One Step Closer

5.8K 237 16
                                    

"Aku harus kerumahnya" ucap Nae
Darin mengangguk
Nae mengambil kunci mobilnya. Dengan kecepatan tinggi, ia melajukan mobilnya ke rumah Batz.

*tok tok tok*
"Bentar" ucap Fon
Fon membuka pintu
"Nae..." ucap Fon kaget melihat keadaan Nae. Sangat menyedihkan.
"Batz nya ada, kak?"
"Ada, di atas, tapi tadi dia bilang mau sendiri dulu. Jangan diganggu"
"Boleh aku ke atas, kak?"
"Ada masalah apa?"
"Salah paham, kak"
"Naiklah, selesaikan"
Nae mengangguk

*tok tok tok*
"Aku sudah makan"
*tok tok tok*
"Sudahlah, kak. Aku lagi mau sendiri"
*tok tok tok*
"Apaan..." ucap Batz terputus saat melihat Nae di depan pintunya. Mereka diam mematung dalam beberapa detik.
Batz menutup pintunya kembali.
"Sayang.. Buka pintunya. Tolong dengarkan aku. Aku bisa jelaskan semuanya"
"Pulanglah" ucap Batz datar
"Tidak. Tidak mau. Dengarkan penjelasanku dulu"
"Ga ada yang perlu dijelaskan"
"Ini salah paham, sayang. Dengarkan aku dulu"
"Ga ada salah paham. Kita tidak ada hubungan"
*jleb*
Nae langsung diam. Batz benar. Mereka tidak ada hubungan.
"Iya. Kita tidak ada hubungan. Maafkan aku menyakitimu. Aku masih sangat mencintaimu. Aku pergi. Jaga kesehatanmu" ucap Nae lesu lalu turun
"Kak, aku pergi ya. Tolong jaga, Batz. Aku masih sangat mencintainya"
"Kamu mau kemana?"
"Entahlah. Aku pergi, kak. Selamat malam"
"Iya, Nae. Kamu hati-hati ya"
Nae mengangguk

Nae mengelilingi kota tak tentu arah dan menghentikan mobilnya di sebuah club.
Nae memesan minuman dan menegaknya dalam porsi banyak. Banyak wanita yang mendekatinya dan membelai Nae.
"Jangan menciumku! Kamu bukan Batz! Kamu siapa? Batz? Bukan, wangimu bukan Batz. Eh kamu, Batz? Bukan juga. Batz, kamu mana? Kok kamu ga ngejer aku kaya mereka?" ucap Nae tidak beraturan.
Nae sangat mabok.

"Jangan menciumku! Kamu bukan Batz! Aku hanya ingin mencium Batz!" bentak Nae
Namun ada satu wanita tetap ingin mencium Nae.
"Lepaskan dia!"
"Kamu siapa berani menggertakku?"
"Aku pacarnya. Lepaskan dia"
Wanita tersebut melepaskan Nae. Semua yang mengerubungi Nae pergi.
"Batz? Apakah kamu Batz? Ya, kamu Batz. Wangimu itu Batzku banget. Ah.. Aku sangat mencintaimu. Dengarkan aku. Itu Teddy, dia yang mengejarku. Aku hanya mencintaimu. Dia memaksaku menciumnya. Padahal aku sudah berjanji hanya akan menciummu. Tapi kamu salah paham. Tapi ya buat apa juga aku menjelaskan, kamu bilang kita tidak ada hubungan. Tahukah Batz. Aku sakit mendengarnya. Itu sangat menyakitkan. Aku akan selalu menunggumu. Tapi kalimat itu sangat menyakitkan bila langsung terucap olehmu. Eh, kamu siapa? Batzku bukan? Iya, kamu Batzku. Aku mencintaimu, sayang" ucap Nae ngawur

*bruk*
Nae pingsan di pangkuan Batz.
Batz menghela napas. Ya, wanita yang menggertak para wanita tadi adalah Batz.
Batz membopong Nae ke mobil Nae dibantu oleh Tina. Tina mengendarai mobil Batz.

Flashback

Tina merupakan pacar Aom. Saat itu, Tina sedang menjadi DJ di club yang didatangi Nae. Tina mengenali Nae karena Aom memberitahu bahwa Batz sedang dekat dengan Nae. Tina memberitahu Aom bahwa Nae sedang mabok. Aom menghubungi Batz, tidak aktif. Aom menghubungi Kak Fon. Kak Fon langsung menggedor kamar Batz. Gedoran cepat. Gedoran ketiga, Batz baru membuka pintunya.
"Ada apa lagi, kak?" tanya Batz malas
"Pacarmu mabok. Di club ***"
"Hah??"
"Aom, dia diberitahu Tina. Tina sedang jadi DJ disana"
Batz segera meraih kunci mobilnya dan melaju ke club yang dimaksud.

Sesampainya di rumah Batz.
"Aku balik ke club lagi ya, Batz. Kabari aku kapanpun" ucap Tina
"Makasi ya, Tin. Salamkan pada Aom"
Tina mengangguk

Batz turun untuk mengambil air hangat.
"Bagaimana keadaannya?" tanya kak Fon
"Berantakan. Mabok berat. Kacau"
"Ketok kamarku kalau butuh bantuan"
Batz mengangguk

Batz kembali ke kamarnya. Ia membuka baju Nae, membersihkannya, lalu menggantinya dengan bajunya.
"Gilak! Ngalahin ujian gw deg-deg-annya" ucap Batz
Batz merapihkan baskomnya lalu duduk dipinggiran kasur. Ia mengisi baterai hp Nae dan dirinya.
Lalu Batz tidur di samping Nae.

Nae setengah sadar namun dalam keadaan mabok.
"Panas" ucap Nae dan membuka kancing kemejanya.
"Mampus gue" batin Batz
"Aku dimana sih? Kok sempit. Duh.. Panas. Kamu siapa?"
Batz hanya diam
"Kamu Batz ya? Iyakah? Ah.. Batzku" ucap Nae menindih Batz
"Ka-kamu.. Mau a-pa..?" ucap Batz tergagap
"Aku mencintaimu, Batz. Aku hanya ingin menciummu" ucap Nae dan mencium Batz
Batz diam namun akhirnya membalas ciuman Nae.
Nae makin tak terkendali. Ia menciumi leher Batz. Memberikan hickey. Batz hanya bisa mendesah. Lalu mencium bibir Batz lagi.
Setelah cukup lama, Batz merasa Nae hanya diam. Saat Batz melihatnya, Nae sudah kembali tertidur.
Batz menghela napas.

Batz ingin memindahkan Nae, namun Nae memeluknya erat. Batz kembali menghela napas dan membiarkan Nae tidur diatasnya. Batz yang tadi sudah banyak menangis akhirnya cepat tertidur.

Pagi hari.
"Batz, bangun!"
Batz membuka matanya.
"Mam? Pap?" ucap Batz kaget
"Bangunkan pacarmu! Kami tunggu di bawah!" tegas Papah
"Mampus gue. Disidang inimah" batin Batz
"Nae.. Bangun"
"Bentar lagi, sayang. Aku masih ngantuk"
"Sayang palamuuuu! Bangun sekarang!"
"Kamu kenapa marah-marah sih?" ucap Nae yang masih merem dan menggeliat di atas tubuh Batz
"Bangun! Ada orang tuaku di bawah!"
"Hah?" Nae langsung membuka matanya dan duduk di atas perut Batz
"Turun! Berat!"
"Aw.. Maafkan aku sayang"
"Aduh.. Badanku pegal semua. Kamu sangat berat"
"Maafkan aku. Sungguh"
"Sudahlah. Aku mau mandi. Kamu juga. Kita disuruh ke bawah"
"Oh.. Yaudah"
"Kamu bisa sesantai itu?"
"Lah? Emang kenapa?"
"Entahlah"
Batz masuk ke kamar mandi lalu berganti dengan Nae.

Mereka berdua turun ke bawah. Dan kaget karena banyak paparazzi di depan rumah Batz.
"Nae..."
"Tenang ya. Aku yang urus"
Batz menghela napas
"Maaf, Mah, Pah. Aku urus mereka dulu" ucap Nae
Semua mengangguk.
"Nae.. Ini siapa? Pacarmu? Kok kamu bisa dirumahnya? Kamu minap disini kan, aku melihat mobilmu dari semalam? Kamu sudah tidur disini? Kamu sudah tinggal bareng? Nae jawab pertanyaan kami" cecar para netizen.
"Beri saya dan keluarga ini privasi. Secepatnya, saya akan mengadakan konferensi pers. Mohon kerjasamanya. Tidak ada pertanyaan, terima kasih" ucap Nae dan menutup pintu.
Nae menelpon pengawalnya. Dalam waktu 10 menit, para netizen sudah membubarkan diri.

Nae kembali ke ruang tengah.
"Maafkan atas kegaduhan dan ketidaknyamanan ini. Saya sangat menyesal" ucap Nae
"Kamu siapa?" Tanya Papah Batz
"Saya Naenae Suthatta, Pah"
"Ada hubungan apa kamu dengan Batz?"
"Saya berharap jadi pacarnya tapi saat ini masih teman dekatnya"
"Teman dekat sudah tidur bareng?"
"Pah, ga gitu. Semalam itu Nae mabok terus aku bawa ke kamar. Hanya membantunya" ucap Batz menjelaskan
"Pintu kalian tidak tertutup. Papah, Mamah, Fon melihat Nae tidur di atas tubuhmu dengan memakai bajumu"
"Ya cuma sebatas itu. Ga lebih" ucap Batz
"Ga lebih? Lalu hickey dilehermu apa?" Ucap Papah menskak Batz
Nae, Mamah dan Fon melihat ke arah leher Batz
"Mampus gue. Gue lupa nutupinnya" batin Batz
"Hah? Kok bisa? Aduh" batin Nae
"Ada penjelasan? Batz? Nae?" Tanya Papah.
Mamah geleng-geleng. Fon dan Nae memijat pelipisnya. Batz menunduk.
"Maafkan saya, Pah. Itu diluar kesadaran saya. Tapi saya bisa jamin tidak lebih dari itu" ucap Nae
Batz menghela napas.
"Nikahi, Batz" ucap Papah
"Apa??" Ucap BatzNaeMamahFon serempak
"Kenapa?"
Semua terdiam.

"Kamu merupakan sorotan dunia. Saat ini, semua sedang bertanya-tanya kenapa kamu semalam di rumah Batz. Kami memergoki kalian tidur bareng. Kami yakin kalian belum melangkah lebih jauh. Tapi apa yang akan kamu katakan pada dunia? Batz hanya temanmu, namun kalian sudah tidur bersama? Bukankah kamu menyukai anakku?" Ucap Papah Batz
"Perasaanku mulai ga enak" batin Batz
"Iya, Pah. Aku mencintai anak kalian. Baiklah, aku akan menikahi Batz. Saat ini, aku meminta Batz langsung pada kalian, Mah, Pah. Ijinkan aku untuk menikahi Batz. Aku berjanji akan membahagiakannya" ucap Nae lantang
"Mampus gue. Benerkan? Nekat kan dia?" Batin Batz
"Baiklah. Kami mengijinkan. Kami merestui kalian. Bahagiakan, Batz. Kami mempercayaimu" ucap Papah
"Tentu, Pah. Secepatnya aku akan mengajak orang tuaku menemui kalian lagi" ucap Nae
"Kami akan menunggu, nak" ucap Mamah
"Lah, emang aku mau?" Tanya Batz
"Jangan memperkeruh suasana deh, Batz" ucap Fon
"Terserah kalian. Dan buat kamu. Usaha lagi" ucap Batz menatap tajam Nae dan berlalu ke dapur
"Mampus aku" ucap Nae
"Usaha apa, nak?" Tanya Mamah
"Usaha buat dia jatuh cinta, Mah. Kayaknya kemaren hampir berhasil. Sekarang berkurang lagi" ucap Nae lemas
Semua tertawa, Batz yang sedang di dapur juga ikut tersenyum.
"Gpp. Rebut lagi hatinya. Kami mendukungmu" ucap Papah yang disetujui oleh Mamah dan k Fon dengan anggukan.
"Terima kasih semuanya" ucap Nae
Semua tersenyum.
"One step closer, sayang" batin Nae

Ms. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang