Bab 10 : Ralisha's Diary

56.3K 3.1K 75
                                    

Khusus part ini, wordsnya dikit banget jadi aku minta maaf ya karena ini dikhususkan untuk Ralisha doang! Xixixi.  Btw di mulmed ada fotonya Ralisha tuh.

Happy reading guys! Salam jidat dari Willy.

●●●

Ralisha Nandita Praresnopati atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Ralisha baru saja sampai di rumahnya sekitar pukul jam 19.20 wib setelah mengantarkan Kinara ke kos-nya. Hari ini begitu melelahkan bagi Ralisha walau hanya setengah hari dirinya berjalan bersama Kinara. Ralisha meraih tasnya dan mengambil satu buah ponsel keluaran terbarunya. Setelahnya, gadis itu meletakkan ponselnya di telinga kanan seraya menelepon seseorang.

"Dia friendly juga anaknya. Lo tau gak sih, rasanya gue seneng banget temenan sama Kinara".kata Ralisha kepada seseorang dari balik ponselnya.


"...".

"Iya gue usahain kok! Lo tenang aja, lagian nih ya type cewek kaya Kinara pasti hatinya gampang luluh".

"...".

"Iya iya lo tenang aja deh. Semuanya bakalan balik ke semula seperti yang lo mau".ucap Ralisha lalu mematikan sambungan teleponnya.

Ralisha memasang senyuman manisnya, senang karena dia bisa memiliki seorang teman yang jauh lebih baik daripada teman Ralisha sebelumnya. Kinara lebih tampak baik dibandingkan mereka yang lebih tampak fake di depan Ralisha.

Dan ada satu hal lagi yang membuat Ralisha bersikeras ingin berteman dengan Kinara.

Rencana sepupunya yang ingin membuat suasana jadi seperti semula lagi.

●●●

"Mami!! Ralisha berangkat sekolah dulu ya".teriak Ralisha menuruni tangga rumahnya saat mendapati sang ibunda sedang mengolesi selai coklat di atas roti.

"Kamu gak sarapan dulu?".tanya Dania--ibu Ralisha.

"Gak deh mi, Ralisha sarapan di sekolah aja bye".katanya sambil mencium punggung tangan Dania.

Jangan tanya jika dirumah sebesar itu hanya meninggalkan Dania, Ralisha, Tiara--adik satu satunya Ralisha, bi Eem dan mang Ujang. Jangan tanya kemana ayah Ralisha sekarang karena tentunya Ralisha akan menjawab kalau ayahnya telah meninggal sekitar 3 tahun lalu akibat kecelakaan pesawat yang menimpanya.

Saat itu, Ralisha mencoba bersabar dan menerima kenyataan bahwa seseorang yang sangat disayanginya telah meninggalkan dirinya, adiknya dan ibunya. Ralisha mati matian menahan rasa rindunya terhadap Zulham--nama sang ayah dengan cara membaca novel dan bersenang senang dengan teman temannya. Namun dibalik itu semua, terdapat rasa kepedihan yang terpendam pada diri Ralisha yang hanya diketahui oleh keluarganya saja.

Ralisha turun dari mobil yang dikendarainya dan melesat pergi menuju lorong kelasnya. Baru beberapa langkah dia berjalan, matanya langsung menangkap sosok sepupunya yang juga baru sampai di sekolah itu. Beliau baru saja turun dari mobilnya. Ralisha mendekati sepupu laki lakinya itu.

"Hoi!".sapa Ralisha menepuk pundak sepupunya itu.

Yang ditepuk menatap cewek di sampingnya dengan pandangan datar. "Apaan?".

"Gimana keadaan lo?".pertanyaan Ralisha bagaikan pertanyaan kalau sepupunya ini baru saja sembuh dari penyakitnya.

"Kaya gue lagi sakit aja dah".

"Iya, lo kan lagi sakit. Sakit galau maksudnya".cengir Ralisha sambil berjalan bersamaan menuju kelas masing masing.

Sebenarnya jika Kinara masih berada di sekolah itu, Ralisha bukanlah teman sekelas Kinara. Kinara berada di 10 IPA 3 dan Ralisha berada di 10 IPS 1.

"Ngaco lu".gerutu sepupunya itu.

Ralisha mengerucutkan bibirnya kesal. "Heh nik! Seharusnya lo berterima kasih sama gue karena kalau gak ada gue, lo gak bisa ngelakuin apa apa".sindir Ralisha kesal.

Laki laki yang dipanggil dengan sebutan 'nik' atau Niko pun mendelik datar. "Iya makasih ye".

"Gak ikhlas banget sih".

Niko memutar bola matanya malas. "Ya terus gue harus gimana sih adik sepupu gue yang cantiknya melebihi cewek popular di sekolah ini?".tanyanya dengan nada mendadak berubah lembut.

Ralisha menatapnya jengah. "Gak mempan gue rayuan maut lo".

"Udah ah gue mau balik ke kelas, puyeng gue lama lama deket lo".kata Niko berlalu pergi meninggalkan Ralisha di tempatnya. Melihat Niko pergi meninggalkannya menuju koridor kelas 12, Ralisha menghentak hentakkan kakinya kesal.

"Doyan banget sih ninggalin".omelnya. "Gue batalin rencana lo baru tau dah tuh".tambahnya lagi sebelum melanjutkan perjalanannya menuju kelas.

●●●

Hayoo tebak Niko itu siapaaa.. wkwkwk. Nanti bakalan ada part yang nunjukkin siapa Niko sebenarnya dan apa yang rencana dia buat bareng Ralisha untuk Kinara wkwkwk.

Gak, sebenarnya Ralisha itu anak baik2 dan rencana dia bukan untuk ngancurin Kinara tapi..

Ada deh.. wkwkwkwk. Nanti bakalan diceritain kok soal rencana Ralisha bareng Niko. Btw Niko udah kaya nama cowoknya kak Acel ya wkwkwk gadeng aku asal buat nama aja sebenarnya. Maaf juga kalau part yang ini lumayan pendek karena cuma 500+ words wkwkwk. Soalnya temen aku blg khusus part ini words-nya didikitin aja wkwkwk jahad ya:").

Baper gak sama ceritaku? Gak ya:( huh mungkin aku harus belajar nulis lg biar bisa bikin readersku baper sama ceritanya wkwkwk. Doakan ya yang terbaik buat aku.

Vomments berharga loh bagiku! Jangan lupa yaa dipencet tombol 'bintang'nya.

Kinara's Diary ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang