura pura gak takut, yang ada Artha marah terus nendang gue dari sekolah ini lagi?! Dan gue.. emang takut sih sebenarnya. Huh dasar! Lo emang terlalu cupu Kinara.

"Lo kira dengan gue gak datang ke sekolah ini, lo bakal bisa hidup tenang? Gue gak akan ngebiarin lo tenang di sekolah ini karena gue pengen lo ngerasain apa yang pernah gue rasain dulu karena lo gadis malang!".ucap Artha dingin membuat Kinara bergidik ngeri.

Kinara hanya bisa menunduk, tidak mau menatap pancaran kedua mata Artha yang tampak menyeramkan itu baginya. Kinara sangat menyesal karena telah mengambil beasiswa untuk masuk di sekolah ini. Coba saja dia mengambil beasiswa di sekolah lainnya, Kinara sudah yakin dia pasti takkan bisa bertemu dengan Artha setiap harinya seperti ini. Lagian, itu kan hanya masa lalu. Kenapa sih, Artha selalu mencoba mengungkit ungkit masa lalu yang sebenarnya sudah diselesaikan secara kekeluargaan?

Apa Artha masih dendam ke gue ya?

Kinara menatap pakaian yang dikenakan Artha dari sudut matanya. Benar, Artha memang tidak hadir ke sekolah dengan alasan izin. Terlihat dari pakaian yang dikenakan Artha sekarang hanyalah pakaian santai yang biasanya dikenakan laki laki pada saat berada di rumah. Tapi kenapa Artha datang ke sekolah kalau dia saja sudah membuat surat izin untuk tidak datang ke sekolah?

Kinara's Diary ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang