11 Oktober 2016.
[Mulmed : Wajah sedih Artha yang diperlihatkannya hanya pada Kinara setelah Alenia pergi meninggalkannya ke Jerman]
●●●
Malam itu, semua murid dikumpulkan di taman yang berdekatan dengan kolam renang. Sembari mengikuti acara pembukaan yang katanya, akan dibawakan oleh Kinara dan Artha. Sejak insiden mereka bernyanyi bersama di ruang musik dan saat di lapangan sekolah kemarin, mereka berdua semakin sering dikenal seperti penyanyi duet. Maka, tak jarang jika ada event event tertentu mereka pasti akan mengisi acara tersebut. Tapi lain halnya sekarang, pak Firman justru ingin mengumumkan sesuatu yang membuat murid muridnya berdecak kagum.
"Jadi, gue kesini mau ngumumin kalau sekolah kita kedatangan 2 murid baru. Berhubung sekarang kita lagi disini, jadi gue ngumuminnya disini aja lah ya. Gak ada yang ngelarang kok".
Usai mengucapkan kata tersebut, pak Firman memanggil 2 murid baru yang datang dari arah Artha dan teman temannya.
Tunggu.
Kenapa salah satu murid tersebut terlihat akrab sekali dengan Artha? Dilihat dari murid tersebut yang menepuk pundak Artha.
Kinara melihat pemandangan di depannya dengan tatapan datar. Tanpa tertarik, tanpa rasa penasaran tentang siapa kedua orang tersebut. Dan yang dilihatnya sekarang adalah 2 murid baru, 1 cewek dan 1 cowok. Namun yang Kinara lihat bukanlah si cowok, melainkan si cewek yang memberikan senyuman manis kepada dirinya.
"Kalian bisa perkenalkan diri sekarang".kata pak Firman setelah memanggil keduanya.
Kedua murid baru itu memberikan senyuman terbaiknya. Secara bergantian, mereka memperkenalkan dirinya di depan sana.
"Hello freund! Um mich vorstellen, mein name ist Stephanie Alenia Danuella. Sie können mich Alenia nennen. Froh zu sein Freunde mit euch allen!". (Halo teman! Perkenalkan, nama saya Stephany Alenia Danuella. Kalian bisa panggil aku Alenia. Senang berteman dengan kalian semua!).
Semua orang dibuat bingung dengan perkataan gadis itu. Termasuk dengan Kinara yang sedari tadi hanya memperhatikan. Merasa orang orang disekitarnya tak mengerti dengan bahasa yang digunakan olehnya, gadis itu berdeham.
"Ehem.. ich habe vergessen!".(Saya lupa). Katanya sebelum melanjutkan kembali kata katanya. "Aku lupa kalau sekarang, aku tinggal di Indonesia bukan di Jerman lagi. So, namaku Stephany Alenia Danuella. Pindahan dari Jerman".katanya kemudian.
Seluruh murid murid disana, memberikan sebuah tepuk tangan sebagai tanda menyambut seorang murid baru di sekolah itu. Kini giliran cowok itu yang akan memperkenalkan dirinya di depan.
"Hai semuanya! Sebelumnya, namaku Richard Masson. Aku pindahan dari Jerman di gedung sekolah yang sama dengan Alenia. Aku asli Jerman dan aku bisa berbahasa Indonesia karena aku belajar dari Alenia".jelasnya membuat para murid terlihat sangat kagum mendengarnya.
Terutama kaum Hawa.
Setelah selesai memperkenalkan diri, mereka berdua kembali berjalan menuju Artha dan teman temannya. Sedikit pun baik Ralisha maupun Kinara tidak ada yang menaruh rasa penasaran terhadap dua murid baru itu. Lagipula, Kinara memang benar benar tidak tertarik dengan pengumuman yang diperintahkan pak Firman tadi.
"Baiklah, sekarang sebagai penutupan atau pembukaan.. gue mau Artha dan Kinara tampil di depan dengan gitar ini".perintah pak Firman dengan satu buah gitar bewarna hitam di tangannya.
Kinara mendongak dan menatap pasrah pak Firman. Mau bagaimana lagi? Kinara memang sudah diperintahkan pak Firman sebelum keberangkatan bahwa dia dan Artha akan tampil di depan teman temannya. Gadis itu kemudian berdiri diikuti oleh Artha yang sedang menatapnya dalam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinara's Diary ✔
Teen FictionBerkat beasiswa yang diterimanya, Kinara akhirnya berhasil masuk di salah satu SMA swasta yang menjadi sekolah favoritnya sejak dulu. Awalnya Kinara mengira masa-masa SMA-nya akan berjalan dengan lancar sesuai dengan impiannya. Namun sejak dia berte...