25. Minggu Ke Bandara

3.5K 280 10
                                    

Hallo! Maaf banget ya aku baru update karna hp dan lappy rusak huhu. Tapi tenang karna both udh bener heho. Dan makasih banget sama kalian yang udah kasih masukan tentang kesalahan EYD di SFC ini. Aku appreciate banget. Cuma aku lagi males ngedit *di timpuk batu* jadi belum aku benerin EYD nya.

Dan untuk part ini sampai beberapa part ke depan juga EYD nya masih ancur karna aku udah bikin part ini dari jaman gorila hidup *apa banget sih gue* jadi belum di edit.

So daripada kepanjangan, mening langsung aja deh yaa. Enjoy!

Ulangan di hari pertama akhirnya selesai juga. Karel dapat menyelesaikan ulangan kedua dengan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan secara lancar. Berbeda dengan Aldo yang mencari - cari jawaban dari teman di depan, belakang, samping kanan, samping kiri, dan sudut pojok yang jaraknya cukup jauh dari tempat anak itu duduk.

dan sekarang Karel sedang duduk di konblok semen pembatas antara tanaman yang tingginya beberapa senti meter dari lapangan basket. Ia menunggu supirnya datang menjemput namun sudah hampir lima belas menit Pak Mus belum menunjukan tanda - tanda keberadaannya.

Sambil menunggu, gadis itu sibuk menaik turunkan jari jempolnya diatas layar ponsel pintar yang sedang membuka aplikasi instagram tersebut. Karel sedang melihat - lihat akun selebgram yang sedang menjadi perbincangan hangat di dunia maya karna gayanya yang nyentrik dan suka membuat sensasi.

Sesekali Karel menggeleng - gelengkan kepalanya sambil menyebut nama yang maha kuasa karna tidak habis fikir dengan foto - foto yang tidak sewajarnya di upload dalam akun si selebgram tersebut.

Namun tiba - tiba anak perempuan itu merasa ada yang duduk di samping kanannya. Sontak ia langsung menaikan kepala untuk melihat sosok anak laki - laki yang sedang senyum kearahnya.

Karel membalas senyuman tersebut sambil mematikan layar ponselnya tanpa melirik ke benda itu sedikitpun. "Belum balik?" Tanyanya.

Yang ditanya hanya menggeleng. "Kalo gue udah balik, gak mungkin kan sekarang ada di samping lo?" Tanyanya sambil melepas sebelah tali tas dan mengedepankan benda itu hingga memangkunya dengan sebelah tali yang masih berada di bahunya.

"Iya juga, ya. Kok gue bego." Jawab Karel sambil terkekeh.

anak laki - laki itu ikut terkekeh. "Nunggu di jemput ya?" Tanya Kevin.

Gadis itu hanya mengangguk.

Yang bertanya ikut mengangguk tanda mengerti. "Mau balik bareng gue aja gak? Yah, daripada lo nunggu kelamaan disini."

Karel terlihat menimbang - nimbang. Ia takut kalau Pak Mus sudah dijalan menuju sekolahnya. "Hmm, gimana ya," ucapnya. "Gue takutnya supir gue udah otw kesini."

"Coba chat Karen. Tanyain udah dimana gitu."

Kevin sudah tau kalau Pak Mus akan pergi menjemput Karen terlebih dahulu sebelum menjemput Karel. Selain karna posisi sekolah Karen yang lebih dekat, Karen juga pulang lebih awal dari Karel. Jadi gadis itu biasanya minta di antar ke mall untuk menunggu Karel yang pulangnya dua jam lebih lama dari Karen.

"Karen ulangannya minggu depan. Jadi jam segini masih di kelas." jawab Karel sambil melirik arloji di pergelangan tangan kanannya.

"Oh, jadi supir lo dua kali dong anter jemput lo sama Karen minggu ini?"

Karel kembali mengangguk.

"Yaudah kalo gitu, selama seminggu ini lo bareng gue aja. Sayang kali bensinnya kalo harus dua kali anter jemput gitu." Ucap Kevin.

"Duh, gak usah deh. Gue takut ngerepotin."

"Santai aja kali. Rumah kita lagian juga searah."

Karel menggaruk pelan pelipis sebelah kirinya. Ia merasa segan pada adik kelasnya yang satu ini. "Gimana ya," ucapnya. "Sumpah gue jadi gak enak gitu sama lo."

Stranger From ChatousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang