Kesambet Mungkin

5.3K 227 11
                                    

"Sayang.. Abis ini kita konferensi pers ya. Kalian juga ikut Aom, Darin" ucap Nae
Semua mengangguk

Pukul 8 pm
Semua sudah siap di posisi masing-masing.
Dari kanan ; Pap, Fon, Aom, Mom, Batz, Nae, Mom, Darin, Dad
"Selamat malam semuanya. Saya, Nae Suthatta disini akan menjelaskan status saya dengan Phicyhaphakh Batz adalah sebagai tunangan. Kami bertunangan satu minggu yang lalu. Kami sudah berpacaran selama satu bulan. Mengapa saya di rumah Batz? Malam itu saya sakit, saya sendirian di apartemen karena Mom dan Dad sedang di Hongkong. Sebagai tunangan, Batz mengurus saya malam itu. Malam itu ada kak Fon juga di rumah. Mengingat padatnya waktu saya, saya hanya ingin mengikat hubungan kami dalam pertunangan terlebih dahulu. Untuk pernikahan, kami sedang mempersiapkan. Akan saya kabari apabila mendekati waktunya. Tidak ada pertanyaan, terima kasih" ucap Nae yang menggenggam tangan Batz dan tersenyum lalu meninggalkan podium. Para netizen langsung dibubarkan oleh para pengawal Nae.

Mereka semua kembali ke rumah Nae begitu juga dengan AomDarin dan TinMar.
AomTinMar sangat terkejut melihat rumah Nae.
"Gw pikir cuma ada di dongeng ni rumah" ucap Mario
"Mungkin kita sekarang di dunia dongeng" ucap Tina
"Gw rasa mereka cocok, Dar" ucap Aom
Darin mengangguk.
"Yaaaakkk! Lo jangan manggil Dar juga!" teriak Darin yang langsung mulutnya ditutup oleh tangan Nae
"Berisik" ucap Nae
Batz hanya tersenyum.

"Kalian bermalam disini kan?" tanya Mom
"Ada kamar, Mom?" tanya Mario
"Pertanyaan lo ga penting. Lo ga liat rumahnya?" jawab Tina
"Ya liat lah. Kan gw juga udah di dalemnya"
"Iya juga sih"
"Kan siapa tau cuma disediain 3 kamar aja. MomDad, Nae sama 1 tamu"
"Wah.. Bener juga lo. Terus kita dimana?"
"Nah kan.. Yaudah kita bareng aja di kamar tamu"
"Sama lo? Gini-gini kan gw juga cewe"
"Eh iya ya. Gw lupa kalo lo cowo. Abisnya temen gw yang cowo juga kalah tampan dari lo"
"Berarti lo mengakui ketampanan gue dong?"
"Bolehlah. Tapi tetep tampanan gw"
Lalu mereka semua tertawa
"Eh.. Kok pada ketawa?" tanya Tina
"Kalian itu lucu. Dari debat rumah, kamar, gender sampe tampang" ucap Aom yang masih tertawa
"Kalian cocok, sumpah" ucap Darin
Lalu mereka semua tertawa
"Tenang aja, pelayannya Nae aja dapet kamar masing-masing kok di rumah sebelah.."
"Berarti kalian juga disebelah" ucap Darin
Semua kembali tertawa. Sementara TinMar cemberut
"Ga kok, kalian disini.." ucap Dad
"Ya disini, di karpet ruang tengah" ucap Pap
Lagi, semua tertawa termasuk TinMar

Mereka terus berbincang hingga pukul 10 pm. Lalu masuk ke kamar masing-masing. Ya, masing-masing orang dapet satu kamar kecuali MamPap dan MomDad.

Keesokan harinya.
*song locked away*
Batz terbangun karna bunyi teleponnya.
"Siapa sih, sayang? Berisik banget masih pagi gini" ucap Nae menutup wajahnya di tengkuk Batz dan mengeratkan pelukannya di belakang Batz
"Kok kamu bisa disini?" tanya Batz
"Angkat dulu telponmu"
"Halo.. Bukan urusanmu!"
Nae kaget mendengar bentakan Batz lalu mengangkat wajahnya dan menaruh di pundak Batz.
"Siapa, sayang" tanya Nae
"Aku mau mandi"
"Kamu kenapa?"
"Tanganmu" ucap Batz datar
"Dia ganggu kamu?"
"Aku mau mandi" ucap Batz lebih datar
Nae langsung mengangkat tangannya dan membiarkan Batz ke kamar mandi.
Saat Nae hendak bangkit,
"Jangan coba mengecek hp ku untuk saat ini" ucap Batz dengan menatap Nae tajam
Nae mengangguk kaget.
"Shit! Siapa dia? Aku belum pernah melihat Batz seperti ini" gumam Nae

Usai dari kamar mandi.
"Sejak kapan?" tanya Batz yang sedang mengeringkan rambutnya
"Jam 11, kamu sudah lelap, aku ga bisa tidur"
"Ngapain aja?"
"Cuma meluk sama nyium sekitaran punggungmu"
"Tadi mantanku. Kaget dengan berita kita"
Nae mengangguk
"Ga usah kaget gitu"
"Kamu juga seram kalo marah" ucap Nae terbata
"Jangan dipancing"
Nae kembali mengangguk
"Mandilah. Aku mau ke bawah" ucap Batz
"Tunggu aku. Kita turun bareng"
"Ga enak. Aku turun duluan"
"Ya baiklah"

"Pagi, Dad" ucap Batz yang melihat Dad sedang bersiap ingin pergi
"Pagi, cantik. Kok udah bangun?"
"Biasa bangun pagi juga, Dad. Mau kemana?"
"Mau lari disini aja sama Pap. Mau ikut?"
"Lain kali ya, Dad"
"Hahaha oke. Dad pergi dulu"
"Siap! Hati-hati, Dad"
Dad mengangguk dan mencium kening Batz.
"Bye, cantik"
"Bye, Dad"

"Batz.. Liat Nae?" tanya Darin
"Lagi mandi"
"Kok ga ada?"
"Di kamarku"
"Hah? Kok bisa?"
"Tuh anaknya. Tanya aja. Aku mau ke dapur dulu ya miss Dar"
"Stop panggil gw Dar! Dan ga usah pake miss juga" ucap Darin pasrah
"Apasih lo pagi-pagi udah berisik"
"Kok lo bisa di kamar Batz?"
"Ga bisa tidur"
"Kalian..."
"Gw ga ngapa-ngapain. Dia masih bersih. Gw cuma sebatas meluk"
Darin mengangguk
"Ngapa lo nyari gw?"
"Investor China ngemail gw. Lusa mau ketemu di China. Gimana?"
"Kita kosong?"
"Kosong sih"
"Oke. Acc"
"Sip!"
"Batz mana?"
"Dapur"
"Calon istri idaman"
"Sarap!"

"Masak apa, sayang?" tanya Nae memeluk Batz dari belakang
"Capcay. Sama ayam goreng"
"Kok kamu tau makanan kesukaanku?"
Batz menoleh dan mencium pipi Nae
Nae terkejut dan mengeratkan pelukannya
"Aku sangat mencintaimu, Batz"
"Kurasa aku juga" ucap Batz dan melepaskan tangan Nae untuk mengambil piring
Nae masih mematung mendengar ucapan Batz. Dia tak menyangka Batz akan mengatakan itu. Pikirannya masih mengawang. Batz yang melihat Nae seperti itu hanya tersenyum dan meninggalkannya sendirian di dapur.

"Nae kenapa?" tanya Darin
"Kesambet mungkin" jawab Batz merapihkan meja
Darin ikut merapihkan meja untuk sarapan mereka.
"Eh? Nae kenapa?" tanya Aom
"Kesambet mungkin" jawab Darin
Batz tersenyum
Tak lama, TinMar datang
"Loh? Nae kenapa?" tanya TinMar
"Kesambet mungkin" jawab Aom
"Nae.. Nae kenapa?" tanya MamMom
"Kesambet mungkin" jawab TinMar kompak
Mereka lalu duduk di meja makan membiarkan Nae yang masih mematung.
Tak lama, PapDad datang dan langsung duduk di meja makan.
"Nae kenapa, cantik?" tanya Dad dan disetujui Pap
"Kesambet mungkin" jawab MamMom kompak
Lalu semua mengacuhkan Nae yang masih mematung.

Tak lama Nae sadar.
"Batz.. Sayang..." ucap Nae lalu mencari Batz dan menemukan keluarga dan sahabatnya di meja makan.
"Loh, kalian sejak kapan udah disini?" tanya Nae
"Sejak ada yang kesambet" ucap semuanya kompak kecuali Batz
"Maksudnya?"
"Sini, duduk. Sarapan dulu" ucap Batz
Nae duduk disamping Batz
"Eh, sayang.. Yang tadi beneran? Itu serius kan? Jadi kita gimana? Udah jadiankan? Sayang.. Jawab dong. Batz.. Sayang" ucap Nae manja
"Berisik" jawab mereka semua termasuk Batz
"Biarin! Sayang... Jadi kita gimana?" tanya Nae
"Sarapan apa?"
"Huh.. Semuanya. Aku mau makan semuanya" ucap Nae cemberut
"Menggemaskan" batin Batz
"Nanti aku kasitau" ucap Batz berbisik dan sekilas mencium pipi Nae
Pipi Nae langsung memerah dan mengangguk cepat.
"Aku mau makan semuanyaaa" teriak Nae yang sukses mendapat timpukan tisu dari berbagai arah
"Iya. Iya. Maaf" ucap Nae
"Dia bener kesambet" ucap TinMar
Semua tertawa
Sementara Batz sudah menggenggam tangan Nae di atas pahanya.
Perasaan Nae? Jangan ditanya lagi.

Ms. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang