Pengakuan

4.6K 181 8
                                    

Di club.
"Hai.... Macet ya?" tanya Nat saat menyambut mereka yang baru sampai
"Iya. Biasa. Udah lama? Maaf ya telat" jawab Batz
"Ga juga kok. Gpp honey. Ayo duduk"
Semua duduk

Nat sudah minum dan hampir mabuk namum masih sadar. Darin dan Batz baru minum 1 sloki, sementara Aom dan Nae memilih untuk tidak minum.

"Honey..." ucap Nat dan memeluk Batz
Batz melihat ke arah Nae dan Nae mengangguk
"Ada apa, Nat?" tanya Batz
"Terima kasih. Aku sangat merindukanmu. Sangat. Sangat merindukanmu" ucap Nat yang mulai menangis di pundak Batz.
Batz mengusap punggung Nat dengan tangan kirinya dan tangan kanannya menggenggam tangan Nae. Posisi Nae di sebelah kanan Batz.
Nae tersenyum.
"Iya. Aku juga merindukanmu. Sudah lama ya kita ga ketemu"
"Iya. Aku tersiksa tanpa kamu"
"Hah?"
"Kenapa kamu gamau nunggu aku?"
"Maksudnya?"
"Kenapa Nae?"
Nae mengendurkan genggamannya namun Batz makin mengeratkannya dan menoleh ke arah Nae.
"Trust me" ucap Batz tanpa suara
Nae menghela napas dan mengangguk.
"Apa hubungannya dengan Nae?"
"Kenapa kamu memilih Nae?"
"Hatiku yang memilihnya"
"Kenapa ga aku?"
*deg*
Semua terkejut kecuali Nae. Firasatnya tidak meleset. Nat memang menginginkan Batz. Batz menoleh ke arah Nae, Nae mencium bibir Batz dan dibalas oleh Batz. Lalu Batz melepasnya dan mencium kilat. Mereka melakukannya tanpa sepengetahuan Nat. AomDarin sudah menghela napas.
"Nat, kamu sudah mabuk" ucap Batz
"Iya. Aku mabuk cintamu, Batz"
"Nat.."
Nat memundurkan wajahnya, menatap lekat wajah Batz kemudian bersandar di kursi dan kembali minum.
"Kamu tau, honey...?" ucap Nat kembali minum
Sementara genggaman BatzNae makin erat.

"Saat kita duduk sebangku, aku sudah menyukaimu. Cinta pada pandangan pertama. Tapi saat itu kamu sangat dingin. Susah sekali mendapat perhatianmu. Sampai akhirnya kamu membuka diri, aku sangat bahagia. Aku tahu banyak yang ngejer aku, tapi aku hanya mencintaimu. Itulah kenapa ga ada yang aku terima. Semua yang aku lakukan itu semata untuk menarik perhatianmu. Tapi kamu hanya menganggapku sahabat. Sampai akhirnya kamu pacaran sama Rabel. Hatiku hancur berkeping-keping. Itulah mengapa aku ke luar negri pasca kelulusan. Aku mencoba membuang perasaanku. Namun aku salah, aku makin merindukanmu. Kamu tahu, honey.." ucap Nat terpotong dan menegak minumannya lagi
"Sayang..." ucap Batz pelan ke Nae
"Dia mabuk. Gpp. Kita dengerin dulu pengakuannya. Aku percaya kamu. Biarkan dia mengungkapkan perasaannya" ucap Nae dan mencium kilat bibir Batz
"Makasi, sayang" ucap Batz mencium bibir Nae
Nae mengangguk
"Gak. Ada apa?" tanya Batz
"Disana, aku hanya memikirkanmu. Saat kamu putus dengan Rabel, maaf, aku senang. Aku ada kesempatan lagi. Itulah mengapa aku gencar menghubungimu. Namun tanggepanmu tetap menganggap aku sahabat. Lalu kamu pacaran dengan Rai. Aku pikir kamu sudah normal, tapi aku tetap masih berharap. Aku sangat mencintaimu Batz. Sampai detik ini.." ucap Nat kembali meneguk minumannya
Batz tercekat. AomDarinNae menghela napas.
"Tapi kenapa aku, Nat? Bukankah banyak yang bisa kamu pilih? Kamu kan tau, aku hanya menganggap kamu sahabat" ucap Batz
"Aku ingat perkataanmu, honey. Memang banyak yang bisa aku pilih tapi hatiku memilihmu. Sayangnya aku berharap lebih, honey"
"Maafkan aku" ucap Batz
"Kamu tidak salah. Tidak perlu meminta maaf. Tapi, apakah tidak ada aku dihatimu?"
"Ada. Sebatas sahabat. Maaf"
"Berhenti meminta maaf, honey. Kalau begitu, masih bisakah ake merebutmu dari Nae?"
"Aku tidak akan membiarkannya meskipun itu hanya di mimpimu!" Gertak Nae
"Sayang.." Ucap Batz menenangkan
"Hahahaha kamu siapa? Batz masih bebas. Aku masih berhak merebutnya darimu. Kamu tidak lebih dari pebisnis arogan, gadis tebar pesona!" Ucap Nat menatap tajam Nae
"Jaga ucapanmu atau kamu akan menyesal pernah mencari masalah denganku!" Ucap Nae meninggi
"Hahaha ini Batz pilihanmu? Mudah tersulut emosi. Bagaimana kamu menjalankan rumah tanggamu dengan seorang yang arogan sepertinya?"
"Shut up your f****** mouth!"
"Hey, b****! Your mouth like an a******! Don't be dare to threath me, Naenae Suthatta!" Gertak Nat
"You..."
"Stop it!" Ucap Batz sedikit meninggi
Nae dan Nat langsung diam namun tetap saling menatap tajam.
"I'm sorry, honey. I just wanna say that. I love you so much before you meet this f****** girl"
"Ya. Aku mengerti. Terima kasih atas perasaanmu namun maaf aku tidak bisa membalasnya. Hatiku memilih Nae" ucap Batz yang masih menggenggam tangan Nae

"Iya. Tapi biarkan aku disisimu" ucap Nat
Batz melihat ke arah Nae. Nae menghela napas lalu mengangguk
"Iya. Tentu saja. Bukankah kita sahabat"
"Sahabat. Hahahaha sebatas sahabat" ucap Nat lalu memeluk Batz
Batz membalas pelukan Nat
AomDarin hanya saling lirik dan menghela napas melihat drama di depan mereka.
"Honey..."
"Ya. Ada apa Nat?"
Nat memundurkan wajahnya dan mencium bibir Batz. Batz kaget, Nat menghisap bibir Batz. AomDarin menutup mulut mereka karna kaget. Nae berdiri dan melepaskan pelukan Nat yang tentu saja melepaskan ciuman Nat.
Nae menggeser duduk Batz dan Nae membentengi Batz dari Nat.
"Lancang! Batz itu tunanganku! Beraninya kamu menciumnya di depan mukaku" ucap Nae marah
Batz masih kaget atas perlakuan Nat.
"Hahahaha bibirmu sangat manis, honey. Like cherry. Oh, d***, aku merasa kecanduan. Honey.. Biarkan aku menciummu lagi" ucap Nat mabok
"Sayang.. Kita pulang sekarang. Dia udah mabok"
"Dia..."
"Biar Aom sama Darin yang urus. Kita pulang"
Batz mengangguk. Nae menggenggam tangan Batz dan berdiri.
"Honey.. Kamu mau kemana? Aku sangat mencintaimu. Biarkan aku menciummu lagi. Aku sangat menginginkannya. Manis sekali, honey. Ah.. Aku makin menggilaimu" ucap Nat lalu pingsan
"Kalian pulanglah. Biar aku mengantarnya pulang" ucap Darin dan diikuti anggukan Aom
"Terima kasih. Kami pulang duluan" ucap Nae yang hendak berjalan namun ditahan Batz
"Bentar. Mereka gatau alamatnya"
Nae mengangguk

Batz memberi tahu alamat sepupu Nat lalu pulang bersama Nae.

"Sayang..." Ucap Batz
Nae mengusap pipi Batz
"Biarkan aku mengontrol emosiku saat ini. Kita bahas di rumah ya" ucap Nae lembut.
Batz mengangguk dan menaruh kepalanya di pundak Nae. Nae tersenyum.

Di lain tempat.
"Kampret! Nyusahin aja ni anak" ucap Aom
"Artis terkenal loh ni anak. Pesona Batz luar biasa ya" ucap Darin
"Iya. Bahkan setekah sekian lama, dia masih cinta Batz. Masalah hati emang ga bisa diajak kompromi"
"Iya. Padahal bener kata Batz. Siapapun pasti mau sama dia"
"Tapi hatinya milih Batz"
"Yaudahlah. Kita bawa pulang aja, sebelum paparazzi dapetin poto mabok dia"
"Dan gw gamau kita masuk tv karna sahabat kita direbutin dua public figure"
AomDarin tertawa dan membawa Nat ke tempat sepupunya yang sudah diberitahu oleh Batz.

Ms. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang