My Fiance

5.4K 207 5
                                    

"Kita balik yuk, udah makin dingin" ajak Batz
Nae mengangguk dan turun duluan sambil menggenggam tangan Batz

Sesampainya di villa.
"Kamu mau makan apa?" Tanya Batz
"Mang Ujang udah beliin, ada di dapur katanya, sayang"
Batz berjalan menuju dapur dan merapihkan makanannya lalu ke meja makan. Nae sudah menunggu disana.
"Pesenanmu?"
Nae mengangguk
"Maaf, aku ga bisa ngajak kamu makan ketoprak ini langsung di pinggir jalan"
"It's okey, by"
Nae tersenyum

Usai makan dan saat ini mereka sedang di depan tv.
"Sayang.. Ini hari paling bahagiaku sampai saat ini"
"Aku seneng kalo kamu seneng"
"Hahahaha ternyata kalimat itu emang lucu"
Batz tersenyum. Nae menatap mata Batz, Batz langsung melingkarkan tangannya di leher Nae.
"Di kamar aja ya" ucap Nae
Batz mengangguk.
"Kamu masuk duluan. Aku nutup villa dulu"
Batz tersenyum dan mengangguk

Usai menutup pintu, Nae masuk ke kamar, dilihatnya Batz sedang memainkan hp nya.
"Siapa?"
"MamPap nanyain aku dimana"
"Tadi ga ngabarin"
"Hp ku low, ga sadar"
Nae mengangguk dan langsung naik tempat tidur. Posisi Nae di atas tubuh Batz dengan tangannya ia jadikan tumpuan. Nae mencium kening Batz dengan penuh cinta. Batz dapat merasakan Nae menaruh perasaan dalam ciumannya. Batz mengalungkan tangannya di leher Nae.
Nae tersenyum lalu mulai mencium Batz. Batz membalas ciuman Nae.

Nae menghisap bibir bawah dan bibir atas Batz bergantian. Batz juga melakukan hal serupa. Lidah Nae menelusup ke mulut Batz. Batz juga melakukan hal yang sama. Lidah mereka saling bertautan. Setelah saling mengabsen tiap inchi di bibir yang lain, Nae menggigit kecil bibir Batz lalu menghisapnya. Batz juga melakukan hal serupa. Setelah dirasa puas, ciuman Nae beralih ke leher Batz, ia menjilat leher Batz yang jenjang, menciumnya, menghisapnya dan memberikan tanda disana. Batz meremas rambut Nae dengan sedikit desahan yang membuat nafsu Nae makin membara. Dengan bibir yang masih memakan rakus leher Batz, tangan Nae membuka baju Batz dan mulai meremas dada Batz yang masih tertutup bra hitamnya.
Batz makin menekan kepala Nae ke lehernya. Nafsu Nae makin tak terkendali apalagi saat mendengar desahan suara Batz yang baginya sangat merdu dan sexy dengan seraknya. Nae mengelus punggung Batz dan melepas ikatan bra Batz. Lalu ia membuangnya ke sembarang arah. Ciuman Nae kini beralih ke tulang selangka Batz dengan tangannya yang sudah memilin dan meremas dada Batz secara lembut. Ciuman Nae terus turun dan beralih ke dada Batz dengan gerakan melingkar dari bawah menuju puncak. Tak jarang Nae memberikan gigitan kecil di puncak dada Batz yang membuat Batz makin melenguh menikmati permainan Nae. Mendengar Batz mendesah memanggil namanya, ciuman Nae berubah menjadi hisapan seperti anak bayi yang kehausan. Batz makin menggelinjang menikmati perlakuan Nae. Saat ini, bagian tubuh atas Batz sudah melengkung seakan memberikan akses untuk Nae bermain di dadanya.
Mata Batz masih menutup menikmati hisapan Nae namun alam sadar nya masih bekerja dengan baik.
Nae makin hilang kendali, saat tangannya ingin ke bawah, Batz mencegahnya.
Lalu mata Batz terbuka.
"Jangan ya, sayang" ucap Batz dengan nafas memburu
Nae yang sadar langsung berdiri dan duduk di pinggiran kasur dengan nafas yang juga terengah-engah menahan nafsu.

