Kevin berjalan menuju arah Karel. Sudah beberapa hari ini gadis itu menjaga jarak dengannya. Sudah pasti ada yang salah. Jika tidak, mana mungkin anak perempuan itu tidak membalas chat secepat biasanya dan menolak di antar pulang oleh Kevin.
"Rel." Kevin memanggil Karel saat jarak mereka sudah dekat.
Yang di panggil pun menoleh dan tau benar siapa yang memanggilnya.
"Mau balik bareng gak?" Tawar Kevin sambil tersenyum.
Entah mengapa, senyum adalah hal wajib yang cowok itu lakukan ketika bertemu Karel.
"Hm, sorry Vin. Tapi gue hari ini ada janji sama Vanka." Karel pun merasa tidak enak karna harus selalu menolak tawaran baik dari Kevin. Namun bagaimana pun juga, Ia sudah memutuskan untuk memberi kesempatan pada Aldo. Jadi seperti yang pria itu inginkan, Karel tidak boleh terlalu dekat dengan cowok mana pun.
"Oh gitu?" Ucapan Kevin terdengar seperti pertanyaan. Karna sudah hampir lima hari ini Karel selalu beralasan setiap Ia ingin mengantarnya pulang.
Beruntung Vanka datang di saat yang tepat. Anak perempuan itu datang sambil membawa beberapa kertas di tangannya. "Hey Vin, Rel." Sapa Vanka saat sudah berdiri di tengah-tengah keduanya.
"Hey Van." Kevin balik menyapa.
"Sorry banget nih gue ganggu," ucapnya. "Tapi gue lagi buru-buru banget, jadi gapapa kan kalo Karelnya gue bawa pulang?" Vanka menatap Kevin sambil tersenyum. Gadis itu melempar tatapan seperti tatapan anak kecil yang meminta permen pada ibunya.
Kevin membalas senyum Vanka. "Boleh kok, bawa aja."
"Awn! Thanks banget ya Vin." Vanka pun menarik tangan Karel yang diam saja sedari tadi. "Bye Vin, see you!"
"Bye Van, Rel, take care!" Balas Kevin sambil menatap kedua gadis itu yang lama kelamaan mulai menjauh.
Sebetulnya Ia sudah tau tentang posting-an foto yang ada di akun milik Aldo. Semenjak foto itu di post, Karel sudah tidak lagi berada dekat-dekat dengan Kevin. Sebuah pertanyaan muncul di kepala anak laki-laki yang mulai mengendurkan dasi abu-abunya itu.
Apakah Aldo dan Karel sudah jadian?
Kevin berjalan menyusuri koridor. Dan tanpa sengaja matanya menatap sosok Aldo yang sedang berbincang dengan seorang anak laki-laki yang dari seragamnya bukan anak Harapan Bangsa.
Kevin mendekat ke arah Aldo yang berada di pinggir lapangan. Telinga anak itu samar-samar mendengar topik pembahasan antara dua orang tersebut.
"Like you know, i cannot even remember her," Aldo mengacak-acak rambutnya dengan kasar. Ekspresi pria itu terlihat frustasi.
"Jangan dipaksa Do, gak baik juga," ucap anak laki-laki yang memakai seragam berlokasi SMA Garuda 1 tersebut. "Yang penting sekarang lo udah tau kalo lo itu emang anjing dari kecil." Pria itu tertawa kecil.
"Sialan lo." Aldo pun ikut tertawa. Namun di detik selanjutnya Ia mengubah ekspresinya menjadi serius. "Dan by the way, lo masih utang satu ye sama gue Lex."
"Yah si anjing, masih aje." Jawab Alex
"Iyalah, lo itu temen gue dari SD. Meskipun kita udah beda sekolah, tapi kalo lo punya masalah, jangan lupain gue."
"Yoi dah! Udah ye, gue cabut dulu," ucap Alex yang langsung mengangkat tangannya dan bersalaman dengan Aldo layaknya anak laki-laki kebanyakan.
"Hati-hati lo!"
Setelah Alex pergi, Kevin berjalan mendekat ke arah Aldo. Ia berdiri tepat di depan anak laki-laki itu. Namun Aldo belum menyadari keberadaan Kevin di depannya karna Ia masih fokus kepada ponselnya yang bergetar karna Karel membalas chatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranger From Chatous
Humor(SEDANG DI-REVISI) Karel itu anak kelas dua belas yang bentar lagi lulus. Ketemu Kevin dari aplikasi berlambang planet jupiter itu kayanya bikin Karel harus sabar-sabar hati. Karna bukan cuma Kevin yang terlibat disini, tapi Aldo juga. Aldo itu si t...