Apologize

4.5K 190 2
                                    

Keesokan harinya.
-Honey.. Bisa kita ketemu?- Nat
-lunch?- honey
-pulang kerja aja gimana? Biar waktunya panjang-
-oke. Nanti aku kabari lagi ya. Kamu sadar jam berapa?-
-jam 8 pagi. Kamu udah sarapan?-
-udah. Kamu?-
-belum. Aku sarapan dulu ya-
-oke. Aku juga kerja dulu ya-
-oke, honey. Semangat ya!-
-iya. Makasih 😊-

"Sayaaaang.." ucap Nae masuk ke ruangan Batz
"Ada apa?"
"Kencan yuk"
"Kapan?"
"Nanti sore?"
"Nat ngajak ketemu"
"Mau apa?"
"Gatau"
"Yaaah.. Jadi?"
"Ga bisa. Mungkin dia mau klarifikasi"
"Aku boleh ikut ga?"
"Aku belum nanya sih. Ntar aku tanya ya"
"Oke. Lunch?"
"Iya. Bareng. Aku pengen bebek"
"Di resto kita ya"
"Gamau. Mau di mall"
"Sayang.. Are you kidding me?"
"Hahahahahaha aku pengen loh kita lunch kaya pasangan-pasangan laen"
"Oke. Kita ke mall yang kamu mau"
"Beneran?"
"Iya. Tapi kamu ganti baju. Too sexy"
"Iya. Baiklah"
"Oke. Aku meeting dulu ya"
"Okesip"
"Hahahahaha semangat, sayang!"
"Iya. Kamu juga"
Nae tersenyum lalu keluar dari ruangan Batz dan masuk ke ruang meeting bersama Darin

"Sayaaaang.. Ups" ucap Nae kaget melihat Batz sedang membuka kemejanya
"Kebiasaan deh"
"Aku kan gatau. Yaudah sih gpp ganti aja"
"Hmmm.."
Batz tetap membuka kemejanya dan menggantinya dengan baju yang lain.
"Udah, yuk" ucap Batz
"Rok mu?"
"Perlu?"
Nae mengangguk
"Kamu balik badan sana"
"Perlu?"
"Wajib. Atau keluar"
"Ya baiklah. Aku balik badan"
Batz mengganti roknya dengan celana sementara Nae sudah berbalik badan dan memainkan hpnya.
"Sudah. Yuk pergi"
"Selalu cantik"
"Ya, sudah tau"
"Eh?? Sejak kapan kamu narsis?"
"Sejak jadi rebutan dua public figure 😜"
"Hahahahahaha harusnya dari dulu kamu sadar, sayang, kalo kamu banyak yang memperebutkan"
"Aku males ngeladeninnya. Gengges"
"Hahahahaha baguslah. Yuk"

Sesampainya di mall.
"Kamu mau makan apa?" tanya Batz
"Ikut kamu aja"
Ketika mereka sedang makan.
"Batz..."
"Eh.. Rai"
"Lagi kencan?"
"Cuma lunch. Sama siapa?"
"Sendiri aja. Boleh gabung?"
Batz melihat ke arah Nae lalu Nae mengangguk.
"Baiklah. Silahkan" ucap Batz
"Bolehkan Nae?" tanya Rai
"Iya. Duduklah" ucap Nae
"Makasih ya. Kalian kapan nikah?" tanya Rai
"Secepatnya. Doakan ya"
"Iya. Semoga kalian selalu bahagia"
"Kamu mau pesen apa?"
"Sama aja kaya kalian"
Batz mengangguk dan memesan lagi.
Mereka makan, Rai terus mengajak Batz berbincang, sementara Nae jadi pendengar yang baik.
"Hahahaha kamu masih seperti dulu, Batz. Seandainya dulu kita ga selesai, mungkin sekarang kita juga akan nikah" ucap Rai
"Itu kan seandainya. Kenyataannya, sekarang aku akan menikah dengan Nae. Iyakan, sayang?"
"Tentu saja, sayang"
Rai tersenyum kecut mendengarnya.
"Kalian mau kemana setelah ini?"
"Kembali ke kantor. Kamu?"
"Iya. Sama. Kamu mau bareng?"
"Terima kasih, Rai. Tapi maaf, aku sama Nae"
"Oh iya. Kalau gitu aku pergi duluan ya. Udah di smsin nih"
"Oke. Hati-hati ya"
"Iya. Kalian juga. Bye Batz, Nae"
"Yoo" ucap Nae

"Sayang..." ucap Batz
"Gpp, sayang. Aku mengerti. Gimana bebeknya?"
"Enak, sayang. Ah.. Aku sudah lama pengen ini. Kapan-kapan kita makan lesehan ya"
"Hah?? Lesehan?? No!"
"Loh, kenapa?"
"Cukup ya, sayang. Ini aja minyaknya begini. Apalagi lesehan"
"Yaaahhh.. Yaudahlah, aku makan sama Aom aja"
"Aku gamau bahas itu sekarang"
"Yayaya... Eh, udah ada gosip lagi"
"Apaan?"
'Pertama kalinya seorang Naenae Suthatta terlihat makan siang di mall bersama tunangannya'
"Hah.. Murahan" ucap Nae menghela napas
"Biarkan saja"
"Iya. Yang penting kamu bahagia"
"Makasih, sayang"
"Everything, b"
Batz tersenyum

Sesampainya di kantor.
"Aku keluar dulu ya. Mau check resto sebrang" ucap Nae
"Iya. Berkas yang aku kasih udah di baca?"
"Udah. Ada beberapa revisi ya, sayang. Kamu ambil aja di ruanganku"
"Iya, miss"
"Hahahaha sangat aneh saat kamu yang manggil seperti itu"
"Sudahlah.. Katanya mau pergi"
Nae mengangguk, mencium kilat bibir Batz lalu pergi.

-jadi?- honey
-iya. Di cafe *** ya- Nat
-oke. Hanya kita atau-
-ajak Nae dan yang lain juga gpp-
-yakin?-
-iya. Aku mau minta maaf juga-
-baiklah. Mau dijemput?-
-ga usah. Kita ketemuan aja disana-
-okesip-

Usai jam kerja.
"Sayaaaaang..." ucap Nae
"Kenapa? Lapar?"
"Hih kamu ini. Kamu jadi sama Nat?"
"Iya. Kamu mau ikut?"
"Boleh?"
"Iya. Sekalian minta maaf"
"Oke. Dimana?"
"Cafe ***"
"Sip. Aku keruanganku dulu"
Batz mengangguk

Sesampainya di cafe.
"Maaf aku terlambat, macet" ucap Nat
"Kami juga baru sampai" ucap Batz
"Baru sampai? Kita udah 40 menit disini, sayang. Huh.. Pantesan Nat jatuh cinta padamu" batin Nae
"Aku udah tau kamu, honey. Kalian pasti daritadi"
"Mau pesen apa?" tanya Batz
"Tropical fushion aja"
Batz mengangguk

"Nae.. Honey.. Aku minta maaf soal kejadian semalam. Aku lepas kendali saat mencium Batz. Aku tadi siang bertemu Aom. Dia menceritakan segalanya. Benar apa yang aku katakan. Aku memang mencintai Batz. Aku sempat marah melihat berita kalian. Tapi sekarang aku sadar. Posisi ku hanya sebatas sahabat. Maafkan aku. Tapi kita masih sahabatan kan, honey?" tanya Nat
"Iya. Aku maafkan. Tentu saja, Nat. Kita akan selalu bersahabat sampai kapanpun. Kita masih bisa seperti dulu. Bersikaplah seperti adanya"
"Makasih, honey" ucap Nat tersenyum
"Iya. Kami sudah memaafkanmu" ucap Nae
"Terima kasih, Nae. Kamu sangat beruntung mendapatkan Batz. Aku mengikhlaskannya. Jaga dia baik-baik. Jangan menyakitinya atau membuatnya menangis. Kalau itu terjadi, aku tidak akan segan merebut Batz darimu"
"Sama-sama. Tenang aja, itu tidak akan terjadi. Aku akan selalu membahagiakannya. Kalian bisa bersahabat seperti dulu. Aku tidak akan melarang. Batz pasti senang kalian seperti dulu. Bagiku, bahagia Batz adalah segalanya"
"Makasih, Nae. Soal panggilanku ke Batz.."
"Gpp. Aku memakluminya"
Nat tersenyum.
"Boleh aku memelukmu?" tanya Nat ke Nae
"Tentu saja"
Nat memeluk Nae
"Sama sepertimu, aku bahagia melihatnya bahagia. Bahagiakan dia" ucap Nat
"Pasti"

Nat melepaskan pelukannya.
"Besok malam kamu ada acara, honey?"
"Ga ada. Kenapa?"
"Mau dinner sama aku ga? Soalnya lusa pagi aku mau pemotretan di London"
Batz melihat ke arah Nae, Nae mengangguk
"Bisa kok. Jam berapa?"
"Pulang kamu kerja aja ya. Aku jemput. Aku pinjem Batznya besok malam gpp kan, Nae? Aku sangat merindukan sahabatku ini. Ada banyak cerita yang belum aku ungkapkan"
"Iya. Gpp. Aku juga besok kayaknya mau dinner sama MomDad"
"Oh ya? Salamkan untuk mereka ya sayang"
"Pasti, sayang"
Lalu mereka berbincang dan berbicara nostalgia masa sekolah.

Ms. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang