So Childish

4.5K 180 31
                                    

"Nae..."
"Batz..." ucap Nae kaget bukan kepalang
"Angkat tubuhmu dari istriku, sekarang!" teriak Batz
Nut berdiri. Aom mengambilkan baju Nut yang berserakan di lantai. Darin mengajak Aom dan Nut pergi setelah Nut selesai berpakaian.
Nae masih diam di tempat.
"Kita pulang sekarang!" ucap Batz datar
"Sayang.. Ini.."
"Kita pulang sekarang!" ucap Batz tetap datar, tenang dan tegas

"Gw pulang. Kalian juga" ucap Batz menelpon Aom

"Hai, miss. Where we go?" ucap Joe
"Thailand. Rumah Nae" ucap Batz
"Okay, miss"

Mereka pulang menggunakan heli Nae.

Di rumah.
"Mandilah. Aku tunggu disini" ucap Batz duduk di ruang keluarga
Nae hanya menurut.

-gimana?- Batz
-beres. Selesaikan- Aom
-thanks-

Usai mandi.
"Sayang.."
"Minum susunya"
Nae meminum susu yang sudah dibuatkan oleh Batz

Setelah habis.
"Aku gatau ya ada apa denganmu. Sekarang maumu bagaimana?"
"Hah?"
"Kalau kamu tidak bahagia denganku. Kita bisa menyusun masa depan baru"
"Maksudmu?"
"Tujuan kita melanjutkan ke jenjang pernikahan karena kita yakin bisa bahagia bila bersama. Namun jika pada kenyataannya kamu tidak bahagia, kita..."
"Gak! Ga akan! Dan ga akan pernah! Jangan mengambil keputusan di saat marah, sayang" ucap Nae duduk di samping Batz
"Terus buat apa dipertahanin? Aku baru saja melihat kamu akan bercinta dengan wanita lain"
"..."
"Apa yang akan kamu lakukan kalau itu yang aku lakukan padamu?"
"..."
"Tapi tenang aja, aku ga pernah berniat untuk bercinta selain denganmu"
"..."
"Aku gatau apa masalahmu saat ini"
"..."
"Bukan. Tepatnya saat bertemu New"
"Kenapa bahas New?"
"Apa maksudmu mengirim fotomu dengan New?"
"..."
"Kamu berharap aku cemburu? So childish, Naenae Suthatta!"
"Childish kamu bilang? Aku berharap kamu cemburu, kamu bilang childish?"
"Kenapa kamu berharap aku cemburu? Kamu meragukan cintaku?"
"..."
"Ah.. Aku tau. Kamu benar-benar meragukan cintaku"
"Iya! Aku meragukan cintamu. Tiap kamu dekat dengan orang lain, aku selalu cemburu. Tapi saat aku dekat dengan orang lain, kamu ga menunjukkan cemburumu. Bagaimana aku tidak meragukan cintamu?"
Batz menggelengkan kepalanya.
"Kamu tau apa soal cemburuku? Justru sekarang aku meragukan kamu tau tentang cintaku"
"..."
"Ini yang kedua kalinya kamu mabuk dengan wanita lain. Ingat?"
Nae menggeleng
"Jelas kamu ga ingat. Yang pertama, kamu diberi Ryphinol. Dan itu bersama New. Yang kedua, sayangnya kamu cuma minum dan diberi penambah nafsu"
"..."
"Saat aku bilang aku memberikan seluruh hatiku padamu. Tidakkah kamu sadar kamulah segalanya?"
"..."
"Saat aku bilang, bibirku hanya milikmu begitu pula sebaliknya, tidakkah kamu sadar aku tidak berniat mencari yang lain?"
"..."
"Saat aku bilang aku hanya ingin bercinta denganmu, tidakkah kamu sadar aku memberikan hidupku hanya untukmu?"
"..."
"Bagian cintaku yang mana yang kamu ragukan, Naenae Suthatta!" teriak Batz
"..."
Nae menatap Batz yang sedang sangat marah.
"Jawab aku!" teriak Batz makin emosi
"Aku..."
"Aku ga ngerti gimana jalan pikiranmu"
Batz berjalan meninggalkan Nae
"Mau kemana? Kita belum selesai, sayang" ucap Nae
"Tunggu disana. Aku mau ambil minum!" ucap Batz tegas
Nae duduk dalam diam

Batz minum dan membawa minumannya.
"Minumlah"
Nae mengambil minuman yang dibawa oleh Batz

"Pertama, soal New. Saat kamu mengirimkan potomu bersamanya. Aku mencari tau tentangnya. Bukan hanya via internet. Aku juga menanyakan pada Darin. Setelah mendapatkan info, aku menunggumu. Aku gamau cemburu buta. Aku percaya padamu. Aku sangat mencintaimu. Aku tidak mau merusak hubungan kita hanya karna cemburu buta. Aku hanya ingin mendengar penjelasanmu"
"..."
"Tapi kamu tidak membahasnya. Aku berpikir okelah. Mungkin emang ga ada yang perlu dijelasin. Tapi apa kamu pikir aku diem aja?"
"..."
"Gak, miss CEO ku sayaaaang. Aku terus mengikuti perkembanganmu dengannya. Aku tau dia terus menggodamu dengan memanfaatkan kepercayaanku, dia memancingmu untuk meragukan cintaku. Aku tau itu. Kamu memang tidak tergoda kepadanya. Tapi kamu tergoda untuk meragukan cintaku"
"...''
"Aku tau kamu sedikit menjaga jarak dan terus mengetes cintaku. Tapi aku terus berusaha meyakinkanmu meski aku tau New lebih hebat dalam meyakinkanmu. Sampai akhirnya kamu party bersamanya. Kamu sudah terpedaya olehnya, semua kalimatnya yang membuatmu meragukan cintaku berhasil kamu telan mentah-mentah. Di party, dia memberimu Ryphinol. Kamu tau itu obat apa?"
Nae menggeleng
"Itu obat yang biasa digunakan para penjahat kelamin untuk memperkosa. Obat itu sangat ampuh untuk membius dan membuat amnesia. Jadi, orang yang meminum obat itu tidak akan mengingat apa yang sudah terjadi. Dan kamu meminumnya malam itu"
"..."
"Aku diberi tahu TinMar kalau kamu sedang di club. Mereka juga baru masuk. Aku datang kesana tepat sebelum bibirnya menyentuh bibirmu. Aku memperingatkannya untuk tidak lagi mendekatimu. Aku membawamu pulang, membersihkan badanmu, aku menangis semalaman, aku hanya memperhatikanmu tidur. Kamu ingat note yang aku buat di bawah sarapanmu kalau aku berangkat pagi?"
Nae mengangguk
"Aku hanya tidak ingin kamu khawatir melihat mataku yang memerah dan sembab karena semalaman menangisimu. Aku cemburu, Naenae Suthatta. Aku sangat cemburu! Aku cemburu bukan cuma dengan New! Aku cemburu tiap kali kamu berhubungan dengan clientmu yang aku tahu mereka menarik perhatianmu. Aku cemburu melihat kamu chat dengan wanita lain meski aku tahu chatmu hanya membahas pekerjaan. Aku cemburu!" teriak Batz
"..."
"Aku berusaha meyakinkan diriku kalau kamu hanya mencintaiku. Aku tidak ingin kehilanganmu. Aku berusaha mempercayaimu, kalaupun ada hal mencurigakan, aku harus mendengar penjelasanmu terlebih dahulu. Aku sangat takut kehilangan dirimu. Selama ini, aku tidak menemukan hal yang mencurigakan sampai kamu bertemu New"
"Sayang.."
"Aku belum selesai!"
"..."
"Apa kamu merasa kalau New menjauhimu?"
Nae mengangguk
"Aku yang memperingatkannya. Aku tidak akan rela dia mengambil yang sudah menjadi milikku. Aku sangat mencemburuinya. Dia hampir menikmati bibirmu yang harusnya hanya milikku. Pagi itu, aku pergi menemui Jeab. Dia menjelaskan kalau kamu meminum Ryphinol. Tadinya, aku ingin meminta penjelasanmu. Namun percuma, kamu tidak akan ingat apa yang terjadi pada malam itu. Aku berusaha bersikap seperti biasa. Terlebih lagi setelah itu, jadwal kita sangat padat. Jarang ada waktu untuk bersama. Tapi aku selalu mengawasimu, sayaaaang. Dan rasa cemburuku terus bertambah karena clientmu yang selalu menggodamu. Kamu bisa tanya Aom dan Darin bagaimana hampir tiap harinya aku ingin menangisi cemburuku. Namun mereka menguatkanku untuk percaya padamu"
"..."

*Mom*
"Angkatlah" ucap Batz
Nae mengangguk dan mengangkat telponnya
"Halo, Mom.. Iya, aku sudah bersamanya. Iya, akan kami selesaikan. Aku juga mencintaimu" ucap Nae
BatzNae saling menatap. Terlihat mata Nae yang menahan tangis. Batz membuang pandangannya, menghela napas dan ke dapur untuk mengambil coke sebagai pereda amarahnya. Nae hanya diam memperhatikan gerak-gerik Batz.

Ms. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang