4. Curhat Colongan

5.9K 742 149
                                    

REVISED


Karel duduk sambil menyandarkan setengah badannya di headboard tempat tidur. Sambil menekuk kedua kaki, pikirannya berputar ke masa-masa diimana ia dan Andra masih berpacaran. Tepatnya 6 bulan yang lalu.

Si ketua basket yang digandrungi banyak perempuan itu sangat jauh dari kata brengsek. Meskipun baru berpacaran beberapa bulan, tapi Karel percaya bahwa Andra bukanlah seperti kebanyakan pria tampan di luaran sana yang memanfaatkan rupa dan kedudukan untuk mendapatkan wanita.

Namun kenyataannya, penilaian Karel terhadap Andra berubah saat ia memergoki Andra selingkuh dengan perempuan yang ternyata adalah mantan pacarnya tersebut.

Andra memang belum sepenuhnya move on dari mantannya. Mungkin 60% dari hatinya masih belum bisa merelakan. alasannya cukup sederhana. Andra sudah berpacaran dengan gadis itu selama dua tahun. sampai sekarang, Karel juga tidak tahu alasan utama Andra berpisah dengan mantannya tersebut hingga akhirnya ia dan Andra bisa berpacaran lalu kembali putus.

Namun Karel berfikir kalau Andra memang masih sangat menyayangi gadis itu dengan sepenuh hati. Buktinya, baru saja mereka kembali bertemu setelah setahun lamanya tidak saling menghubungi, Andra langsung menghancurkan 40% usahanya untuk melupakan gadis itu.

Karel tau kalau dirinya hanya pelarian. atau yang lebih kejamnya lagi adalah pelampiasan dari ketidak berdayaan Andra dalam melupakan gadis itu. Namun Karel, ia sudah menyayangi Andra dengan setulus hatinya dan ia hanya bisa menerima kenyataan bahwa hati Andra bukanlah untuknya.

"Dra, cewek ini siapa?" Tanya Karel saat tidak sengaja bertemu dengan Andra di sebuah restoran.

Andra yang waktu itu masih berstatus sebagai pacar Karel hanya bisa diam dan berfikir akan jawaban yang harus ia luncurkan di hadapan kedua perempuan yang menunggunya bicara.

Yang satu menginginkan kejujuran, yang satunya lagi menginginkan pengakuan.

"Dra? Jawab!" Karel kembali bersuara dengan intonasi yang sedikit naik.

"Karel im so sorry. I cannot let her go for twice." Andra langsung menatap Karel lurus.

Jantung Karel serasa di remas oleh sebuah tangan yang kokoh. Ia merasa nafasnya tercekat di tenggorokan untuk beberapa saat. Suaranya pun ikut hilang entah kemana.

"Maaf Rel, Selama dua minggu ini aku udah bohongin kamu," Ucap Andra dengan tatapan bersalah kepada Karel. "Aku udah balikan sama dia. Dan aku gak sampe hati buat bilang semua ini ke kamu."

Karel hanya bisa menatap lurus ke arah Andra.

Sakit? Jelas.
Kecewa? Apalagi.

Namun tidak ada yang dilakukan. Toh, Andra sudah memilih gadis itu daripada Karel. Jadi apa yang harus Karel pertahankan lagi disaat hati pria yang ia sayangi memang tidak sepenuhnya untuknya? Karel hanya meminjam, dan disaat si empunya hati itu kembali, Karel harus dengan lapang dada mengembalikannya. Dan itu lah hati Andra yang Karel pinjam dari gadis itu untuk mencintainya meski hanya sesaat.

Karel menarik nafas. Mencoba mengembalikan diri dalam kenyataan. Ia memejamkan matanya sesaat untuk melepas sesak di dada yang mencekam hatinya untuk mengingat Andra.

Gadis itu kemudian melempar tatapannya ke nakas putih berlaci tiga. Tempat dimana ia menyimpan ipod-nya kembali.

Ia tersenyum tipis. Siapa tau ia bisa kembali lupa terhadap Andra.

Diambilnya ipod tersebut dan saat sudah terkoneksi ke wifi, ipod itu pun langsung berbunyi tanda ada pesan masuk.

Kevin : santenn
Kevin : kalo malem lu online terus kek. Gue gabut nih

Stranger From ChatousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang