13 September 2016.
Kinara POV
Hari ini, gue terpaksa meminta izin dari pak Ilham selama 2 hari demi melakukan latihan persiapan untuk seleksi ekskul musik. Demi musik, apa aja gue rela ngelakuin karena gue gak akan menyia nyiakan ekskul tersebut. Gapapa deh kalau nantinya gaji gue bakal dipotong dua hari asalkan gue bisa lulus seleksi. Tapi yang gue heran, biasanya pak Ilham paling anti memberikan izin kepada pekerjanya selama lebih dari satu hari. Dan sewaktu gue meminta izin, responnya tuh bener bener ngebuat gue speechless.
"Kamu mau izin dua hari? Yasudah. Semoga kamu lulus seleksi ekskul musik kamu ya. Saya akan terus doakan kamu".
Tuh. Siapa coba yang gak speechless dengan respon pak Ilham ke gue. Biasanya tuh ya, dia gak pernah jawab dengan hati yang ikhlas apalagi sampai mendoakan gue. Benar benar kayanya ada yang koslet di otak pak Ilham.
Gue mengambil earphone yang sengaja gue gantung di gantungan baju dan memakainya di kedua telinga gue. Gue mulai memutarkan satu lantunan musik dan tanpa sadar, gue juga ikut terbawa suasana. Gue menyanyikan lirik lagu tersebut sembari latihan persiapan untuk senin nanti.
Saat ini, lagu yang gue putar adalah lagunya Ariana Grande - Almost is Never Enough.
Gak, ini bukan lagu yang nantinya bakalan gue nyanyiin di depan banyak orang. Ini cuma lagu sekedar latihan saja.
Ngomong ngomong, gue baru sadar kalau nantinya gue bakal ditampilin di depan banyak orang. Lah? Gue nampil di panggung aja kagak pernah. Eh sekali nampil di depan anak anak PW. Dan nanti pasti bakalan ada.. kak Artha!
Halah kin! Ngapain sih lo harus bahas dia? Gak capek disakitin terus? Capek sih, cuma ya gitu. Gue kan orangnya kuat.
Daripada mikirin orang gak jelas, mending gue latihan biar gue bisa lulus seleksi ekskul musik.
Bismillahirohmanirrohim...
●●●
Kinara membaringkan tubuhnya di atas kasur kamar kosnya. Tubuhnya terasa lelah setelah seharian penuh melakukan aktivitas latihan persiapan untuk hari senin nanti. Dan ingat, sekarang masih hari sabtu. Karena terlalu tak sabaran, Kinara rela mengorbankan waktu jam tidurnya demi latihan persiapan ekskul vokal musiknya nanti.
Drrttt..
Mata Kinara yang hendak terpejam harus kembali terbuka saat mendengar sebuah getaran yang berasal dari ponselnya. Penasaran, Kinara mengecek ponselnya.
Aldian Prasetya add you by id line..
Kening Kinara berkerut saat sebuah nama muncul di layar ponselnya. Dia Dian. Ingat kan, senior yang membantu sekaligus menolong Kinara waktu ia pingsan tak sadarkan diri di tengah tengah lapangan karena ulah Artha?
Sedetik setelah getaran pertama muncul, timbulah getaran kedua yang sukses membuat Kinara sadar.
Darimana Dian mendapatkan id line-nya yang bahkan siapa pun tak pernah mengetahuinya?
Aldian Prasetya : Hai :)
Dengan gerakan lincah, Kinara membalas isi pesan dari Dian.
Kinara Diandra R : Hai juga kak :). Btw, dpt id line gue darimana ya?
Kinara berpikir sebentar soal Dian yang tiba tiba meminta pertemanan line darinya melalui id. Dia heran, kenapa Dian bisa tau id line-nya? Padahal Kinara tak pernah memberikan id-nya kepada orang lain. Dengan Ralisha? Mustahil. Dia dengan Ralisha bertukar pesan melalui sms. Dan Ralisha juga katanya tidak pernah mengenal Dian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinara's Diary ✔
Teen FictionBerkat beasiswa yang diterimanya, Kinara akhirnya berhasil masuk di salah satu SMA swasta yang menjadi sekolah favoritnya sejak dulu. Awalnya Kinara mengira masa-masa SMA-nya akan berjalan dengan lancar sesuai dengan impiannya. Namun sejak dia berte...