Sepulang dari Praha, Nae mengantar Batz pulang.
"Terima kasih. Hati-hati" ucap Batz
"Ia, sama-sama ya. Sampai jumpa besok"
Batz mengangguk"Hai, kak Fon"
"Hai, Batz. Gimana Praha?"
"Keren, kak. Banyak tempat bersejarah. Ini aku bawakan oleh-oleh"
"Oh.. Gimana Nae?"
"Ah.. Sudahlah"
Batz berlalu ke kamarnya sementara Fon tertawa usai menggoda adiknya.-hai, Nae- k fon
-hai, kak. Ada apa kak?- nae
-kalian bertengkar?-
-tidak, kak. Kenapa?-
-gpp. Kamu menyukai adikku?-
-iya, kak. Aku juga sudah menyatakannya berkali-kali tapi ga dihirauin-
-sekalipun?-
-ga sih, kak. Pertamanya didiemin, trus dia bilang dia mau coba buka hatinya, dan aku disuruh coba buat dia jatuh cinta-
-terus kamu gimana?-
-aku akan terus buat dia jatuh cinta, kak. Sampai dia sendiri yang menyuruhku berhenti-
-kamu beneran sayang sama Batz?-
-aku belum pernah merasakan ini ke orang lain, kak. Aku sayang banget sama Batz-
-maafkan adik aku ya, Nae-
-dia ga salah, kak. Aku justru berterima kasih karna dia mau ngasi kesempatan buatku untuk buat dia jatuh cinta-
-terus gimana perkembangannya?-
-dia ngasih perhatian sih kak. Tapi tiap aku bahas sayang/cinta, dicuekin-
-dia pernah cemburu?-
-aku gatau ini cemburu apa bukan, kemaren pas di Praha, aku dipeluk temen ceweku. Emang sih temenku pernah suka, tapi aku ga, kak. Eh abis itu dia langsung minta pulang-
-oh, gitu. Kamu lanjutin perjuanganmu ya. Kakak mendukungmu-
-kakak merestui kami?-
-asal Batz bahagia-
-makasi ya, kak. Aku janji akan bahagiain dia, kak-
-jangan buat dia sakit. Atau gw ga akan ngebolehin lo ketemu dia-
-iya, kak. Pasti. Makasi, kak. Doakan aku bisa meyakinkannya ya, kak-
-aamiin-
-makasi, kak-"Lo udah mulai ngebuka hati, Batz" gumam Fon
-hai, Batz- my nae
-hai- my batz
-lagi apa?-
-mau tidur--
-yahhh.. Baru juga mulai-
-kamu juga lelah. Tidurlah-
-baiklah. Besok aku jemput ya-
-emang aku bisa nolak?-
-hehehe sampai jumpa besok, Batz-Keesokan harinya.
"Hari ini aku mau kumpul sama temen kuliah. Kamu ikut ya?" ucap Nae
Saat ini mereka di dalam mobil.
"Dimana?"
"Di club"
"Aku ga biasa"
"Ada aku"
"Aku ngapain disana?"
"Kita duduk aja disana. Yang penting dateng"
Batz mengangguk
"Makasi ya"
Nae menggenggam tangan Batz. Batz hanya diam. Nae tersenyum.
"Miss Darin kapan pulang?"
"Hari ini. Tapi besok dia baru kerja"
Batz mengangguk
"Kita sarapan dimana?"
"Sebenernya aku pengen bubur. Tapi gimana, kamu ga bisa makan di pinggiran"
"Aku suruh pegawaiku aja ya yang beli"
"Ga usah. Nanti di kantor, aku turun aja beli sendiri"
"Ga, ga, ga. Ga boleh"
"Ih.. Apaan sih?"
Batz melepas genggamannya. Nae kembali menggenggam tangan Batz.
"Itu untuk aku makan, ga enak nyuruh orang"
"Kan aku yang nyuruh"
"Tapi kan aku bukan siapa-siapa kamu"
Nae diam, genggamannya mengendur
"Yasudah, terserah kamu" ucap Batz
"Kalau kita makan di pinggiran gimana?"
"Aku gamau jadi bahan gosip pagi-pagi"
"Ya, baiklah. Maafkan aku"
"Sudahlah. Kita ke kantor saja"
Nae menganggukSesampainya di kantor.
"Mari makan" ucap Nae
"Aku sampai lupa kamu siapa"
"Maksudnya?"
"Aku pikir kita bakal nunggu dibeliin dulu. Aku lupa, kamu bisa melakukannya lebih cepat"
"Nanti juga kamu biasa"
Batz hanya diamUsai pulang kantor.
"Ganti bajunya di apartemenku ya"
Batz menganggukSesampainya di apartemen.
Batz sudah di kamar mandi, sementara Nae memainkan hp nya.
"Mandilah" ucap Batz
Nae mengangguk
Batz menggunakan dress biru dengan hotpants yang tertutup dress nya.
Nae keluar kamar mandi dan kaget melihat penampilan Batz.
"Cantik" gumam Nae.
Batz menoleh lalu tersenyum.
Nae menggunakan dress merah dengan hotpans yang juga tertutup dressnya. Mereka seperti pasangan."Loh kok mirip? Tambah jadi kaya pasangan inimah. Hadeeehhh" batin Batz
"Waahh.. Serasi. Senangnya" batin NaeSesampainya di club.
"Hai, Nut"
"Naeeee"
Mereka berpelukan dan cipika-cipiki.
"Sama siapa?"
"Temen" ucap Nae menatap Batz dengan senyumnya. Batz membalas senyum Nae
"Temen apa temen? Baju aja udah serasi gitu"
"Kenalkan, ini Batz. Batz, ini Nut"
"Batz.."
"Nut.."
"Gw duduk aja ya, dia belum biasa" ucap Nae berbisik
Nut mengangguk
"Oke. Asikin aja ya, Batz"
Batz mengangguk
KAMU SEDANG MEMBACA
Ms. CEO
Fanfiction"Setiap orang punya kesalahan. Tapi mencintaimu bukan salah satunya"