Karel meminum air jeruk yang sudah tidak terlalu dingin karna terlalu lama dibiarkan menyatuh dengan suhu ruangan. Vanka dan Aya sedang menahan gelak tawanya diatas karpet kamar Karel. sedangkan Karen hanya bisa menopang dagu menunggu Karel menghabiskan setengah gelas air jeruknya.
Setelah menelan habis setengah gelas berisikan air jeruk, kedua pipi Karel menggembung. Terisi penuh dengan hirupan terakhir dari air jeruk digelasnya. Gadis itu terlihat haus karna sudah menghabiskan 20 menit untuk menceritakan kejadian Kevin yang ternyata Aldo dan Aldo yang mengaku - ngaku sebagai pacarnya di depan Andra. Serta tak luput juga Aldo yang menawarkan diri untuk sekedar bekerja sama memberi pelajaran terhadap Andra.
"Tunggu deh, gue masih gak ngerti." Ucap Karen yang menanggapi cerita Karel. "Ngapain si Aldo ini mau bantuin lo? Kaya, he didnt do internet crush but stick up himself to your problem. Ya meskipun bukan sepenuhnya masalah, tapi dengan cara lo pura - pura pacaran sama dia, jadi malah create a new problem."
"I have no idea about it. Menurut lo kenapa?" Tanya Karel yang sekarang sedang menatap ketiga orang di depannya secara bergantian.
Aya yang rambutnya terkepang satu dengan rapih pun membetulkan posisi duduknya. Mencari kenyamanan baru. "Apa Aldo tuh punya masalah sama Andra dan malah jadiin lo alat bales dendam?" Ucapnya. "Amit - amit sih ya ini kalo beneran. Tapi bener kata Karen, buat apa dia cape - cape mau bantuin lo?"
"Atau bisa jadi, dia iba sama lo. Ya karna itu, karna lo senasib sama dia. Sama - sama diselingkuhin." Tambah Vanka memberi opsi baru.
"Apaan sih Van. Mana mungkin cowo barbar macem dia bisa iba sama orang." Sahut Karel sambil melempar sebuah keripik kentang kearah Vanka.
"Eh, who knows? Se-bangsat - bangsatnya orang, pasti dia punya sisi positif juga."
"Not in this case. Gue sih malah mikirnya ke omongan Aya. Atau bisa jadi, dia sakit hati sama gue karna yang ribut dikantin itu gue ngatain dia brengsek." Jawab Karel yang kini memasukan selempar keripik kentang kemulutnya.
"Kalo kata gue yah, mau apapun motif dia, gue bilangin aja supaya lo gak baper." Ucap Karen yang menekuk kedua kakinya hingga kepalanya menyentuh kedua lutut. "Maksudnya tuh gimana ya." Lanjutnya. "Kaya lo tau kan, kalo 2 orang yang beda gender itu bareng - bareng pasti suka ada perasaan yang tumbuh."
Karel menarik kepalanya kebelakang sedikit. Menyampaikan ketidak setujuan terhadap ucapan adiknya tersebut. "Kata siapa gue bakalan bareng - bareng sama dia?" Tanyanya. "Lagian Andra disekolah tinggal beberapa hari lagi dan tunangannya juga kurang dari seminggu, kok."
"Ih, namanya juga orang pura - pura jadian. Pasti bakalan keep it real, kan?" Protes Karen tak mau kalah.
"Gak." Jawab Karel. "Dia aja gak bilang gitu."
"Dia bilang, Rel." Sahut Karen dengan cepat.
"Enggak, Ren." Jawab Karel. "Dia tuh cuma bilang kaya buat manas - manasin Andra. Its mean kita harus pura - pura kaya orang pacaran kalo di depan Andra doang, dong."
"Bego dah." Ucap Vanka yang kali ini buka suara. "Terus kalo Andra nya gak ada, lo mau jauh - jauhan gitu sama Aldo?" Tanyanya. "Percuma lah. Mening lo gak usah pura - pura jadian kalo kaya gitu."
"Iya mening gak usah. Tar kalo Andra nanya ke orang tentang lo berdua, terus mereka bilang gak tau karna emang mereka gak pernah ngeliat lo sama Aldo berduaan disekolah, gimana?" Tanya Aya yang menambahkan.
Karel mengebelakangkan sebagian rambut yang berada di depan bahu kirinya. "Terus maksud lo semua, gue harus tampil di depan umum sebagai pacarnya, gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranger From Chatous
فكاهة(SEDANG DI-REVISI) Karel itu anak kelas dua belas yang bentar lagi lulus. Ketemu Kevin dari aplikasi berlambang planet jupiter itu kayanya bikin Karel harus sabar-sabar hati. Karna bukan cuma Kevin yang terlibat disini, tapi Aldo juga. Aldo itu si t...