Epilog

62.4K 2.2K 64
                                    

Guys, sekarang kalian bisa chat bareng Kinara & Artha lewat ask.fm. Usernamenya : @kinaradiandra & @arthawinanta.

●●●

2 November 2016.

Tepat di pagi itu, bus berjalan dengan laju yang cukup kencang menuju Jakarta. Sebanyak lebih dari 10 bus yang diisi oleh anak anak PW, melewati jalan lintasan menuju Jakarta. Kinara, duduk di sebelah Artha. Sama seperti saat di pesawat kemarin. Bedanya, kali ini ada Alenia yang duduk bersama Richard dan Ralisha yang duduk bersama Fandy. Akhir-akhir ini, Ralisha dan Fandy dikabarkan menjadi dekat. Entah apa status hubungan mereka yang jelas, Kinara merestui sahabatnya itu jika ia bersama Fandy.

"Jomblo deh gue." gerutu Gilang berkata sendiri saat dilihatnya ketiga sahabatnya duduk bersama para gadis.

Fyi, Gilang typical cowok cuek yang gak pernah perduli siapa pasangannya nanti. Dia cuma menunggu sampai Tuhan memberikan jodoh yang terbaik untuknya. Itu prinsip hidup mencari pasangan bagi Gilang sendiri.

"Makanya, cari pacar dong lu." ledek Dian. Semenjak bersama Shena, laki laki itu jadi sukar mengejek temannya yang tak memiliki pasangan.

"Ntar datang sendiri, gak perlu gue cari juga." jawab Gilang, laki laki itu disibukkan kembali dengan games yang ada di gadgetnya.

Melihat itu, membuat Artha dan Kinara terkekeh geli. Semenjak mereka jadian, aura keromantisan tercetak dari mereka berdua. Menciptakan rasa iri bagi para pasangan yang tidak seromantis mereka.

"Mulai besok, kamu gausah capek-capek kerja di supermarket itu lagi ya." bisik Artha sambil tersenyum.

Lantas, Kinara menoleh. "Kenapa?"

"Biaya hidup kamu, aku yang nanggung."

Seketika, Kinara merasa lemas. "Kaya kamu suami aku aja."

"Ya kan masih coming soon." ujarnya disertai dengan senyuman miring.

Blushing!

Meski hanya sebuah kata, namun sanggup membuat Kinara rasanya ingin pingsan di kursinya.

"Kalau mau pingsan, pingsan aja kok gapapa. Aku sanggup nenteng kamu." ucap Artha dengan gombalan mautnya.

Meski ini adalah pacaran pertama Artha, namun pria itu tampak seperti sudah pernah merasakan berpacaran.

"Gombal ae Mas." ledek Kinara balik.

"Tapi suka kan?" tanya Artha disertai dengan jari telunjuknya mencolek pipi Kinara bulat bulat.

"Apaan sih," gerutu Kinara sambil menahan senyumnya.

Aksi itu tak dihentikan Artha, cowok itu terus mengganggu Kinara sampai salah satu dari keduanya melakukan aksi menggeletik satu sama lain.

Kinara yang memulai duluan.

●●●

Sekitar jam 2 siang, Artha sampai dirumahnya. Disambut dengan Sarah dan Ali yang kabarnya memilih untuk kembali tinggal di Indonesia setelah beberapa tahun menetap di Belanda demi pekerjaan. Katanya sih, untuk memantau perkembangan keempat anaknya. Bedanya, kali ini Alex sebagai anak pertama terpaksa dipindahkan kerjanya di pulau Sumatera demi profesinya sebagai dokter.

"Kamu mau makan?" tanya Sarah membantu anaknya itu membawa tas beserta koper.

"Gak Ma," jawabnya sopan.

Artha duduk terlemas di atas sofa itu, memandang ibunya yang kian hari semakin terlihat cantik itu. Sepertinya Sarah melakukan perawatan diri.

"Mama perawatan dimana?" tanya Artha melihat Sarah yang sibuk mengolesi selai coklat di atas roti sebagai cemilan sementara.

"Maksud kamu?" tanya Sarah balik.

"Mama kelihatan cantik banget, awet muda gitu. Mama perawatan kan?" puji Artha disertai dengan pertanyaannya.

"Mama gak perawatan dimana-mana kok, Mama cuma ngerawat sendiri aja." jawab Sarah. Wanita paruh baya itu berjalan menghampiri Artha dengan membawa piring berisi roti selai di atasnya.

"Mama denger, kamu baru aja jadian ya?" tanya Sarah kembali sambil mencomot roti selainya.

Artha mengangguk sambil tersenyum penuh arti. "Bahagia banget rasanya bisa ngedapetin cewek seperti Kinara Ma."

Sarah ikut tersenyum melihat anaknya sebahagia itu. Biasanya Artha akan selalu diam dan murung ketika sampai di rumah.

"Mama seneng kalau kamu seneng, semoga Kinara gadis impian yang selama ini kamu cari ya. Mama sama Papa senang kalau kamu sama dia." kata Sarah menepuk nepuk pundak Artha.

Artha menatap manik mata Ibunya sambil tersenyum. "Makasih Ma." ucapnya lalu memeluk wanita yang telah melahirkannya ke dunia.

"Dan maafin gue karena sempat nyuruh lo buat balesin dendam lo ke dia."

Suara itu, membuat kedua orang yang sibuk berpelukan di ruangan itu menoleh ke sumber suara. Mendapati Arga yang baru saja pulang dari kampusnya. Arga menghampiri keduanya. Duduk di sebelah ibunya sambil ikut mencomot roti selai coklat itu.

"Iya gue maafin, gue juga berterima kasih ke lo. Coba aja lo gak ngasih saran bodoh kaya gini, mungkin gue sama Kinara gak akan bisa bersatu." kata Artha.

Arga terkekeh geli. "Bisa aja. Bedanya lo ketemu sama dia berawal dari kata benci. Tapi bagus deh, gue capek lihat lo yang suka bully dia karena dendam lo."

"Itu juga karena lo yang nyuruh Kak." sahut Artha tak mau kalah.

"Adik durhaka lo! Bilangin maaf juga ya ke Kinara dari gue. Kalau bukan karena ide gue, dia pasti gak mungkin ngerasain rasanya jadi orang yang sering di-bully di sekolah." ujar Arga lagi.

Artha mendengus lalu mengangguk. "Pasti Kak."

END.

●●●

AKHIRNYA PARTNYA SELESAI JUGA AAAHHH!!! Terima kasih banget untuk kalian yang udah ngeluangin waktu buat baca cerita abal abal ini. Awalnya aku gak yakin part ini bakal selesai dan sempat aku mikir buat gak nyelesain cerita ini. Tapi akhirnya selesai juga!!

Aku mau terima kasih sama kalian yang udah ngevote dari part awal sampai part akhir. Semoga ada hikmah ya dibalik ceritaku ini. Tapi kayanya gak ada deh ya wkwkk.

Dan..

Nanti aku bakalan buatin trailler Kinara's Diary. Kalian tunggu ajayaa!!!

JANGAN LUPA DOAIN KD BIAR ADA SEQUEL-NYA YA GUYS!!!

Aku sayang kaliaann semuaaa!!!

Love,
Wildah Beckham Rios

Kinara's Diary ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang