Kok Gini?

10.4K 389 28
                                    

Keesokan harinya
*kriiiiing*
Pukul 6 am
"Hari baru. Semangat baru!" ucap Batz ketika mendengar alarmnya berbunyi.

*song locked away*
"Halo.." ucap Batz
"Sudah mandi?" tanya seseorang di seberang
"Belum. Baru mau. Maaf, ini siapa?"
"Bersiaplah. Satu jam lagi aku jemput kamu"
Sambungan diputuskan sepihak yang membuat dahi Batz berkerut bingung.
"Eh.. Apa-apaan ini?" ucap Batz dan melempar hpnya asal di atas kasur.

Batz tidak ingin ambil pusing dengan kejadian yang baru saja terjadi. Ia tetap bersantai, dikanjutkan dengan mandi lalu berdandan.

Pukul 6.50 am
Batz turun dari lantai dua kamarnya dan melihat ke arah luar jendela. Sepertinya ada sesuatu yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

"Mobil siapa itu?" gumam Batz menatap kaca jendela dari ruang tamunya. Belum sempat terjawab kebingungannya, hpnya kembali berdering.

"Ya.. Halo?" jawab Batz menggeser ikon hijau sembari tetap menatap mobil aneh di depan rumahnya.
"Sudah siap? Ayo berangkat" ucap suara di seberang yang ia tidak tahu siapa pemilik suara tersebut.

"Heh? Apaan sih? Ini siapa? Kok serem" jawab Batz menyuarakan isi hatinya sejak adanya teror daritadi pagi.
"Hahaha keluarlah. Sudah mau jam 7"
Lagi, sambungan diputuskan sepihak tanpa aba-aba dan kembali membuat Batz menghela napasnya bingung.

"Apaan sih ni orang. Ga jelas," gerutu Batz berjalan menuju kulkas untuk mengambil air mineral. "Mah.. Pah.. Batz pergi ya" lanjutnya berpamitan tetapi tidak ada jawaban.

Batz melihat ke kulkas dan lagi-lagi hanya mendapatkan sticky note tulisan sang Mamah yang selalu memberi pesan jika tidak dapat menyampaikannya secara langsung.

Note : Kami pergi pagi. Tak ada sarapan. Jangan lupa makan -your beautiful mom.

Batz menghela napasnya lelah. Bukan hal baru jika ia harus ditinggal orang tuanya berangkat pagi. Namun saat ini berbeda. Ia rasanya sangat lapar tetapi lagi-lagi tidak ada makanan. Bahkan ia mengurungkan niatan untuk sekedar mengambil air mineral di kulkas.

Ditengah kemalasan akan rutinitas paginya, Batz kembali menghela napas malas kala hpnya kembali berdering.

"Apa?" jawab Batz ketus tanpa ingin melihat siapa yang meneleponnya lagi.
"Masih lama? Udah mau jam tujuh nih"
"Iya. Iya. Tunggu"
Kali ini Batz yang memutuskan sambungan. Ia sudah tidak bergairah untuk bertanya apalagi marah-marah. Jadi ia mengambil keputusan untuk mengikuti kemauan orang aneh yang daritadi pagi mengusik harinya.

Batz keluar rumah, menutup pintu dan menaruh kunci rumah di bawah tanah di dalam pot buatan keluarganya. Tempat yang memang sudah menjadi rahasia kecil mereka dalam menaruh kunci.

Hari ini Batz menggunakan blazer abu yang serasi dengan rok nya serta kemeja pink baby yang serasi dengan sepatu dan tasnya. Rambutnya tergerai rapi dan bergerak mengikuti sapuan angin.

Baru saja ia merapihkan diri, hpnya kembali berdering dan membuatnya menatap malas ke arah mobil yang ia yakini ada orang aneh di dalamnya.

"Hmmm..." jawab Batz malas dan tetap berdiri di depan pintu rumahnya.
"Masuklah. Aku tidak mengunci pintunya" ucap seseorang dari dalam mobil dengan senyum mengembang menatap Batz dari balik kacamatanya.

Batz mendekati mobil super canggih yang ia tahu hanya diproduksi tiga unit di dunia. Lalu ia membuka pintunya dan terkejut melihat seseorang yang kini berada di hadapannya.

"Masuklah.." ucap orang tersebut melepas kacamatanya dengan senyum yang terus mengembang untuk dirinya.
"Bu..." ucap Batz tidak percaya. Terlebih ia yakin senyum itu untuk dirinya. Sangat yakin karena tidak ada orang lain lagi diantara mereka saat ini.

Ms. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang