Jeguk merupakan salah satu sekolah khusus kalangan menengah atas di korea. pembullyan kerap terjadi dibeberapa sekolah khusus seperti ini, terutama murid kelas sosial mereka akan dibully oleh murid lain yang keuangannya jauh lebih baik. meskipun tidak jarang, murid kelas sosial adalah murid yang berprestasi, yang membully ? nol besar alias murid yang modal tampang saja. daddy berpesan padaku agar aku tidak ikutan membully, kalau perlu aku membantu orang yang dibully. daddy dan mommy adalah alumni jeguk senior high school, makanya daddy paham sekejam apa pembullyan pada masanya dulu. daddy pernah bercerita, kalau dulu dia hampir berkelahi dengan geng yang paling berkuasa, Minhyuk cs dan hampir dikeluarkan dari sekolah. kau tau apa masalahnya ? tentu saja memperebutkan hati mommy, meskipun pada akhirnya happy ending kekeke. daddy bilang dia itu bad boy, bahkan sejak sma dia sudah punya tatto bertuliskan soojung di punggungnya, tidak terlalu besar karena takut ketahuan guru, bahkan sampai sekarang tatto itu masih ada. beberapa waktu lalu daddy menunjukkannya padaku sewaktu berenang di hotel.
selama bersekolah disini aku tidak membuat onar atau apapun, beruntung aku memiliki teman yang bukan tukang buat onar. pagi ini aku telat lima menit, pertama karena aku kesiangan, kedua karena adegan mommy dan daddy, ketiga karena daddy salah jalan. sial sekali aku pagi ini berlarian di lorong sekolah, dan sialnya lift sedang diperbaiki, dan sial yang terakhir pelajaran pertama adalah matematika, dan gurunya ialah Ms. Yoona, salah satu guru terkiller di jeguk.
' srettt ' (suara pintu kelas digeser)
" hosh .. hosh ... hosh , maaf miss, saya terlambat " , ucapku sambil mengatur nafas, karena kelelahan. namun, perkataanku tidak digubris, Ms. Yoona masih sibuk menerangkan materi pelajaran didepan kelas. aku pun berdiri disamping papan tulis menunggu jawaban dari Ms. Yoona. cukup lama aku berdiri dengan tatapan seluruh kelas menatapku, ada yang kasihan ada pula yang mengejek mentertawakanku, lalu tiba - tiba Ms. Yoona melempar spidol ke salah satu, yah aku menyebutnya calon rivalku disekolah ini. sejak awal dia memang tidak menyukai ku . mungkin aku akan mengalami hal seperti daddy ? hm, kita lihat saja nanti.
" yak ! Kang Baek Ho , kenapa kau tertawa hah ? apakah ada yang lucu ? " tanya Ms. Yoona.
" tidak miss, maaf ". jawabnya, sambil menunduk.
" kalau kau ingin menemani Jeno didepan silahkan ! dan kalau tidak, diam dan dengar penjelasanku, habis ini kita adakan test ! yang tidak bisa akan ada hukuman ! ", jelas Ms. Yoona, dan kemudian Ms. Yoona melirikku,
" kau ! Jeno Liu ! duduklah ! jangan kau ulangi lagi , mengerti ?! ".
" baik miss " , akupun berjalan menuju tempat dudukku.
suasana hening sejenak mendengar penjelasan dari Ms. Yoona, kemudian test selama 30 menit. tidak ada suara, semuanya sibuk dengan pekerjaan masing - masing. melirik teman sebelah pun tidak ada yang berani, karena kalau ketahuan menyontek, berbicara, ketahuan melihat kiri - kana,n akan kena pengurangan sebanyak 50 point. setelah 30 menit test pun selesai, berbarengan dengan selesainya jam pelajaran matematika.
' pakk ! '
" yak !!! kau !! berani - beraninya memukul kepalaku, mau berkelahi ? ". aku bangun dari tempat duduk kemudian memiting leher Suho. Suho hanya tertawa, tenang saja ini bukan berkelahi sungguhan.
' tak ! tak ! ', sekarang gantian Sehun memukul kepala kami berdua dengan pensil.
" ahh , ada yang menantang berkelahi rupanya, Suho ! kita satukan kekuatan ! Luhan kau jangan diam saja bantu kami ! " perintahku pada Suho dan Luhan.
" ay ! ay ! captain ! ", jawab mereka serempak .
" kalian ini seperti anak kec .. ", belum sempat Luhan menyelesaikan ucapannya , kami bertiga sudah menyergapnya , Suho memegang kedua tangannya, Luhan memegang kakinya, Aku berjalan mendekat lalu berjongkok, menggulung celananya dan kemudian,
KAMU SEDANG MEMBACA
we love you jeno
Fanfiction" ketika kenangan buruk itu hadir, tersenyumlah meskipun itu menyakitkan dan tertawalah diatas rasa sakit itu. jadi laki-laki itu harus kuat Jeno, sekuat apapun badai menerjang, sesakit apapun rasa itu, dan ketika kau sudah bisa mengatasi semua, kau...