Batz melepas ciuman mereka.
"Sayang.." Ucap Batz
"Ya.. Kenapa, sayang?"
"Mending matiin lilinnya. Ntar kebakar"
"Astagaaaa.. Untung romance nya udah kelar, b. Kamu ini"
"Hahahaha ya daripada kita lagi asik romantisan trus kebakar"
"Iya sih. Okelah"
"Aku idupin lampunya ya"
Nae mengangguk dan memadamkan semua api pada lilinnya"Udah, sayang" ucap Nae
"Aku mau mandi dulu"
"Kamu serius, sayang?"
"Iya. Lengket semua nih. Bau"
"Oke. Mandilah" ucap Nae lesu
Batz mengangguk
Saat Batz di kamar mandi.
"Ga bisa lama romantisan sama ni anak. Yang minta matiin lilin lah, mau mandi dulu lah, jangan bilang ntar mau ngangkat jemuran. Untung cinta" gumam Nae menyiapkan makan malam mereka."Sayang.. Kamu masak?" Tanya Batz yang sudah mandi
"Ga mungkinlah, sayang, aku DO. Hahaha aku gamau perugas pemadam kebakaran malem-malem kesini cuma karna aku nyoba masak"
"Hahahaha karna aku gamau makan juga kalo kamu yang masak"
BatzNae tertawaUsai makan, saat ini mereka sedang duduk santai di sofa.
"Darin ngajak ke mall itu suruhan kamu biar bisa siapin ini?" Tanya Batz
"Iya, sayang. Hehehe"
"Tapi gpp sih. Aku juga udah lama ga ngemol. Eh.. kenapa mawar?"
"Aku tau kamu suka kaktus. Tapi yamasa ngelamar pake kaktus, sayang? Ga ada romantis-romantisnya"
"Iya juga sih. Kok 99?"
"Karena kesempurnaan hanya milik Tuhan. Biarkan kurang 1 sebagai bumbu kehidupan kita"
Batz mengangguk
"Banyak ya filosofinya. Cincin ini titanium lagi?"
"Yap! Material kesukaanku"
"Kapan buatnya? Kenapa kepikiran algoritma gini?"
"Pas kita jadian. Kamu pernah bilang kesel kalo udah algoritma, jadi aku kepikiran buatnya"
"So creative. Soal lamaran ini.."
"Aku udah ngelamar ke orang tuamu lebih dulu kok"
"Hah??"
"Iya. Udah lama. Mereka sangat mendukung"
"MomDad?"
"Mereka yang nanyain kapan kita nikah mulu. Jadi aku juga udah lama v-call MomDad dirumahmu sama MamPap"
"Waw! So amaze! Jadi kapan kita nikah?"
"Satu bulan dari sekarang. Semua lagi disiapin kita tinggal fitting"
"Hah??"
"Saat kamu nerima aku, aku dan MomDad udah ngelamar kamu ke keluargamu. Mereka sangat setuju kita menikah. Aku langsung booking tempat dan lain-lain. Karena jadwal kita padat, aku ngundur waktu ngelamarmu. Kemaren aku udah bilang ke mereka hari ini mau lamar kamu. Mereka mendukung. Tadi sore, saat semua udah siap, aku ngabarin mereka lagi, mereka sangat mendukung. Jadi sebulan lagi kita bisa nikah. Tadinya aku mau pas anniv, kita nikah. Tapi jadwalku sayangnya ga memungkinkan"
"...."
"Sayang.. Kok diem aja?"
"Kamu ngangetin. Kamu se-prepare ini?"
"Iya, sayang. Aku ga pernah main-main kalo itu tentang kamu"
"Makasih, sayang. Aku gatau lagi harus ngomong apalagi"
"Stay beside me for long time. Just do it"
"Yes, i will. Eh, kalimat lamaranmu tadi abis gugling ya?"
"Astagaaaa, Phichyaphakh Batz! Itu kalimatku sendiri. Murni dari hati yang terdalam" ucap Nae memijat pelipisnya
"Hahahahahaha aku tau, sayang. Aku kan hanya bercanda"
"Tapi beneran deh. Becandamu itu keterlaluan, sampe bikin aku inget pas aku lagi fokus-fokusnya loh. Itu yang bikin aku tambah cinta"
"Lebaaaaayyyy"
"Beneran, sayang"
"Oke. Noted"
"Hahahahahaha tadi ngapain aja?"
"Biasaaa kalo cewe hangout di mall ya gitu"
"Aku kan juga cewe"
"Yang ga hangout ke mall Thailand. Hahahaha"
"Hahahahaha ke mall kok. Dulu"
"Iya iya. Aku ngantuk. Tidur yuk. Makasi atas malam yang indah ini, sayang"
"Iya. Aku juga lelah. Sama-sama, sayang. Persiapkan dirimu untuk bulan depan"
"Iya, bawel. Sekarang aku mau tidur dulu ya"
"Oke. Kiss nya?"
Batz mencium bibir Nae lalu tidur di atas dada Nae.Keesokan harinya.
Mereka sedang lunch di hotel milik Nae. Ada TinAom, DarMar dan juga BatzNae.
"Jadi gimana semalem?" Tanya Darin
"Sukses" ucap Nae menunjukkan cincin couple mereka
"Ternyata cincinnya keren banget di tangan kalian" ucap TinMar
"Kalian tau?" Tanya Batz
"Kan kami yang ditugasin ngawasin pembuatan tuh cincin. Nae desain, milih material, milih tempat pembuatan. Dan... Ternyata ada pengawalnya juga yang ngawasin"
Semua tertawa mendengar penjelasan TinMar
"Yakan gw cuma jaga-jaga ajasih"
"Woles bray. Kami seneng kok turut andil" ucap Tina. Mario mengangguk
"Terus gimana mawarnya?" Tanya Aom
"Sukses. Tanpa angin" ucap Nae
"Kok lo tau?" Tanya Batz ke Aom
"Kan selama lo dan Darin pergi, gw yang bantu Nae ngedekor. Dia sih. Gw cuma ngawasin gimana angin, gimana listrik gitu doang"
Batz mengangguk.
"Video dong" Darin
Nae mengeluarkan tab nya dan menyetelnya di depan mereka semua.
"Eh.. Kapan diambilnya?" Tanya Batz
"Ya semalem"
"Aku ga liat"
"Tersembunyi, sayang"
Batz mengangguk"Kece paraaaaahhhh" ucap para sahabat kompak
BatzNae tersenyum.
"Minggu depan kita fitting, kalian juga untuk seragam bridesmaid ya"
"Siap, miss"
Semua tertawa."List gw kemaren gimana, Dar, Aom? Ada tambahan?" Tanya Nae
"Ada, dari keluarga maupun kami" ucap Darin
"Oh iya, Nae. Tiga hari yang lalu juga kak Fon ngasi tambahan ke gw dan Darin. Soalnya saat ini dia lagi ke luar kota" ucap Aom
"Oke. Tambahin aja semua. Ntar taro di meja gw ya Dar. Anak sekolah?"
"Beres" ucap TinMar
"Kalian segalanya" ucap Nae tersenyum
"Everything, buddy" ucap mereka kompak
"Bentar deh. Ini apaan?" Tanya Batz bingung
"Hahahaha maaf, sayang. Ini persiapan pernikahan kita. AomDarinTinaMario ini seksi kesibukan kita"
"Hah?? Kok aku ga diajak?"
"Lo siapin stamina aja untuk malam pertama" ucap Aom
Semua tertawa tapi Batz menunduk menahan malu.
"Hust.. Kalian ini. Jangan malu gitu, sayang" ucap Nae menarik Batz ke pelukannya
Mereka makin tertawa terbahak-bahak."Jadi, sayang. Untuk acara sakral, kita akan melakukannya hanya bersama keluarga dan para sahabat. Esok malamnya kita baru resepsi besar-besaran. Kamu kabarin Nat ya untuk dateng di acara sakral kita. Aku sengaja ga minta tolong Aom, ga enak. Dia sahabat kita. Dia berhak tau langsung dari kamu"
"Makasi, sayang, udah mikirin kesana tentang Nat"
"Iya. Dia udah jadi sahabat kita semua. Konsepku, kamu gpp kan?"
"Aku paham kenapa kamu milih malam" ucap Batz berbisik
"You know me so well, baby"
Batz tersenyum.
Lalu mereka membahas tentang konsep pernikahan BatzNae. Tepatnya menyempurnakan konsep yang telah disusun oleh Nae.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ms. CEO
Fanfiction"Setiap orang punya kesalahan. Tapi mencintaimu bukan salah satunya"