"Non, ayo dong. Makan malam dulu." Ucap Bi Isti setelah mengetuk pintu kayu bercat putih di depan kamar Karel sebanyak 3 kali.
"Iya, Rel. Pokoknya kita gak bakalan pulang kalo lo gak buka pintunya. Iya gak, Van?" Kali ini Aya yang membuka mulutnya. Suaranya terdengar sedikit berteriak agar Karel dapat mendengarnya dengan jelas.
Karel yang terduduk sambil bersandar di headboard tempat tidurnya mencoba menarik nafas. Gadis itu masih mengenggam undangan pertunangan yang Andra berikan tadi pagi kepadanya.
Jadi nama perempuan itu Valerie?
Otak Karel baru saja menyimpulkan. Valerie Letisya Evans adalah calon tunangan Andra yang dalam kurun waktu 1 minggu lagi akan resmi menyandang status sebagai tunangan Andra.
"Gila kali ya? Masih kuliah udah tunangan." Gumam Karel pelan.
"Karel! Buka pintunya sekarang! Atau lo mau gue dobrak nih pintu? Bodo ya, kalo ampe gue khilaf, gak bakalan gue ganti rugi manggil tukang bangunan!" Celoteh Aya dengan nada suara setengah berteriak. Mencoba mengancam. Namun Karel tau, kalau kekuatan Aya tidak akan bisa mendobrak pintu kamarnya.
"Lo berdua balik aja. Gue itu ngantuk. Seriusan deh." Jawab Karel sama berteriaknya.
"Enggak, Rel. We know you." Kini gantian Vanka yang bersuara dari balik pintu putih yang menyekat mereka.
"Guys! Im beging you." Sahut Karel yang kini terdengar sangat meminta.
Terdengar suara Vanka dan Aya yang bersahutan mengucap yaudah-deh-kita-balik.
Setelah tidak mendengar suara apa - apa lagi dari balik pintu, Karel menarik dirinya untuk berbaring di tempat tidurnya. Kembali ia melihat undangan yang diberikan Andra. Ia mengamatinya sebentar lalu meletakannya di meja samping tempat tidurnya.
Karel pun membetulkan posisi bantal dikepalanya. Lalu, ia menarik selimutnya untuk menutupi hampir seluruh tubuhnya.
Malam ini mungkin ia akan terjaga sepanjang malam karna sibuk memikirkan Andra -yang mungkin sudah tidak pernah memikirkannya lagi. Tapi seketika Karel teringat ucapan Andra sebelum pria itu pergi.
Apa mungkin Andra masih menyimpan perasaan terhadapnya? -atau mungkin pria itu hanya ingin membuat Karel sedikit terobati atas luka hati yang tak kunjung sembuh?
Tik tok
Bunyi dentuman jam dinding di kamar Karel semakin terdengar jelas menemani gadis itu yang kini sedang memikirkan sekelibat pertanyaan yang memenuhi kepalanya.
Tapi kenapa, kenapa Andra berbicara seperti itu di ujung hari pertunangannya? Dan kenapa laki - laki itu harus berbicara hal yang memunculkan harapan bagi Karel namun disaat bersamaan ia juga memberikan kenyataan pahit di depan mata Karel, kalau Andra tidak akan bisa lagi ia miliki?
Ting ting
Karel tersadar dari lamunannya. Gadis itu melirik meja putih yang berada di samping tempat tidurnya. Kemudian, matanya sedikit menangkap kertas keras berwarna coklat muda sekejap. Lalu, ia mengalihkan pandangannya ke benda yang baru saja berbunyi.
Kevin : udah tidur?
Karel : belum
Kevin : lo lagi ngapain?
Karel : gak ngapa - ngapain
Bukan tidak disengaja Karel membalas chat Kevin singkat - singkat. Namun gadis itu sedang tidak dalam mood yang baik. Tapi entah mengapa, ia ingin saja membalas chat Kevin meski hanya sepatah dua kata. Yang penting ia membalasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranger From Chatous
Humor(SEDANG DI-REVISI) Karel itu anak kelas dua belas yang bentar lagi lulus. Ketemu Kevin dari aplikasi berlambang planet jupiter itu kayanya bikin Karel harus sabar-sabar hati. Karna bukan cuma Kevin yang terlibat disini, tapi Aldo juga. Aldo itu si t...