Batz menarik selimut untuk menutupi bagian atasnya dan merangkul pinggang Nae lalu menaruh wajahnya di pundak Nae.
"Maafkan aku, by" ucap Batz
Nae menangis
"By.. Sayang.. Nae.. Kamu kenapa menangis?" Tanya Batz
Nae makin terisak. Batz memeluk Nae dari belakang.
"By.. Maafkan aku. Aku belum terbiasa. Kita coba dari awal, pelan-pelan ya" ucap Batz
Nae menggeleng.
"Loh. Terus gimana?"
Nae menggeleng
"By.. Maafkan aku. Sungguh. Kita bisa lanjutin" ucap Batz
Nae menggeleng kemudian berbalik dan memeluk Batz. Tangis Nae pecah di pelukan Batz.
"Maafkan aku, sayang. Sungguh. Maafkan aku" ucap Nae
"Loh? Kok kamu yang minta maaf? Kan aku yang nyudahin?"
"Aku yang salah sayang, aku minta maaf. Aku berjanji akan menjaga kesucian kamu sampai kita sah. Tapi aku yang mengingkari. Aku terbawa nafsu. Dengan bodohnya aku melanggar janjiku. Maafkan aku sayang"
Batz terkesiap. Ia tidak menyangka Nae sampai berjanji seperti itu.
"It's okey, by. It's okey" ucap Batz menenangkan sambil mengelus punggung Nae
"Gak, sayang. Ini ga oke. Aku gamau hubungan kita berlandaskan nafsu semata. Aku tulus mencintai kamu. Aku minta maaf telah membawa nafsu di hari pertama kita"
"Iya, sayang. Aku mengerti. Untuk yang tadi, it's okay. Aku juga minta maaf udah membuatmu bernafsu. Sekarang kita tidur aja ya. Lupain yang tadi" ucap Batz
Nae mengangguk
"Makasi, sayang"
Batz mencium pucuk kepala Nae. Nae mengambil bra Batz yang sempat ia buang. Batz menggunakannya kembali, lalu mereka tidur saling berhadapan dan berpelukan dengan sebelumnya saling menyampaikan cinta melalui ciuman.

Keesokan harinya.
*song locked away*
"Halo.."
"Batz.. Sama Nae ga?"
"Iya. Ini siapa?"
"Hah? Lo ga save nomor gw?"
"Sayang.. Itu siapa?" Tanya Nae
"Gatau, sayang" ucap Batz belum membuka matanya. Mereka masih sangat mengantuk
"Astagaaaaa.. Kalian abis ngapain??" Teriak seseorang dari sebrang telpon
"Siapa sih pagi-pagi telpon sok akrab" batin Batz
Batz membuka matanya
*miss Darin*
"Eh.. Halo.. Darin. Maaf, gw baru bangun. Ga sadar"
"Sarap kalian! Abis ngapain lo sama Nae?"
"Tidur"
"Berdua?"
"Iya" ucap Batz datar
"Seranjang?"
"Iya" makin datar
"Sebatas tidur?"
"Iya" cenderung malas menanggapi
"Serius ga ngapa-ngapain?"
"Ga. Cuma sebatas ciuman" balas Batz.
"Oh.. Bilangin sama Nae, jam 1 pm ada meeting. Lo juga harus ikut" ucaop Nae
"Kok gw?"
"Karena gw meeting di tempat laen"
"Baiklah"

"Sayang, bangun.." Ucap Batz
"Bentar lagi. Sambil mengikat erat pelukannya ke tubuh Batz
"Kata Darin ada meeting nanti jam 1"
"Sekarang jam berapa?"
"Jam 9"
"Yaudah. Bentar lagi"
Batz hendak melepas pelukan Nae
"Bentar aja, sayang. Seperti ini.
"Oke. Jangan lama-lama. Aku mau mandi terus masak"
"Ga usah. Mang Ujang udah beliin uduk di sekitar sini yang enak banget. Aku udah lama ga makan. Pengen. Gpp kan sayang?"
"Gpp dong. Jadi aku bisa mencobanya"
Nae mengangguk

Pukul 10 pm mereka sudah rapih dan sedang makan.
"Kamu ikut meeting juga?" Tanya Nae
"Iya. Katanya miss Darin mau pergi ke meeting yang lain"
Nae mengangguk

"Mang, kami pulang dulu ya. Balik sok sibuk lagi. Nanti ada waktu, kami kesini lagi. Makasi perawatannya. Sangat menyenangkan" ucap Nae
"Iya. Bersih. Wangi. Rapih. Keren, mang. Makasi ya"
"Sama-sama, miss"
BatzNae mengangguk
Saat Batz sudah masuk, mang Ujang memanggil Nae.
"Miss.."
Nae berbalik
"Kenapa, mang?"
"Jangan dilepas lagi. Mang Ujang yakin dia orangnya. Semoga kalian bahagia"
"Pasti, mang. Semoga benar. Aamiin. Makasi ya, mang"
"Sama-sama, miss"

Di dalam mobil.
"Kenapa?" Tanya Batz
"Salam dari mang Ujang buat kamu"
Batz mengangguk
"Kita pulang ya, my fiance" ucap Nae
Batz tersenyum dan menaruh kepalanya di pundak Nae dengan jari mereka yang saling bertautan menggenggam.

Ms. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang